80. Go!!!

1.8K 236 42
                                    

Saia up awal-awal yaaa...

Takut nanti malem kelupaan atau... kehabisan kuota!. Kan gak lucu pas mau up, eh ternyata kuota nya keabisan. Soalnya ini limit banget sihh, uuhuhu.

Well ya, gak usah banyak cincong... let's started!!!
.
.
.

"Hai, hai, hai... kami datang!!"

Semuanya menoleh kearah Ino, Hinata, Tenten dan Temari. Mereka nampak cantik sekali dengan outfit mereka!

Ino seperti biasa, selalu tampil seksi. Ia memakai bralette top berwarna hitam dan celana pensil. Rambutnya tidak dikuncir seperti biasa, melainkan di kepang satu menyamping, menyerupai fish tail. Dan ia memakai boots.

Sementara itu, Hinata tampil imut dan feminim dengan floral lace dress berwarna putih yang anggun. Rambut panjang nya tergerai indah nya. Kaki nya dihiasi flat shoes sederhana, yang mana membuat kulitnya terlihat semakin cerah.

Lalu ada Tenten, ia tampil super boyish seperti biasa. Ia memakai simple white crop top yang dipadu padankan dengan longline flanel shirt dan short pants. Rambut nya tidak dicepol dua, dia mengepang nya menjadi dua dan memakai topi yang senada dengan longline flanel shirt yang dipakai nya. Ia memakai sepatu sport, membuat kesan boyish nya semakin kuat.

Dan yang terakhir ada Temari. Ia tampil dewasa namun agak formal. Ia memakai tshirt putih yang dimasukkan kedalam celana jeans hitam nya. Dan dibalut blazer berwarna hitam. Kaki nya dihiasi stiletto yang indah. Sangat dewasa.

"Dimana Sakura dan Sasuke?" tanya Ino yang menyadari ketidakhadiran kedua orang itu. "Entahlah, mereka nampaknya agak terlambat." jawab Shikamaru seraya menguap malas. "Woah, apa ada sesuatu diantara mereka berdua?!" seru Ino. Jiwa bergosipnya mulai keluar.

"Eii jangan-"

"Permisi."

Ekspresi Sai dan Gaara mendingin melihat Putra klien yang melecehkan Sakura muncul.

"Apa kalian akan segera kembali ke Jepang? Bisakah saya bertemu Nona Muda, sebentar saja." mohon nya memelas. "Untuk apa?" tanya Sai ramah, namun jelas ada kedinginan disana. "Saya merasa sangat bersalah dan ingin meminta maaf lagi." jawab pemuda itu dalam.

Tatapan Sai dan Gaara yang sedingin es, tertuju padanya.

Meanwhile...

Sakura menggigit bibir nya pelan. Astaga, ternyata pembalasan dendam Sasuke... sungguh tak main-main?

"Apa? Sekarang kau bersikap seperti pemalu di depanku?" ejek Sasuke melihat Sakura yang biasanya akan melangkah maju dan agresif, nampak gugup berada di dekatnya. Sakura mencoba menormalkan ekspresinya.

Ia duduk bersandar di sofa dengan malas. "Kenapa aku harus? Toh kamu sekarang milikku." jawab nya enteng seraya memperhatikan Sasuke yang tengah memakai tshirt navy nya. Melihat bagaimana tingkah dan tanpa beban nya Sakura menjawab, Sasuke merasa diri nya seolah penggoda yang dibayar gadis itu untuk melayaninya. Apa-apaan itu?!

Ia mendekat dan mengungkung gadis itu, berusaha mengintimidasinya. Namun, apa? Sakura bahkan tidak bereaksi sedikitpun! Ia tetap bersandar malas dengan siku bertumpu pada pegangan sofa dan kepalanya di miringkan, ditahan dengan jemari halus nya. Pose ini....

"Karena begitu..."

Sakura menyipitkan saat merasa tanda bahaya muncul. Walau ia berusaha tenang, ia sangat gugup namun juga sangat ingin segera menerkam orang di depan nya.

Melihat keteguhan palsu Sakura, membuat si bungsu Uchiha itu merasa tertantang. Ia memiringkan kepalanya dan secara perlahan menurunkan nya, mendekat.... dan bahkan tangan kanan nya kini terulur pada Sakura, tidak mengungkung nya.

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang