70. Jealous... Again?

2.2K 255 29
                                    

Note : Maap kemaren sore saia gak up, huhuhu

Saia ketiduran, nah pas saia revisi, masih bae-bae aja. Eh, pas mau di up, katanya tidak bisa mengirim, cek koneksi internet anda. Yaudin, saia pun liat tanda koneksi yang gak bisa login, dan....

KUOTA ANDA HABIS!!!

Manjiwww...

Udah ketiduran, kuota abis! Ini kah yang disebut 'double shit' itu???

Saia kan panik. Tapi cuma bisa pasrah, because udah maleeem huhuhu, apalagi saia lagi krisis money...

Untung ada kuota jam 1 pagi, huft...

Semoga kalian mau maapin huhuhu

Makasih udah nunggu, dan saia bener-bener mintaa maap...

Well, happy reading minna-san!!!
.
.
.

"Kenapa kau tidak kembali?"

Sakura menatap Sasuke heran. Sasuke melipat tangan nya diatas dada.

"Mana mungkin aku meninggalkan mu." jawab nya datar. Sakura tersenyum bahagia. "Ah, senang nya kau mulai melunakkan sikap mu padaku!" seru nya antusias.

Sangat tidak sinkron dengan suasana yang sepi dan menegangkan saat itu.

Sakura kemudian berbalik. Menatap si bos pembunuh itu dingin. Ia memain-mainkan pisau ditangan nya santai. Ia beralih ke anak buah si Pembunuh yang tersisa.

"Kau mengatakan nya atau akan merasakan hal yang sama. Yang akan mereka rasakan." tawar Sakura dan..

Srattt

Stabbb

Stabbb

Stabbb

Stabbb

"Urghhh."

Sakura tanpa ampun mencabik tubuh setengah mati itu dengan pisau nya. Hingga, tubuh itu bergerak sesaat karena sekarat dan... berhenti. Mati.

Pasir putih yang indah itu kini ternoda darah kotor para penjahat itu. Sakura sendiri sudah tak mempedulikan apapun. Ia harus menemukan siapa orang yang menyuruh para pembunuh rendahan ini?

"Katakan!!" perintah Sakura. "A-aku... tak bisa..." Sakura mengernyitkan alis nya. Oke, sekarang dia benar-benar kesal. Ia segera beralih ke anak buah penjahat yang tersisa.

Ia mengambil pistol dan dengan paksa membuka mulut si anak buah. Memasukkan moncong pistol yang dingin itu.

Si anak buah itu jelas sangat ketakutan. Ia tak percaya target mereka ternyata setan. Tidak, Iblis Wanita yang sangat kejam dan menyeramkan!!

Dooorrrr!!!

Crtttt

Belum sempat si anak buah dan Bos itu mengambil napas, Sakura sudah menembakkan timah panas itu kedalam mulut nya. Membuat nya menembus dan melubangi mulutnya.

Sasuke benar-benar tak percaya. Ia pikir dirinya sudah cukup sadis. Namun, ternyata... ia dibuat tak percaya dengan adanya perempuan sekejam dan sesadis ini!

"Katakan! Kau membuatku kesal!! Cepatlah katakan jika kau tak ingin mengalami hal seperti sebelumnya!!" ketus Sakura mengancam. Akhirnya, si Bos benar-benar menyerah karena ketakutan setengah mati.

"Ini... ini... Tuan Shigeo yang sudah bekerja sama... dengan... direktur agensi Q di sini."

Begitu mendengar nama Shigeo, Sasuke tercengang. Ia ingat dengan berita pembunuhan sadis yang menimpa anak buah Shigeo itu. Jadi... Sakura incaran nya. Dan...

"Jadi, dia. Tidakkah dia merasa cukup setelah kutaruh kepala anak buah nya di ranjang nya saat itu? Sekarang... giliran kepalamu yang akan kukirim padanya!!"

"Jangan-"

Srattt

Crrrt

Krakkk

Sasuke membulatkan matanya melihat Sakura yang tanpa ampun memenggal kepala itu hanya dengan pisau kecil yang sangat tajam itu. Bahkan setelah kepala nya terputus, Sakura dengan santai mengangkat kepala itu.

"Jadi... insiden sebelumnya... kau yang berulah?" tanya Sasuke dingin. Sakura menjatuhkan kepala itu asal dan menatap Sasuke penuh perhatian. Dia tersenyum menawan.

"Ya."

Sasuke masih tidak menyangka...

"Mereka ingin menculikku. Inilah balasan yang pantas untuk mereka." sambung Sakura santai. "Jadi Sasuke-kun... kapan kau akan menghukum ku, hm? Aku sangat menantikan nya." goda Sakura seraya terkekeh pelan.

Sasuke mengerutkan bibir nya kesal. Namun, Sakura malah merasa itu menggemaskan sekali.

"Oh ya, saat itu aku mendapat informasi dari Naruto bahwa kau cemburu melihatku dekat dengan Saso-nii. Itu terjadi sebelum kamu tahu kami Kakak dan Adik, aku senang mendengar nya. Kau menggemaskan sekali~"

Sasuke berubah suram.

Apa-apaan si Kuning Bodoh itu?!

Dia jelas TIDAK CEMBURU SAMA SEKALI!!!

Dan sekarang Sakura salah paham dan bahkan berani menggoda nya? What the...

"Daripada mengatakan hal yang tak penting. Bagaimana kamu membereskan kekacauan ini?" tanya Sasuke datar, mengalihkan atensi Sakura.

"Ah, itu hal yang penting. Jadi aku mengatakan nya. Sedangkan untuk sampah-sampah busuk ini..."

Sakura merogoh saku dress nya dan ponsel mahal hadiah dari perlombaan itu terlihat. Ia terlihat menghubungi seseorang.

"Nii-chan!! Ah, aku sangat merindukan mu!"

Begitu mendengar nada manja gadis itu, ekspresi Sasuke tidak terlihat bagus. Bahkan, tanpa dia sadari ia mengepalkan tangan nya.

"Yayaya, kau pasti sudah tahu kan public figure pembuat masalah itu? Direktur agensi mereka bekerja sama dengan si Tuan Muda sialan itu..."

Sasuke memilih menenangkan dirinya agar tak merebut dan melempar ponsel itu jauh ke laut.

"Kau memang yang terbaik. Bye, muaaach~"

Sasuke tanpa ragu memelototi gadis itu begitu Sakura menatap nya. Sakura menatap nya heran.

Entah dia peka... atau pura-pura bodoh?

Well, Sakura... kau berhasil membuat si bungsu Uchiha itu tak dapat menjaga image dan harga dirinya lagi di depan mu.

🌸🌸

So.. Sakura pastiiii.... sengaja ya kan?

Jawaban nya ada di next chapter...

Well, makasih yang tetep stay sama story ini...

Saia sengaja banyakkin chapter nya karena diawal, setiap chapter nya pendek..

Semoga kalian gak bosen aja... oke?

Keep support yaaa

Arigatou

.
.
.

Rabu, 12 Agustus 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang