42. Avoid

2.9K 330 27
                                    

Mata Sakura membulat begitu iris emerald nya bersinggungan dengan iris jade itu.

Remaja itu nampak dingin, namun juga menawan dengan senyum tipis nya yang terkesan pelit dipaksakan. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia semakin tampan setelah beberapa tahun tak bertemu.

Orang-orang disekitarnya nampak menjerit histeris. Tapi tidak dengan Sakura. Ia berusaha melepaskan dirinya, namun tenaga remaja merah itu lebih besar dari nya.

"Lepas." bisik Sakura memohon. Dia menatap kearah kelompok teman-teman nya. Namun, kebanyakan dari mereka terdiam karena tidak percaya. Benar-benar tidak bisa diandalkan!!

Sakura berusaha melepaskan dirinya.

"Lepas, atau aku akan membencimu selamanya."

Dengan ancaman nya, dalam seketika Gaara melepaskan pelukan nya. Tatapan nya yang dingin terlihat menyeramkan.

"Membenciku?"

Sakura meneguk ludah nya kasar. Ia terlalu impulsif untuk menggunakan kata terlarang itu kepada Gaara. Tapi dia terpaksa. Jadi... ia segera kabur melarikan diri, keluar dari kelas itu.

"Hoii Sakura!!!"

Gaara menatap dingin punggung mungil gadis itu yang perlahan menghilang. Tanpa banyak bicara, ia segera beranjak untuk menyusulnya.

Tapi...

Srrrat

"Cukup!"

Eh?

Semua orang terkejut melihat Temari menahan remaja merah itu. Ada apa? Gaara menatap kakak nya kesal. Ada amarah dalam tatapan iris jade nya.

"Jangan mengganggu nya." ketus Temari. Gaara mendengus. "Aku tidak mengganggu nya." jawab Gaara seraya melepas pegangan Temari. "Berhenti menghalangi ku. Aku tidak akan segan-segan melakukan hal nekat sekalipun." ancam Gaara lalu segera beranjak pergi.

Temari nampak frustasi.

Ino segera membawa nya untuk duduk bergabung.

"Ada apa? Kenapa?" tanya Naruto cemas. Temari memijit pangkal hidung nya. "Harusnya aku tahu ini akan terjadi." gumam Temari.

"Ha?"

Temari memilih mengambil ponsel nya dan menelepon seseorang. Sampai...

"HOI!! KAU INI TIDAK BECUS YA?! KENAPA KAU MEMBIARKANNYA HAAA?!"

Semuanya berjengit terkejut mendengar teriakan Temari.

"Aku tidak bisa menahan nya. Dia mengancam, huhuhu... Temari-nee, tenanglah..."

Wajah nya semakin memerah. Bukan karena malu tapi karena marah!

"Awas saja, nanti di rumah. Kamu harus menjelaskan semuanya!!"

Temari memutuskan sambungan nya. Ia nampak emosi. "Kau mau kemana?" tanya Shikamaru hati-hati. Temari memelototi nya. Membuat remaja itu mengkeret takut.

"Aku harus menyusul Sakura."

Setelah mengatakan itu, dia pun pergi. Meninggalkan mereka yang keheranan.

🌸🌸

Sakura menggigit erat bibir nya. Iris emerald nya menatap kearah pintu. Dia tidak percaya bahwa dia akan menemuinya secepat ini! Tidak, Sakura belum siap.

"Rencanaku saja belum berhasil dan dia... sudah kembali." gumam nya suram. Sakura menghela napas. Ia mengambil ponselnya dan mengubah nya ke mode hening.

Grup chat nya ramai, menanyakan keberadaan nya. Tapi, Sakura tidak membalasnya.

"Kyaaa tampan nya!!"

Eh?

"Gaara-kun, kenapa kemari? Apa ada masalah?"

Sialan! Benar-benar sial!!!

"Sakura..."

Sakura memejamkan matanya erat. Berharap para gadis diluar tidak memberitahukan keberadaan nya. Sakura berdoa dalam hatinya.

"Oh, maksud mu Haruno-san? Baru saja dia masuk."

Harusnya Sakura tahu ini. Tapi Sakura mendapat satu pikiran. Mana mungkin orang sekaku dan sejaim Gaara akan berani mengecek dan menggeledah toilet perempuan? Jadi, Sakura pun merasa lega.

"Ah, begitu ya, baiklah."

Lalu ia mendengar para gadis itu menjerit. Sakura menghela napas. Apa Gaara sudah pergi? Untuk memastikan aman, Sakura sedikit membuka bilik toilet dan mengintip. Kosong.

Karena merasa tak yakin, Sakura memilih tetap diam. Ia akan tetap disana sampai jam istirahat berakhir. Tidak peduli dengan perutnya yang mulai terasa sakit.

🌸🌸

Ada apakah diantara mereka?

Sasuke aja belum di dapetin udah muncul Gaara... hadeuuuh

Btw ini makin gaje gak sih?

Iya sih, pasti...

Tapi kalian masih stay,huhu saia terhura

Btw jangan lupa vote komen nya yaa

Arigatou

.
.
.

Selasa, 5 Mei 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang