99. Annoying :)

1.3K 170 64
                                    

Pesta nya diadakan secara indoor dan outdoor.

Awalnya semuanya berkumpul, mendengarkan pidato singkat Kepala sekolah yang antusias akan adanya pesta informal ini. Bahkan, pengumuman Raja dan Ratu angkatan, sudah diumumkan. Jelas Sasuke dan Hinata lah pemenang nya.

Naruto cemburu, Sakura tetap santai, tanpa beban. Tak ada waktu dan tak berguna untuk cemburu. Ia lebih memprioritaskan masalah 'itu'.

Dan kini, mereka bisa terbebas.

Ada yang makan, menari, bahkan ada yang menyanyi.

Sakura dan Sasuke diam sembari meminum minuman yang disediakan. Sementara teman-teman yang lain ada yang menyanyi dan menari. Mereka berdua nampak kebingungan.

"Uchiha-san, maukah kamu menari bersama ku?"

Seorang gadis cantik bersurai hitam, malu-malu mengajak Sasuke. Ia nampak sengaja berdiri dengan postur anggun ala gadis bangsawan yang begitu terhormat. Leher nya sengaja ditegakkan, seolah dia terlihat seindah angsa.

Gaun nya begitu terbuka sekali. Mencetak jelas ukuran dada nya. Bahkan siapapun dapat melihat belahan dada nya.

Sasuke dari awal sampai akhir tidak memperhatikan nya. Ia fokus dengan minuman ditangan nya dan Sakura. Membuat gadis yang mengajaknya berdansa itu, merasa canggung.

"Uchiha-"

"Hei, bitch... apakah kamu tak melihat aku bersama nya? Kamu buta?"

Eh?

Sasuke menatap terkejut kearah Sakura yang nampak begitu murka. Ia bahkan tanpa ragu mengacungkan jari tengah nya pada gadis itu. Sungguh... Sakura yang badass seperti ini... lebih menawan! dan membuatnya semakin menginginkan nya!

"A-ano... aku hanya..."

Gadis itu mulai bertindak lemah dan menyedihkan. Matanya yang indah menatap Sasuke berkaca-kaca, seolah meminta pertolongan nya. Namun apa?

Fokus mata Sasuke terus tertuju pada Sakura nya. Mana ada waktu ia melihat gadis itu, bukan?

Gadis cantik itu memucat.

Sakura terkekeh pelan, namun jelas ada kemarahan disana.

"Bahkan calon suami ku tidak pernah mau menatap mu. Kenapa kamu masih disini? Sebaiknya kamu pergi, sebelum hidup keluarga mu terancam dalam 5 detik!"

Mendengar ancaman Sakura, gadis itu memucat dan memilih segera melesat pergi. Seolah ia melihat hantu.

"Huft... menyebalkan!" decak Sakura menghabiskan minuman miliknya sekaligus. Berharap itu mampu memadamkan amarah nya. "Menjijikkan sekali. Jika saja ia berani menyinggung ku lagi, aku tak akan segan mencincang nya dan memberikan nya pada anjing-anjing." sambung nya sadis.

Sasuke terdiam.

Tentu saja, orang lain mungkin mengira itu kata-kata yang akan diucapkan karena marah. Namun, ia telah mengetahui metode Sakura. Ia nampak main-main, namun bisa menjadi benar-benar serius.

Melihat mood nya memburuk bahkan menjadi sensitif, Sasuke merasakan sesuatu...

"Ayo berdansa." ajak Sasuke menarik tangan Sakura. Sakura tak protes. Ia terus mengikuti langkah pemuda itu, menuju tempat indoor. Disana tidak seheboh di dalam yang mana penuh kehebohan.

Tenang...

Ada banyak yang sedang berdansa dengan alunan musik klasik yang lembut. Sasuke mengajak Sakura ke tempat yang cukup jauh dari yang lain nya.

"Kamu bisa berdansa?" tanya Sasuke memastikan. "Kamu pikir aku sepayah itu, eh?" Sakura mengalungkan tangan nya di leher pemuda Uchiha itu. Sasuke sendiri memegangi pinggang ramping Sakura.

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang