13. Stay Calm

4.7K 494 11
                                    

"Dia hanya seniorku... ya, itu." jawab Sakura cepat. Ia diam-diam mencubit paha nya Sasori, kesal. Sasori sendiri hanya bisa meringis.

Naruto dan teman-teman nya nampak tidak percaya. Namun, akhirnya mengangguki saja.

"Hehe, kesempatan bagus. Si Teme ini menyukaimu." cengir Naruto sembari menarik lengan Sasuke kuat. Membuat remaja Uchiha itu terkejut.

"Ck, apa-apaan kau? Jangan asal bicara." ketus Sasuke sambil menarik tangan nya dari Naruto. Sakura sendiri nampak mengerjapkan matanya.

Walau dia tahu Naruto bercanda, pipi nya terlihat sedikit merona. Dan Sasori menyadari nya. Tak akan dia biarkan Imouto nya jatuh kepada laki-laki dengan cepat.

"Oh ya, Saku... Kaa-chan meminta kita untuk tidak datang terlambat ke rumah. Dia ingin bertemu dengan mu." kata Sasori melirik Sasuke dkk. Memastikan reaksi nya.

Tapi berbeda dengan Sakura yang nampak kesal. Entah mengapa Nii-chan nya ini menjadi begitu menyebalkan. Ayolah, dia harus menjaga image nya di depan Sasuke.

Jika begini, nanti dia dianggap gadis yang suka mendekati laki-laki. Seperti anggapan orang-orang disekolah. Hufft.

"Oh ya, baiklah." jawab Sakura dengan terpaksa. Sesaat ia melemparkan tatapan mengancam namun hanya dibalas senyum tipis.

"Wah wah wah, kalian hanya senior dan junior tapi kurasa langkah hubungan kalian lebih dari itu, eh?" kata Deidara meledek.

"Bukan urusan mu. Lebih baik kau pikirkan sendiri nasib mu." jawab Sasori santai. Namun, membuat Deidara kesal setengah mati.

Bagimana pun, nasib nya yang jomblo itu, membuat nya frustasi akhir-akhir ini. Kaa-chan nya menyuruh dia untuk berpacaran, kalau tidak dia akan menjodohkan nya dengan putri dari teman arisan nya. Haaah.

"Ck, Master.. kau sama menyebalkan nya seperti dulu. Tak pernah berubah, hm." gumam Deidara sinis. Memang, Sasori itu setiap mengatakan sesuatu pasti selalu menyudutkan nya.

Sakura sendiri merasa tak nyaman. Ia ingin kabur saja begitu merasakan tatapan tajam Sasuke yang tertuju kearah nya. Tapi... dia harus bersikap setenang mungkin.

'Don't be panic, Sakura. Stay calm.'

Dewi Batin nya menyemangati Sakura. Dan gadis itu pun rileks kembali.

Sakura melirik jam dari pergelangan tangan nya. Sudah cukup malam. Ia ingin membeli beberapa barang.

Ia mendekat dan berbisik pada Sasori.

"Nii-chan ayo pergi. Aku ingin membeli beberapa barang dan segera pulang." bisik Sakura yang segera disetujui Sasori.

Bagaimana pun, dia tahu karakteristik Sakura yang tidak menyukai hal-hal membosankan seperti ini. Apalagi dia dibuat tidak nyaman dengan keberadaan Sasuke dan teman-teman nya.

"Semuanya, aku dan Sakura pamit." kata Sasori. Sakura membungkuk hormat lalu ditarik pergi oleh Sasori. Sasuke dari jauh memperhatikan punggung keduanya yang menghilang dibalik pintu.

🌸🌸

Sakura membeli banyak barang dan dia meminta Sasori yang membayar nya sebagai imbalan karena menemani nya di acara reuni tadi.

Sasori tak merasa keberatan sama sekali. Ia malah senang Sakura menguras uang nya. Ah, entah karena kelebihan uang atau bosan karena uang nya tak berkurang sedikit pun.

Selesai berbelanja, mereka pun segera pulang. Di mobil, Sakura memainkan ponsel Sasori. Sekali lagi, ia tak terganggu sedikit pun.

Beberapa kali Sakura mengomentari akun jejaring sosial media nya yang membosankan. Dan dia hanya menanggapi nya dengan santai.

"Live boleh kan? Sekali ini saja. Toh orang sudah berpikir yang aneh tentang kita." kata Sakura yang disetujui Sasori tanpa syarat.

Sakura pun mulai menyiapkan diri nya.

🌸🌸

Holaaa kembali lagi sama saia...

Di chapter 13 ini menurut kalian gimana?

Agak aneh dan makin ngawur gak sih? Tapi itulah yang ada di kepala saia...gomen.

Keep support ya biar saia makin semanget ehehehe

Arigatou

.
.
.

Minggu, 22 Desember 2019

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang