61. Nostalgia

2.2K 267 39
                                    

"Huftt... huh."

Sasuke dan Sakura merasa kelelahan. Mereka berlarian di pesisir pantai hingga sampai di pesisir pantai paling ujung dan jauh.

Brukk

Sakura menjatuhkan tubuh nya dihamparan pasir yang putih dan empuk itu. Sementara Sasuke memilih duduk dekat dengan nya.

"Haha, menyenangkan kan?" tawa Sakura disela napas nya yang terengah. Tangan nya masih memegang erat kantong berisi jajanan nya. Sasuke hanya melirik nya. Namun ada senyum tipis di bibir nya.

"Sudah lama sekali. Ini itu tempat favorit kita loh. Karena suasana nya tenang dan pemandangan nya indah." kata Sakura bermonolog. Tatapan nya kosong jauh ke langit yang tertutupi dedaunan dari pohon di dekat pesisir pantai itu.

Sasuke kini menatapnya.

"Hey, Sasuke-kun... saat itu kau dingin sekali. Susah dijangkau. Bahkan aku harus bekerja keras untuk dapat dekat dengan mu. Saat itu, aku selalu mengikuti mu dan kamu melihat ku. Kau menatapku kesal. Dan aku malu! Astagaaa." cerita Sakura sembari menjerit ria.

"Saat itu kau sangat menggemaskan! Apalagi saat itu imut sekali!! Karena aku malu dan tak tahan, aku pun kabur." sambung nya. Sakura terkekeh. "Huh, sayang sekali. Semuanya cepat berlalu." kali ini tatapan Sakura berubah.

"Ah, sudahlah. Yang penting sekarang kita bertemu!!" pekik Sakura. "Ah, aku senang sekali!!" sambung nya. Ia membuat gerakan tiba-tiba dan duduk. "Ini jajanan tadi... ayo makan!" seru Sakura membuka kantong berisi jajanan seafood itu.

"Uhmm... enyyak!!" seru Sakura tertahan. Ia terus mengunyah. Sasuke hanya diam. Memperhatikan nya. "Kau mau mencoba nya?" tawar Sakura. Sasuke hanya menggelengkan kepala nya saja, menolak.

"Mck, kau harus mencoba nya. Kau pasti lapar. Apalagi dari tadi kita berlarian. Ayo." kata Sakura seraya menyodorkan cumi-cumi tepung padanya. Sasuke menjauhkan wajah nya. Namun, Sakura memaksa, semakin mendekat.

Sratt

Sasuke ditangkap!

Sakura mencengkram lembut dagu Sasuke dan sedikit memaksa membuka mulut nya. Sasuke menatap nya tajam, namun Sakura tak peduli.

Hupp

Dia berhasil memasukkan cumi tepung itu. Sasuke mengunyah nya pelan. Rasa nya enak. Sakura yang melihat Sasuke tak protes, cukup senang.

"Lagi, ya?" tawar Sakura seraya menyuapkan cumi tepung padanya. Sasuke tak menolak. Ia malah menerima nya.

'Kyaaaa Sasuke-kun menerima nya!!! Dan dia... dia tidak marah atau... membenci ku?! Kupikir dia akan menyingkirkan aku... ah senang nya!'

Well, dengan begini... ia tinggal satu langkah lagi untuk mendapatkan Sasuke. Yah, selangkah lagi.

🌸🌸

"Kalian berdua kemana saja, huh? Seenaknya saja berpisah dari rombongan dan tak mengajak?"

Sakura dan Sasuke yang baru saja sampai sudah mendapat introgasi dari Ino. Yup, mereka sampai di resort setelah matahari tenggelam. Sakura meminta Sasuke untuk melihat sunset bersama. Dan yeah, mereka pulang telat.

"Hehe, maaf." cengir Sakura sementara Sasuke hanya diam saja dan memilih segera ke kamar nya. "Ah, aku ingin mandi. Kalian sudah terlihat fresh!. Sebentar lagi kan makan malam. Sampai nanti~" pamit Sakura begitu Sasuke sudah menghilang.

Ia malas harus menjawab setiap pertanyaan yang siap dilontarkan Ino padanya. Jadi, ia segera bergegas ke kamar nya dan mandi.

Tak perlu waktu lama, Sakura sudah selesai dengan tubuh fresh dan wangi. Dia menyimpan beberapa pakaian disini. Maka dari itu, dia tidak perlu repot-repot membawa pakaian ganti.

Ia selesai bersiap dan turun untuk berkumpul di kantin resort yang mewah. Disana, disediakan makanan berkelas. Bahkan kebanyakan pengunjung nya orang-orang kaya dengan sikap elegan.

Tapi Sakura tak perlu khawatir. Toh semua teman nya kan kumpulan konglomerat dan keturunan bangsawan.

"Hey."

Semuanya menoleh kearah Sakura yang bernampilan...

Ia memakai kaus oblong yang belel dan celana pendek selutut. Jika saja mereka tak tahu latar belakang nya, mereka mungkin akan mengira nya gelandangan yang tersasar ke sarang para bangsawan.

"Kenapa? Penampilan tak menjamin segala nya." kata Sakura begitu peka dengan maksud dari tatapan mereka. Mereka hanya mengangguk dan segera bergegas mengantri untuk memilih makanan.

Sakura mengantri paling belakang. Sebenarnya ia bisa saja memerintahkan Pelayan untuk membawakan makanan untuk mereka, karena dia adalah bos nya. Tapi, ia tak ingin terlihat seperti bos yang angkuh. Sederhana lebih baik.

Sakura akan mengambil kimchi ketika ada seseorang yang mendahului nya.

"Eh, aku ingin ini." kata orang itu. Suaranya dalam, pasti laki-laki. Sakura menoleh dan mendongak dan wajah yang menyebalkan muncul di depan nya.

Wow, dunia sepertinya sempit sekali. Si Pengacau itu ternyata berada disini. Dan dia dengan kurang ajar menatap nya dari atas ke bawah, menilai nya. Sakura tak peduli dan memilih mengambil kimchi lantas akan beralih. Namun...

"Kenapa bisa ada gelandangan disini?"

🌸🌸

Sasusaku moment nya udah cukup kah?

Saia lebih suka nonjolin sesuatu yang seru dan mengandung kekacauan...

Ehehe, semoga kalian nikmatin chapter ini...

Well keep support yaaa

Arigatou

.
.
.

Selasa, 14 Juli 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang