94. Hard Mission

1.1K 176 44
                                    

Dan Sakura benar. Itu sesuai dugaan nya.

Tempat itu berada di bawah tanah bar. Disana justru lebih mewah dan bagus.

Setiap langkah yang diambilnya, membuat Sakura berdebar. Siap tidak siap, ia pasti akan bertemu dengan dia.

Tap....

"Apa ada undangan?"

Sakura mengidentifikasi Penjaga terlatih itu. Ia mengambil kartu undangan khusus. Tidak, ia tidak di undang. Ia sengaja memalsukan semuanya.

Si Penjaga itu memverifikasi undangan itu dan kemudian mempersilahkan Sakura dan dua anak buah nya melanjutkan langkah mereka. Sisa nya, berada di luar dan bersembunyi di tempat tersembunyi.

Begitu dia dipimpin menuju ruang pertemuan yang sesungguh nya, ia merasa jantung nya turun ke lambung saat ia melihat sosok familiar yang duduk di kursi, yang sengaja disamakan, mungkin supaya dia dinggap sebagai anggota biasa, bukan pimpinan mereka. Dia duduk dengan anggun dan bermartabat di sana.

"Sasuke..."

Ia menarik napas dingin. Ia diam-diam mengepalkan tangan nya. Ayolah, ia harus tenang! Rileks!

Sementara itu, Sasuke dengan dingin dan tajam menatap kearah seorang pemuda bertampang imut yang baru saja datang. Ia mengidentifikasi nya. Alis nya mengerut sebelum rileks begitu ia melihat sesuatu.

Cincin giok di jari tengah nya.

Jadi, benar...

Ia sengaja mengadakan pertemuan ini, memancing nya keluar. Dan itu berhasil. Namun, Sasuke memilih tak mengekspos nya dan mempersilahkan mereka duduk.

Diskusi pun dimulai.

"Kami menawarkan kerja sama untuk.... bla... bla... bla..."

Sasuke hanya diam. Membiarkan Asisten nya yang mempresentasikan dan menawarkan itu. Matanya tidak pernah lepas dari sosok pemuda imut yang asyik memainkan segelas wine di tangan nya. Dia nampak lesu dan tidak menghargai orang yang mempresentasikan itu.

Sasuke tahu ia tak seharusnya melakukan ini. Namun, ia tak ingin terus menerus ini membebankan dirinya. Bahkan para bawahan nya pun terkejut saat tahu bahwa ia mau turun tangan langsung disini. Karena, biasanya dia akan bersembunyi dan membiarkan orang lain yang melakukan kesepakatan untuknya. Namun kali ini... berbeda.

"Bagaimana dengan anda, Tuan Taka?"

Sakura yang merasa nama samaran nya disebut, mendongak, menatap nya malas, penuh ejekan.

"Bisnis jelek. Ini merugikan aku. Bagaimana jika keuntungan dengan ku, 8 banding 2... bagaimana, hm?" senyum malas nya begitu menawan. Itu perpaduan antara imut, cantik dan tampan!

"Tuan, apa kamu serius mengatakan itu?" ekspresi serius Asisten nampak pecah karena kemarahan. Sakura menyeringai, membuat wajah nya semakin menawan.

"Bagaimana dengan tawaran yang sebelumnya, hanya saja biarkan aku bermain dengan bos mu, hm? Aku belum pernah melihatnya." kata Sakura berpura-pura tidak sadar. Ekspresi Asisten itu, segera meledak menjadi kemarahan.

"Kamu! Lancang! Kamu tidak-"

"Diam!"

Sasuke menghentikan seruan Asisten nya. Ia kini menatap kearah Sakura dengan tatapan tajam, serius.

"Kamu sungguh ingin bertemu dan bermain dengan Bos nya?" tanya Sasuke dalam. Pemuda di depan nya menyeringai dan nampak menilik-nilik fitur wajah nya yang sempurna sebelum mengatakan kata-kata cabul, tak ada sopan santun nya sama sekali.

"Ah jika Bos nya tidak mau, kamu juga sudah cukup. Dengan wajah sempurna mu, pasti kamu akan terasa lezat! Hehe."

Semua orang memandang pemuda imut itu tak menyangka. Apa dia serius? Dia berani sekali mengatakan kata-kata seperti itu disini! Dimana rasa malu nya?

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang