40. Between us

3.4K 332 30
                                    

Sasuke berdecak kesal begitu si kuning bodoh, alias Naruto, sahabat nya yang aneh dan menyebalkan itu, menggodanya sedari mereka pulang dari rumah Sakura.

Sasuke beranjak menuju ke meja kerja nya. Disana, ada sebuah dokumen dengan map merah. Dia menatapnya tajam, menilik tulisan yang tertera disana.

"Hm?"

Dia mengambil dokumen itu.

"Hasil analisis dan investigasi. Jadi, sudah keluar ya." gumam nya. Dia membuka dan mulai membacanya dengan serius.

"Tidak berguna!"

Sasuke membanting dokumen itu kasar. Hanya ada petunjuk kecil. Sidik jari di boneka atau benda-benda yang diberikan dari si penggemar rahasia tidak ada. Hanya ada sidik jari nya dan Naruto.

Juga, untuk tulisan tangan, tidak terdeteksi. Untuk pertama kalinya, Sasuke benar-benar memperhatikan penggemar nya. Biasanya, ia akan megacuhkan saja.

Tapi yang ini berbeda...

Lalu ditambah dengan beban pikiran nya tentang proyek nya yang hancur, membuat nya semakin emosi saja.

🌸🌸

"Kau..."

"He, kenapa? Kau tidak mengharapkan aku kembali, Onee-sama?"

Sosok remaja tampan berambut merah nampak terkekeh pelan. Namun, ekspresinya yang dingin nampak membekukan.

"Kenapa kamu kembali?"

Temari menatap remaja di depan nya dengan tatapan tajam yang menusuk.

"Oh, aku merindukan Cherry-ku setelah sekian lama berpisah."

Remaja itu tersenyum menampilkan senyum dingin nya yang terkesan menawan.

"Jangan mengganggu Sakura."

Remaja itu, Gaara menatapnya dingin.

"Kau tidak berhak memerintahku. Tenang saja, aku tidak akan mengganggu nya. Aku hanya merindukan nya."

🌸🌸

"Dia kembali."

Sakura nampak cemas. Sasori mengelus pelan puncak kepala gadis itu, berusaha menenangkan nya.

"Dia tidak akan berani mengganggu mu. Tenang saja." kata Sasori menenangkan. Sakura diam. "Lalu, tadi apa yang dikatakan Sai ketika datang tadi?" tanya Sakura mengalihkan perhatian nya.

"Ya, itu berkaitan dengan nya. Dia benar-benar pintar menemukan jejak yang kamu tinggalkan." jawab Sasori. Sakura cemberut. Yang dimaksud jejak itu, soal sidik jari yang tertinggal di gelas. Huft.

"Sebaiknya kamu segera bersitirahat. Besok kan kamu harus ke sekolah." nasihat Sasori. Sakura mengangguk dan mengeratkan pelukanya pada kakak nya itu.

"Wow, jantung mu berdebar kencang." kata Sakura polos. Sasori nampak memerah. Namun, ia memilih diam saja. Ya, malam ini keduanya kembali tidur bersama.

Kata Sakura, ini sebagai balasan dari waktu yang terbuang begitu saja selama Sasori pergi. Jadi, tidur bersama ini bisa dibilang, sebagai gantinya.

Sakura tidak menyadari bahwa sikap nya yang sekarang secara perlahan menumbuhkan perasaan terlarang di hati Nii-chan nya itu.

"Sudah, berhenti bicara dan tidur." cetus Sasori seraya memeluk Imouto nya itu erat. Pria itu menunggu Sakura tertidur. Hingga, setelah 30 menit berlalu, ia dapat merasakan napas tenang gadis itu.

Sakura tertidur.

Sasori menghela napas. Di elus nya surai merah muda itu. Tatapan nya yang selalu menyorot malas nampak berubah.

"Jika selalu begini, aku merasa semakin gila."

🌸🌸

Pagi menjelang...

"Hoaaam~"

Sakura menggaruk pipi nya pelan. Ia terbangun karena cahaya matahari yang menyilaukan masuk melalui celah jendela kamar nya.

"Ah, selalu saja begini." ketus Sakura seraya mendengus kesal. Nii-chan nya selalu pergi tanpa membangunkan dirinya.

Tak ingin terus berkutat dengan hal yang tidak perlu, Sakura segera menyiapkan dirinya untuk segera berangkat ke sekolah.

Setelah selesai, ia segera turun ke bawah untuk sarapan lalu berangkat ke sekolah.

"Aku kesiangan. Sial sekali." gumam Sakura seraya melirik jam tangan nya disana sudah menunjukkan pukul tujuh lebih lima belas menit. Benar-benar keterlambatan yang terlalu.

Ia sendiri terlalu santai.

Drrrt

Sakura mengambil ponsel nya dan melihat caller id nya. Disana tertera nama 'Pig'. Sudah pasti siapa lagi jika bukan Ino, si gadis cantik bersurai pirang itu.

"Moshi-moshi... ada apa?"

"Cepatlah datang! Kau ini sedang apa?!"

"Di jalan. Sebentar lagi sampai kok. Sudah, ya."

Klik

Dapat dipastikan pasti saat ini, Ino tengah mengamuk mengumpatinya.

🌸🌸

Hola holaaa balik lagi sama saia di chapter ke 40 ini!!

Gimana? Cukup kah?

Ini 500 kata lebih loooh

Btw itu Sasori gimana ya... hadeuuh. Maap deh kalo kalian gak suka, malah gitu jadinya...

Soalnya gimana ya.. mereka tuh kek kompak, cocok. Sayang adek-kakak.. hahaha

Nyehehe, enjoy yaaa

Jangan lupa vote sama komen nya yaaa

Arigatou

.
.
.

Selasa, 28 April 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang