98. Night Of Determination

1.3K 188 42
                                    

Sakura kembali...

Ia pulang diantar Ino. Sengaja makan-makan dan melakukan perayaan kecil.

Hari menjelang sore... ia ingin beristirahat sebentar sebelum malam, saat party informal tiba.

"Gerah." ia mengipasi dirinya dan mulai melangkah menuju kamar nya di lantai atas. Ia menggunakan lift, jadi cepat sampai nya. Dan, saat baru saja ia masuk ke kamar nya.

"Ayah? Ibu?"

Ia tercengang melihat kedua orang tua nya tengah duduk di sofa yang tersedia. Di meja nya ada benda-benda berserakan. Tunggu, itu kan-

"Cherry, kamu benar-benar menyukainya?" tanya Ibu nya lembut. Semua rasa gerah dan lelah yang dirasakan Sakura, hilang sirna seketika. Tergantikan dengan perasaan dingin, antisipasi dan... ketakutan(?)

"Aku bukan hanya menyukai nya, Ibu." jawab Sakura seraya menunduk. Ia masih berdiri, jemari halus nya mengepal lembut. Ia bisa merasakan... apa yang akan dikatakan orang tua nya, yang selanjutnya bukanlah hal yang bagus... kemungkinan... hal buruk?

Menebaknya saja membuat jantung Sakura terus berdebar kencang.

"Aku mencintainya..." lanjut nya lirih, penuh ketulusan. Orang tua nya memperhatikan. Melihat dan merasakan keseriusan Putri mereka, membuat mereka tak berani mengatakan hal lain... namun...

"Kamu tahu tanggung jawab mu, bukan?"

Sakura menarik dan menghela napas berat. Ia mengangguk pelan.

"Apa yang akan kamu lakukan? Kamu belum menunjukkan pergerakan nyata sedikit pun."

Sakura menggigit bibir semerah ceri nya, cemas.

"Belum terlambat, sebentar lagi, Cherry. Oh, dan kami menemukan ini. Jadi, kapan kamu akan menggunakan ini untuk bergerak?"

Sakura mendongak dan tertegun.

Di meja, Ayah nya menaruh pistol yang berukir indah.... itu, pemberian Gaara. Saat pertama kali, setelah ia menyelesaikan misi di Paris. Dan juga... apa maksud Ayah nya? Menyuruh nya menggunakan pistol pemberian Gaara untuk berurusan dengan Sasuke?

Ba-bagaimana bisa?

"Baiklah,  hanya itu yang ingin kami katakan. Ingat, malam ini yang terakhir, Sakura. Waktumu untuk menentukan tersisa beberapa jam lagi..."

Selesai, keduanya kemudian bergegas keluar dari kamar nya.

Sakura masih berdiri terpaku di tempat nya. Ia melangkah perlahan dan dengan tangan gemetar halus, ia mengambil pistol yang terasa dingin itu.

Tatapan nya beralih kearah album foto mini, miliknya. Disana ada potret nya bersama Sasuke yang sedang bersenang-senang, akhir-akhir ini.

Dan sekarang... ia harus memutuskan jawaban secepatnya!

Bagaimana ini?

Sakura duduk di sofa dan bersandar lelah. Menutup matanya, bulir hangat menetes turun dari sudut mata nya.

🌸🌸

Sakura terbangun lebih awal. Ia segera membersihkan dirinya dan bersiap.

Acara akan dimulai pukul 8 malam. 1 jam lagi.

Ia harus mengompres matanya yang sedikit bengkak. Ia juga harus mampu mempertahankan ketenangan tanpa beban nya! Ia juga harus mampu terus tersenyum. Ia harus mampu!

Setelah selesai mengompres matanya, ia mulai mengaplikasikan make up. Ia tak berias terlalu wah. Simpel dan natural. Ia tak ingin terlihat seperti Tante-Tante bermake up tebal. Karena begitu...

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang