35. Crisis

3.3K 355 36
                                    

Yang mereka lihat ketika Deidara membuka selimut itu secara paksa, adalah dua sosok yang tengah tertidur dengan posisi yang membuat mereka berpikir aneh.

Bagaimana tidak, Sakura tertidur di dada Sasori, dan tangan kiri Sasori tetap merangkul. Hanya saja, tangan kanan nya kini merangkul pinggang Sakura.

Sungguh, ini diluar dugaan mereka.

Mereka... sebenarnya memiliki hubungan apa?

Sasori terbangun. Tentu saja, karena teriakan Deidara. Tapi begitu ia menyadari sesuatu yang salah, ia memilih pura-pura tetap tertidur untuk memastikan keadaan yang salah itu.

Semuanya tertegun...

"HOII JIDAAAT!! APA-APAAN INI?!"

Well, siapa lagi jika bukan Ino yang berani berteriak seperti itu. Seperti Deidara saja.

Dan Sakura 'sedikit' terbangun.

"Ada apa? Ini masih pagi??"

Sakura masih tetap santai. Padahal keadaan nya terasa tegang begitu. Sakura mendongak, dan melihat wajah damai Nii-chan nya itu.

"Ck, ternyata benar apa kata orang... ah, sial sekali."

Sepertinya Sakura setengah sadar. Dia mencubit hidung Sasori cukup kuat.

"Ow ow ow... berhenti. Teman mu ada disini."

'Apa?!'

Seketika mata Sakura terbuka lebar. Ia menoleh ke belakang dan melihat tatapan orang-orang itu.

'Kenapa mereka bisa ada disini?? Holly shit!!!'

"Akan aku jelaskan, akan aku jelaskan!!" seru Sakura seolah tertangkap basah sedang selingkuh. Sasori sendiri hanya tertawa.

"Kenapa kalian bisa ada disini?" tanya Sasori menatap teman-teman nya heran. Deidara nampak kesal. "Tidak kusangka, kau akan sejauh ini. Apalagi dengan seorang anak SMA!" seru Deidara.

"Dia menarik"

Sakura memelototi nya.

"Onii-sama... berhentilah bersandiwara"

Apa?! Onii... sama?

"Maid, siapkan semuanya dengan baik. Aku akan bersiap dulu, oke? Aku akan segera menjelaskan nya." perintah Sakura sekaligus memohon.

Semuanya masih diam.

Sementara Sasori dengan santai tetap diam, memperhatikan Sakura yang kabur ke atas.

'Menggemaskan! Sayang sekali...'

🌸🌸

Sakura nampak gugup.

Dia nampak mondar-mandir. Lantas, ia melihat pantulan dirinya dalam cermin.

Dia memakai atasan hoodie putih crop top dengan celana pendek berwarna hitam dengan guratan halus dari benang berwarna putih.

"Ini pasti ide Ino! Ya ampun... masih untung jika hanya Ino, tapi bahkan mereka membawa semuanya kemari?! What the..."

Sakura memijit pelipis nya pelan.

Apalagi ia sedikit segan berada di dekat Temari. Hanya gara-gara pertemuan nya dengan Gaara seminggu yang lalu.

"Oke, aku bisa!"

Demi apapun, ini lebih membuat nya gugup dari pada saat awal dia menjalani misi!!.

Begitu Sakura keluar dari kamar nya, Sasori pun muncul. Dia terlihat fresh dengan hoodie putih berlengan pendek dan celana pendek denim nya.

"Kenapa? Gugup?"

Eh??

Sakura mengernyitkan alis nya dan meneguhkan dirinya. "Kenapa harus gugup?" jawab Sakura santai. Sasori terkekeh pelan.

Keduanya pun turun dari sana.

Sasori dengan langkah mantap dan santai, sedangkan Sakura dengan langkah pelan dengan rasa gugup yang besar.

Sasori meliriknya dan terkekeh pelan. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui suasana hati dan jiwa Sakura saat ini? Adik nya ini terlihat sangat menggemaskan!.

Jarang sekali ia melihat Sakura seperti ini. Biasanya, jika ia sedang gugup dan malu, ia menutupi nya dengan bertingkah galak dan garang.

Namun, senyum Sasori pudar ketika mengingat sesuatu.

"Uchiha..."

🌸🌸

Holaaa minna-sama

Kembali lagi sama saia, ehehehe

Gimana sama chapter ini? Freak kah?

Kira-kira ada apakah dengan Sasori?

Tunggu di next next next next next and neeeexxxxtt chapter, nyehehehe

Btw saia buntu banget loh sama chapter ini..

Tapi demi readers tercinta saia, saia usahakan dan tadaaa...

Jadilah chapter freak ini...

Well makasih udah mau baca, vote dan juga setia nunggu 'We' buat up...

Tetep support terus ya... biar saia nya tambah semanget...

Arigatou

.
.
.

Selasa, 14 April 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang