89. Bittersweet

1.3K 183 17
                                    

Seusai makan, mereka pun pulang. Bahkan perjalanan pulang pun terasa menyenangkan dan tidak seberat tadi karena Sakura yang periang tadi.

"Sampai besok, Baby! Mimpikan aku yaaa." seru Sakura tak tahu malu, menyengir seraya melambaikan tangan nya.

"Tentu."

Eh?

Sakura nampak linglung sebelum akhirnya sadar. Namun, sebelum ia mengatakan lebih jauh, pemuda itu memilih segera pergi dari sana. Membuat Sakura tercengang sekaligus memekik tak menyangka.

"Huft... hati-hati..." bisiknya menatap kearah dimana mobil mewah itu menghilang. Ia mendekat ke gerbang, memanggil penjaga dan menyuruh mengatar nya ke mansion.

Sakura dengan riang bersenandung dan memeluk banyak barang hasil perburuan nya di taman bermain tadi. Beruntung di rumah ia sendirian. Eh tidak, ada Sai. Ah, dia sempat lupa.

"La~lalala." nyanyi nya. Ia membuka pintu masuk dan ketua maid tergopoh-gopoh menyambutnya. "Selamat datang, Nona. Saya pikir Anda kemana. Saya khawatir." kata ketua maid. Tak biasanya Nona Muda nya pulang terlambat tanpa ada pemberitahuan.

"Hehe, maaf, Ketua Maid. Aku baru saja selesai berkencan." kekeh Sakura. "Kencan?!" seru Ketua Maid tak menyangka. Sakura tersenyum cerah dan mengangguk. "Jangan laporkan Kakak dan orang tua ku, yaa! Please~" rengek nya.

Ketua Maid kebingungan, namun akhirnya mengangguk, menuruti permintaan Sakura. Pasti orang tua dan Kakak nya tidak mengizinkan Nona Muda nya ini berpacaran, namun gadis itu nekat.

"Terimakasih banyak, Ketua Maid! Kalau begitu, aku permisi!" pamit Sakura segera bergegas pergi begitu mendapat anggukan dari Ketua Maid. Ia dengan langkah riang gembira masuk ke kamar nya.

Ia menaruh semua barang di sofa terdekat. Ia mengambil hasil photo box dan mengambil sesuatu. Mini album untuk foto. Ia memasukkan hasil photo box itu dengan hati-hati supaya tidak rusak.

"Wah, ini bagus sekali! Tak kusangka si Pantat Ayam-maksudku, Pangeran Tomat ku akan setampan ini. Eh dia memang seperti ini sih, hanya saja tingkat ketampanan nya semakin bertambah." kekeh Sakura tanpa dosa. Ia kemudian mengambil boneka kucing jumbo berwarna putih miliknya. Memeluknya erat-erat, menenggelamkan kepala nya di badan boneka kucing besar itu.

"Aaaaaaa aku sangaaaat suka Sasuke-kun!!!!!"

Meanwhile...

Sesampainya di mansion Uchiha...

Semua nampak tercengang tak percaya melihat kehadiran Sasuke dengan penampilan yang tak terduga.

Bagaimana bisa, Sasuke yang dingin dan tajam nya tak tertolong, akan berpenampilan seperti ini? Dia masih memakai bandana devil, mungkin lupa melepas nya, menenteng permen kapas, dan tak lupa, boneka kucing besar berwarna hitam di pelukan nya.

"Astaga, sejak kapan Adikku yang sudah semakin besar ini, akan berpenampilan seimut ini?" seru Itachi, seolah terserang serangan jantung mendadak. Sasuke agak mengernyitkan alis nya sebelum tersadar.

Well, tak perlu merasa malu. Toh, ini di depan keluarga nya. Ya, walau masih agak sebal sih karena diejek Kakak nya seperti itu.

"Astaga, Sasuke kamu darimana saja? Kenapa berpenampilan seperti ini?" tanya Mikoto lembut. "Ah, aku baru dari taman bermain, Kaa-chan." jawab Sasuke seraya tersenyum tipis. "Kencan?" tanya Fugaku to the point. Ia memang selalu begitu.

Sasuke meringis kecil sebelum mengelus tengkuk nya.

"Y-yah... bisa dibilang... begitu."

Woaaaaah!!!

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang