65. Records?

2.1K 258 61
                                    

Sakura yang masih mengantuk dipaksa bangun karena mereka ingin melihat sunrise. Dia masih terkantuk-kantuk begitu Ino menyeret nya menuju ke jembatan dermaga menuju tengah laut.

"Kau begadang?" tanya Gaara. "Hmm... kau tahu kan?" jawab Sakura masih setengah mengantuk. Ia memilih agak berdiri dipinggiran jembatan. Berusaha membuat dirinya nyaman.

Namun...

Srattt

Byurrr

"SAKURA!!!"

Semuanya tercengang begitu melihat tubuh Sakura meluncur dengan indah nya ke air laut yang gelap dan dingin. Seketika orang-orang disana heboh.

Gaara akan terjun, namun sesaat kemudian mereka lihat si gadis bersurai soft pink itu muncul ke permukaan dengan ekspresi terkejut.

"Aaah Saso-nii!!! Aku akan bangun! Aku akan!!! Aku akan berolahraga!!!"

Dan mereka dibuat takjub melihat Sakura memanjat naik dan melompat. Lalu, mendarat dengan mulus di jembatan itu.

"Huaah jangan siram aku lagi! Aku sudah bangun!!" seru nya lagi. Semua orang sweatdrop. Gadis itu terlihat terkejut.

"Hey, Jidat... kau sudah bangun?"

Baru saat itu lah, Sakura tersadar.

"Pig? Kupikir Saso-nii menyiramku!" cetus Sakura polos. Ia menguap malas tanpa merasa kedinginan sedikit pun. "Kau basah. Air nya dingin. Kau bisa masuk angin." ucap Gaara nampak khawatir.

"Tenang saja. Ini tak separah saat aku direndam dalam es batu. Ini membuatku segar kembali!!" jawab Sakura penuh semangat. Dengan seluruh tubuh nya yang basah kuyup, mereka dibuat tak percaya begitu mendengar ucapan Sakura tadi.

Direndam dalam es batu? Yang benar saja!!!

Saat itu sunrise mulai terlihat. Sakura tersenyum tipis. Namun sesaat kemudian...

"Ah, aku sepertinya akan kembali lebih awal. Pakaian ku basah. Rasanya tak nyaman!" pamit Sakura cepat-cepat. "Benar. Apa mau aku antar?" tawar Hinata.

"Ah tidak, terimakasih. Aku bisa sendiri kok. Nikmati saja waktu kalian oke?" jawab Sakura. Lantas segera bergegas. Ia punya catatan bulanan dengan Sai. Dimana ia akan beradu kekuatan dengan Sai. Dan sekarang lah waktunya...

🌸🌸

"Sarapan kalian sudah siap. Nona Akasuna meminta kami menyiapkan nya untuk kalian." kata pelayan hormat. Mereka melayani semua teman Sakura dengan sangat hormat. Bagaimanapun, dia adalah teman Nona Muda.

"Lalu, dimana Sakura?" tanya Tenten. "Beliau sedang bertukar catatan dengan Tuan Shimura" jawab pelayan sopan. "Kata Nona Muda, kalian dapat menemui nya ditempat pelatihan khusus. Tepat dilantai paling atas." sambung si pelayan.

Mereka saling menatap heran. Namun juga ingin tahu. Jadi, mereka pun segera sarapan untuk dapat menemui Sakura.

Begitu selesai, mereka menuju tempat yang diberitahukan pelayan. Dan begitu mereka sampai dan masuk...

Sratttt

BUKKK

BUAKKK

BRAKKKK

Mereka meneguk ludah susah payah melihat Sakura dan Sai bertarung dengan sangat sengit. Keduanya nampak sudah berkeringat deras. Terlihat dari pakaian olahraga yang dikenakan keduanya.

Namun yang membuat mereka takjub adalah banyak nya serpihan pedang dan pedang yang terbelah menjadi dua bertebaran dimana-mana. Ini... ini... sungguh menyeramkan!!

Sakura berlari dengan gesit dan gerakan pukulan nya ganas. Ia melancarkan aksi nya. Melakukan gerakan tendangan setinggi kepala. Secara refleks, Sai mendongak supaya dagu nya tak terkena tendangan nya.

Namun kaki kanan Sakura yang masih di udara segera ia jatuhkan membentuk tendangan yang menakutkan dan...

BUAKKKK

Panggung disana berlubang!

Sai berhasil menghindar. Jika tidak... mungkin kepala nya sudah hancur.

Sasuke terpaku ditempat nya. Gerakan nya terlatih. Ini pertama kali nya dia melihat seorang gadis yang nampak ganas di arena pertandingan. Apalagi... itu Sakura.

"Wow, kriteria mu tinggi Sasuke. Dan Sakura cocok dengan kriteria mu itu." bisik Naruto yang secara tidak sadar diangguki Sasuke. Namun, begitu remaja itu menyadari nya... sudah terlambat, karena Naruto kini memandang nya menggoda.

Sepanjang pertandingan itu, mereka hanya dapat diam takjub. Hingga mereka berhenti dan turun untuk minum dan menyapa mereka.

"Ah, sarung tangan terbuka ini menggangguku!" protes Sakura melepas sarung tangan terbuka dengan kesal. "Aku lebih suka memakai tangan kosong!" sambung nya menetralkan napas dan detak jantung nya.

"Apa maksudmu? Bahkan dengan sarung tangan pun kau mematahkan semua pedang itu. Jika kau membukanya, aku bisa mati!"

Mendengar ucapan Sai, mereka semakin tercengang.

"Khe, sekarang kau mengakui kekuatan ku?" sombong Sakura seraya berkacak pinggang. "Ternyata kekuatan monster yang dikatakan Sasori-nii itu, benar ya." cetus Sai santai. Sakura memelototi nya.

"Kalau begitu, kau harus merasakan nya! Kau pasti penasaran kan dengan kekuatan itu?" tawar Sakura. Sai diam. Namun, ada ide hebat muncul dikepala nya.

"Yah kuakui kau memang semakin hebat. Tapi bagaimana dengan melawan aku dengan mereka?" kata Sai sembari menunjuk Sasuke, Gaara, Naruto, Neji dan Shikamaru.

"Ha?"

🌸🌸

Wew... saatnya Sakura berinar..

Maap kalo ini story makin ngelantur...

Tapi saia sukanya gini. Gimana donk

Well, keep support yaaa

Arigatou

.
.
.

Selasa, 28 Juli 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang