51. Just A Little Bit

2.5K 287 21
                                    

Sasuke memainkan kotak kecil ditangan nya. Di dalam nya, ada sebuah gantungan mini dengan gambar boneka yang mirip dengan nya.

Itachi dan Izumi memperhatikan Sasuke penasaran. Namun, mereka memilih diam saja.

Sasuke melirik dokumen di meja dengan malas. Ia sudah menyusun proyek nya kembali. Yang sempat dihancurkan oleh entah siapa. Yah, walau masih ada rasa marah dan kesal.

"Hei, Itachi-kun... kau merasa ada sesuatu yang beda dari ku tidak?" celetuk Izumi memecah keheningan supaya tidak terasa canggung. Itachi tersenyum manis.

"Wangi parfum mu. Aku belum pernah mencium wangi yang seperti ini. Aku menyukai nya karena terasa sangat cocok dengan karakter mu." jawab Itachi lugas. Membuat tunangan nya terpekik bahagia.

Sasuke melirik malas. Kakak nya ini pintar membaca dan memahami sifat manusia serta fasih berbicara. Berbeda dengan nya yang terkesan dingin dan tak pernah mau direpotkan.

"Benar sekali!! Ah, aku senang. Ini aku dapatkan dari peracik parfum Tomato Cherry itu. Ia memberikan ku parfum ini, yang dia buat khusus untuk ku sendiri sebagai permintaan maaf karena tidak dapat memberikan Tomato Cherry milik nya!" ceroscos Izumi sangat bahagia.

"Benarkah? Baik sekali!" tanya Itachi tak menyangka. Izumi mengangguk. "Dia hebat dalam membuat parfum dan mampu membuatku beralih menyukai parfum ini." puji Izumi.

Itachi tersenyum tipis. Karena sulit dipercaya. Izumi itu termasuk gadis keras kepala yang tidak mudah beralih menyukai sesuatu dengan cepat. Namun ini...

Sasuke hanya dapat mendengus melihat adegan dan percakapan cinta-kasih Nii-chan dan calon Kakak Ipar nya itu. Tapi, ya mau bagaimana lagi...

Sasuke mendekatkan wajah nya pada kotak ditangan nya. Meneliti. Siapa tahu saja ada sesuatu yang mencurigakan. Namun...

Ia mencium wangi khas dari kotak itu. Wangi yang ia cium tadi sore di mall. Wangi ini... wangi ini... mirip dengan wangi Sakura.

"Hei, apa itu?"

Sasuke berjengit begitu Izumi berada di depan nya dan tanpa banyak bicara merebut kotak itu dan membuka isinya. "Wow... ini lucu sekali. Darimana kamu mendapatkan ini?!" seru Izumi gemas.

Sasuke menghela napas dan menatap malas. Tak ingin menjawab nya. Izumi sendiri asyik mengamati gantungan itu. Namun, ia mencium wangi sesuatu yang dikenal nya.

"Hei, bukankah ini memiliki wangi parfum Tomato Cherry, ya?" celetuk Izumi polos. Sasuke yang tidak terlalu memperhatikan seketika terkejut dan menatap Izumi serius. "Darimana kamu tahu?" tanya Itachi lembut begitu melihat Sasuke tercengang.

"Tentu saja ini adalah parfum yang kuinginkan. Ingat kan, dua bulan yang lalu, ketika aku pergi ke Paris, aku menginginkan parfum ini. Tapi, si pemilik toko mengatakan tidak bisa. Karena hanya dibuat untuk satu orang. Itu pun tidak dibuat oleh nya. Tapi, dibuat oleh orang yang menginginkan nya." jelas Izumi panjang lebar.

Onyx Sasuke membulat.

Wangi ini jelas wangi Sakura. Dan... apa hubungan nya dengan peracik parfum dari Paris itu? Ia tak menyangka akan ada sangkut paut nya mengenai ini semua.

Itachi melirik Sasuke. Jelas ia mengetahui bahwa gantungan itu hadiah dari si pelaku pembobolan loker Adik nya itu, dilihat dari reaksi nya. Dan ia tak menyangka akan kemungkinan ini.

Penggemar nya ini bukan orang sembarangan. Well, ini semakin menarik.

🌸🌸

Sakura memainkan pisau ditangan nya. Sebagian wajah cantik nya ditutupi masker hitam. Iris emerald nya ditutupi lensa kontak berwarna biru dengan rambut soft pink ditutupi wig pirang.

Ia tengah menjalankan misi.

Tak dapat dipercaya. Ia yang baru saja sampai di rumah diperintahkan untuk mengatasi masalah disini karena Sasori berada di Amerika. Ia masih kesal karena Sasori pergi hanya memberitahu nya melalui telepon. Apa-apaan itu?!

"To-tolong... lepaskan... aku"

Dibalik masker nya, Sakura hanya menyeringai sinis. Ia memainkan pisau nya di pipi pria yang kini memucat itu. Sakura tersenyum dingin.

"Katakan... siapa yang memerintahmu?" tanya Sakura dengan suara yang berbeda. Pria itu nampak diam. Ia tidak akan memberitahu nya. Dan Sakura jelas mengetahui dari diam nya pria itu.

"Khe, kau benar-benar ingin mati, ya." seringai Sakura. Membuat si pria itu ketakutan. "Ah, apa kamu ingin hidup namun merasa ingin mati?" tawar Sakura. Membuat pria itu menggigil ketakutan.

"Aku akan mengatakan. Itu... Tuan Muda Shigeo." jawab nya ketakutan. Sakura mendengus malas. Shigeo? Ia tidak mengenalnya. Yah, bagi nya pasti berstatus rendah.

"Apa yang diinginkan nya?" tanya Sakura introgatif. "Dia ingin... menyandra Nona Muda Akasuna. Untuk... untuk dapat melaksanakan kerja sama." jawab nya takut. Percuma saja dia menutupi nya.

Sakura mengangguk dan menunduk, berbisik.

"Kau tahu... aku lah Nona Muda itu"

Apa?

Mata pria itu membulat. Namun, sebelum ia dapat mengatakan sesuatu, kilatan pisau melesat kearah nya.

🌸🌸

Waaaah makin aneh yaaa??

Hehehe, saia bingung sih mau gimana lagi...

Tinggal sedikit lagi dan semuanya bakalan kebongkar!!!!

Well, tunggu aja di chapter... entahlah...

Tapi saia usahain secepetnya...

Btw maap saia telat up. Selain karena kehabisan kuota, saia nya juga lagi kurang sehat. Jadi, mau beli kuota pun rasanya mager bangett... efek stres pasca ulangan kali ya? Bisa jadi, bisa jadi~

Well, keep support, minna-san!!!

Arigatou

.
.
.

Rabu, 10 Juni 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang