88. Dating and Happy Together

1.4K 191 26
                                    

Sakura dan Sasuke benar-benar menikmati waktu mereka. Sakura pergi ke mall untuk membeli buku dan beberapa alat untuk bermain game. Ingin menambah koleksi.

Dan setelah itu, Sakura menyeret Sasuke menuju ke taman bermain. Sasuke benar-benar kaku untuk masalah seperti ini. Syukurlah Sakura itu orang hiperaktif dan mampu mencairkan suasana.

"Uwow, uwow, uwow... Sasuke-kun ayo coba itu! Ah, aku ingin hadiah nya!" seru Sakura menunjuk salah satu permainan. Disana, seperti semacam permainan tinju meninju. Sakura sendiri, percaya dengan kemampuan nya, ia mampu memenangkan itu.

Hanya saja saat ini ia ingin bertingkah seperti burung kecil yang lemah dan selalu manja pada pasangan nya.

"Kamu kan bisa sendiri." jawab Sasuke datar. Sakura diam. Astaga, tidak bisakah Sasuke melunak dan peka sedikiiiit saja? Oh, Lord... apa sih yang bisa dia harapkan dari si Pantat Ayam bermulut tajam itu?!

"Baiklah! Aku akan memenangkan nya untukmu!" kata Sakura bergegas maju. Ia dengan sabar mengantri dan ketika tiba giliran nya ia membayar dan mulai bersiap, Sasuke diam menonton.

Sakura memasang posisi ancang-ancang dan...

Srattt

Bugh!!!!

Ting!!! Ting!! Ting!!!

"Win!!! Win!! Win!!!"

Sasuke terdiam sedikit menganga melihat bagaimana besarnya tenaga yang dikeluarkan Sakura. Ia lihat bahkan tinjuan nya melebihi batas angka normal, membuat mesin itu nampak rusak.

Si Penjaga yang mengadakan perlombaan itu menganga tak percaya.

"Hehe, aku menang! Skor tertinggi! Bahkan papan skor mu tak bisa menahan nya, hahaha" tawa Sakura puas. Tak menghiraukan orang-orang yang terdiam takjub di sekeliling nya.

"Hadiah apa untukku?" tanya Sakura. "O-oh, ini, Nona..." tunjuk si penjaga menunjuk kearah boneka super halus nan lembut berbentuk kucing. Mata Sakura berbinar. Pas sekali Uchiha kan menyukai kucing! Jadi...

"Aku ingin dua!!! Aku tak keberatan meninju lagi!" jawab Sakura riang. Bagaimanapun, ia melihat bahwa boneka itu berpasangan dengan satu boneka lainnya, yang berwarma putih. Halus dan lembut.

Segera, Penjaga menahan nya.

"Tak usah, Nona. Kamu bisa mendapatkan keduanya." tahan nya sopan. Bisa saja mesin nya hancur total karena ditinju gadis monster itu. Lebih baik ia rugi sedikit daripada mesin nya lebih rusak dan ia akan kehilangan keuntungan dari hadiah nya, kerugian besar!

Segera, ia menyerahkan sepasang boneka berukuran besar ke pelukan Sakura. Ia mampu membawa keduanya dengan ringan. "Untukmu." kata Sakura menyodorkan boneka kucing berwarna hitam yang nampak indah dan halus.

"Hn. Terimakasih." jawab Sasuke singkat, namun tulus. Ia tidak pernah mengatakan hal-hal itu. Karena bagaimanapun, ia senang Sakura memberikan nya hadiah, langsung dengan tangan nya sendiri. Dan ia melihatnya langsung. Ia sangat bahagia dan menghargai Sakura dengan baik.

Tak masalah dengan harga dirinya sebagai laki-laki. Toh, di depan Sakura harga dirinya sudah hancur.

Mendengar dan mendeteksi nada tulus itu membuat Sakura senang. Tak apa jika ia tak bisa bertingkah lemah ala burung kecil yang lemah di depan Sasuke. Selama Sasuke menyukainya, kenapa tidak?

Lagipula bukan ciri khas nya untuk bertingkah layak nya para gadis lain yang sesungguh nya. Lebih baik menjadi dirinya sendiri. Sakura pun kembali menarik tangan Sasuke. Mengajaknya mengelilingi dan bermain permainan menantang disana.

Dan Sasuke ajaib nya tidak menolak atau mengomentari nya. Entah memang menolak karena bosan atau pun kesal. Hari ini dia senang sekali!. Ah, lagipula harga dirinya sebagai laki-laki di depan Sakura sudah hancur.. so, why not?

Mereka sangat menikmati waktu mereka berdua. Sejenak melupakan permasalahan serius yang akan menjadi penentu kelanjutan hubungan mereka berdua.

"Wow ada photo box!!! Ayo kesana!" ajak Sakura menyeret Sasuke pergi. Padahal mereka sudah banyak membawa barang bawaan. Mulai dari makanan, boneka atau bahkan belanjaan lain nya.

Sasuke sendiri hanya bisa pasrah mengikuti kemauan Tuan Putri yang satu ini. Karena banyak yang mau berfoto, jadi mengantri. Untung saja mereka masuk dengan memesan tiket VIP, jadi mereka bisa masuk ke photo box VIP yang mana terbatas dan tak banyak orang yang disana. Karena apa? Tentu saja tiket VIP itu mahal!!!

Keuntungan nya adalah mereka ditempatkan di tempat eksklusif dan selalu dinomor satu kan. Ini adalah usul Sasuke. Tadinya, ia berniat menyewa taman bermain ini. Namun, Sakura menolak nya, karena ingin merakyat sementara.

Dan Sasuke mengikuti kemauan nya namun dengan VIP. Supaya nyaman bermain di sana.

"Wuaah permen kapas nya enak sekali!!! Ugh, kamu mau?" tawar Sakura yang sudah melahap permen kapas di tangan nya. Sasuke agak mengernyitkan alis nya dan menggeleng. Tidak terbiasa memakan sesuatu yang semanis itu.

"Ayo cobalah! Kamu pasti suka!" paksa Sakura. Sasuke akhirnya menurut. Ia memegangi tangan Sakura yang menggenggam tangkai permen kapas itu dan menunduk. Memakan nya dalam suapan kecil.

Sakura sendiri malah salah fokus dengan bibir seksi nya yang menggoda iman. Apalagi warna nya yang indah ketika disandingkan dengan warna permen kapas itu.

"Manis."

Kata-kata Sasuke menyadarkan nya dari lamunan liar nya.

"Benarkan? Kamu pasti akan menyukainya! Oh, ayo! Sekarang giliran kita!" seru Sakura saat giliran mereka tiba. Sakura segera menyeret Sasuke masuk.

Mereka pun asyik berfoto ria. Sasuke sendiri bingung harus bergaya apa. Untung Sakura orang hiperaktif dan berani, ia banyak berpose aneh. Mulai dari menempel pada Sasuke, memasang ekspresi aneh, atau bahkan mengangkat kaki sekalipun.

"Sasuke-kun, coba seperti ini." Sakura memeluk leher Sasuke dan agak berjinjit. Dan Sasuke agak membungkuk supaya Sakura tidak pegal. Kali ini pose nya normal. Seperti hendak berciuman dan kembali berganti pose di setiap jepretan nya.

Setelah puas berfoto, mereka keluar untuk mengambil hasil foto mereka yang sangat banyak itu. Disana, mereka nampak cocok sekali. Apalagi Sakura sengaja memakai bandana angel dan Sasuke bandana devil.

"Wuaaah ini bagus sekali! Nah, ini untukmu. Jaga baik-baik oke?" kata Sakura menyerahkan setengah hasil foto itu. Sasuke mengangguk yakin. Mana mungkin ia akan merusaknya, bukan? Itu berharga!

"Ah, aku lapar. Sasuke-kun aku ingin makan~" rengek Sakura. Sasuke menghela napas. "Makanya jangan terlalu aktif. Ayo, kita ke restoran." Sasuke menarik tangan Sakura untuk pergi darisana.

🌸🌸

Mereka makan di restoran ternama. Lagi, Sasuke yang mengaturnya. Jelas ia ingin yang terbaik.

"Ah, hari ini menyenangkan sekali. Coba saja seperti ini setiap hari." ucap Sakura sembari menopang dagu nya. Menatap Sasuke lekat. Terdengar main-main, namun sebenarnya serius. Ia berharap hal seperti ini akan bertahan lama.

"Seperti tidak ada pekerjaan saja." jawab Sasuke ringan. Sakura terkekeh pelan. Ia menarik tangan Sasuke dan menyatukan telapak tangan mereka. "Tangan mu besar dan hangat sekali. Aku suka." ucap Sakura.

Sasuke tak protes akan tingkah lancang Sakura. Ia hanya diam memandangi tautan tangan mereka. Tangan Sakura begitu lembut dan halus.

"Hehe, coba saja setiap hari kamu menggandeng tangan ku seperti ini. Pasti akan menyenangkan." seru Sakura. Bagaimanapun, Sasuke bukan orang romantis yang manis, jadi ia tidak berharap banyak. Sasuke yang sukarela diperlakukan seperti ini saja sudah bagus.

Sasuke diam. Memandangi tautan tangan mereka serius.

Siapa tahu, Sakura tak tahu bahwa kata-kata nya akan ditanggapi serius oleh Sasuke.

🌸🌸

Uwwuuu saat ini mending gemes-gemesin dulu biar mereka punya KENANGAN berkesan!

Gimanapun, seneng lah dulu sebelum kembali dark karena beban pikiran itu kaaannn

Well ya, gimana sama chapter ini?

Semoga kalian sukaaa

Arigatou

.
.
.

Selasa, 13 Oktober 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang