Sakura menatap Naruto penuh antisipasi. Akan bagus jika si bodoh itu tak mengingatnya.
"OH!!!"
Tidak...
"Aku tak ingat! Sialan!!"
Sakura menghela napas lega. Si bodoh ini,memang berhasil membuatnya ketakutan!. "Sudah, cepat-cepat masuk!" suruh Sakura tak sabar, mendorong Naruto kedepan.
Entah itu sengaja atau bukan, Sasuke duduk di dekatnya. Walau bersama Naruto, jaraknya... sangat dekat. Sehingga, apapun yang dilakukan nya, akan terlihat dari samping seberang.
Sebelum lepas landas, mereka duduk dengan tertib dan memakai sabuk pengaman.
"Kau tidak pengap?" tanya Sai agak curiga. "Tidak." jawab Sakura sembari senyam-senyum. Ia mengambil majalah dan membaca nya sejenak. Setelah lepas landas, mereka bisa bebas. Sakura bergegas menuju dapur.
Ia akan mengompres bibir nya sehingga bengkak nya berkurang. Tak lupa, ia sengaja membubuhkan lip balm dan lip gloss. Supaya tidak terlihat semakin jelas. Setelah beres, ia kembali ke tempat nya sembari membawa mini cake red velvet favorit nya.
"Oh? Katanya tak pengap?" tanya Sai. "Karena aku lapar, bodoh." jawab Sakura seraya memutar mata nya malas. Membuat Sai menampilkan senyum palsu. Untung Sakura adalah sepupu nya.
"Oh, oh... bisa fotokan? Angle nya cukup pas." kata Sakura seraya melempar ponsel nya pada Sai. Beruntung pemuda itu dapat menangkapnya dengan baik. Sakura beralih duduk di dekat jendela dan menaruh mini cake itu di telapak tangan nya dan memanyunkan bibir nya kearah mini cake itu.
Ckrek
"Sudah.1" kata Sai lesu, menyerahkan nya pada Sakura. "Lagi, lagi, lagi!" seru nya mulai berpose. Setelah sekitar 20 pose, selesai. Sungguh, tangan Sai terasa akan patah. "Eii Jidat, aku mau cake nya!! Aku minta!" seru Ino yang akhirnya mendapat kesempatan.
"Ingat, kau sudah naik 3 kilogram saat ini, eh." ejek Sakura menjauhkan mini cake itu dari jangkauan Ino. "Aiih, shuut diam Jidaat!" seru Ino kesal karena Sakura membuka aib nya. Sakura terkekeh pelan.
Ia melahap mini cake red velvet itu di depan Ino, sengaja menggoda nya. Namun, saat iris emerald nya bertemu tatap dengan iris onyx itu, sebuah ide jahil muncul di kepala nya. Ia menyeringai, ia memiliki untuk membalas dendam pada Sasuke.
Ia memakan cake nya perlahan. Dan menjilati bibir merona nya yang mengkilat karena lip gloss yang dipakai nya dan bahkan menggigitnya. Membuat pemuda bersurai raven itu memelototi nya.
"Hei! Kenapa kau bertingkah menjijikkan begitu?!" seruan Ino menghentikan aksi Sakura. "Kau menggoda siapa? Huh?" Ino berbalik. Dan melihat Sasuke yang sedang membaca majalah ditangan nya.
Ia menaikkan sebelah alis nya dan berbalik pada Sakura. Gadis itu kini langsung melahap habis mini cake itu.
"Aaaaaa kamu pelit sekali, Jidat!!!"
Sakura tertawa puas. Kemudian, ia berdiri dan mengedarkan pandangan nya pada semua orang.
"Apa kalian bosan? Ayo makan camilan!!!"
Segera, disambut seruan dari Naruto dan Ino. Keduanya bahkan dengan cepat segera menyusulnya menuju ke ruang tempat santai yang sangat luas dan mewah itu.
Para Pelayan dan Pramugari menyiapkan semuanya dengan cepat dan tertib.
"Aku ingin wine!"
Hah?!
Sakura menyodorkan gelas berkaki tinggi nya dan Pramugari dengan sopan dan patuh menuangkan wine kelas atas di gelas gadis itu. Sakura berterimakasih dan menyesapnya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We
FanfictionKisah tentang Sakura Haruno yang memiliki banyak rahasia, yang ternyata jatuh cinta pada si bungsu Uchiha itu. "Aku menunggu mu menemukan ku. Ah, aku tidak suka berpura-pura. Tapi mau bagaimana lagi??" -Haruno Sakura Dan Sasuke Uchiha... Dia hanyala...