85. Beginning of Problem

1.5K 192 32
                                    

Mereka akhirnya sampai di Jepang...

Naruto terus mengeluh tentang belajar dan mengatakan ingin terus berlibur di Jeju. Dan sisanya hanya bisa mengangguk setuju. Bagaimanapun, semua sama. Ingin bebas dari tugas sekolah dan yang lain nya.

"Mobil kalian kan ada disini, nanti Maid atau yang lain akan mengeluarkan nya dari garasi." kata Sakura yang baru saja turun dari tangga jet. "Oke. Terimakasih, Sakura-chan." kata Naruto senang. Sakura mengangguk.

Mereka pun naik ke kendaraan off road yang disediakan. Sakura duduk bersama Sasuke, tentu saja. Karena si Kuning Bodoh, aka Naruto, selalu ingin menempeli Hinata walau sudah diperingati oleh Neji sekalipun.

Sakura merenung. Saat ia selesai menceritakan, Sasuke nampak kebingungan. Dan juga, bertanya-tanya kenapa ia bisa melupakan nya. Sakura sendiri tidak tahu itu.

Dan saat itu, saat Sai menyerahkan ipad padanya, Sakura hanya bisa diam dalam ketidakpercayaan. Ternyata benar, Sasuke berhubungan dengan organisasi ilegal itu. Sukses membuatnya mengalami sakit kepala.

Walau ia duduk berdampingan, ia sebisa mungkin nampak biasa saja. Dan bahkan saat membaca laporan, ia sengaja menyembunyikan nya. Sekarang, ia harus mengadakan pertemuan mendadak dan ada kemungkinan ia akan segera menemui Sasori.

'AAAAH KENAPA SEMUANYA BERUBAH MENJADI SERUMIT INI?!!!'

Sakura hanya bisa membatin.

"Hey, kau kenapa?" tanya Sasuke yang memperhatikan. "Huh? Aku tak kenapa-kenapa. Apa? Jangan-jangan kamu merasa tak nyaman jika aku tidak berbicara dengan mu, hm?" goda Sakura seraya menaik turunkan kedua alis nya.

Sasuke mendengus kesal.

"Jangan percaya diri!" ejek nya seraya memalingkan wajah nya. Membuat Sakura gemas. "Dasar Pantat Ayam! Untung aku menyukai mu." cetus Sakura. Tak melihat bahwa sudah ada semburat merah tipis di pipi putih Sasuke.

"Oh ya... Sasuke-kun, ayo berkencan." ajak Sakura. "Tidak." jawab Sasuke singkat. Sakura cemberut. "Ayolah, diam-diam... diam-diam." bisik Sakura seolah berusaha menggoda Sasuke.

"Tidak."

"Aish, kau ini ya! Ayolah kita kan berpacaran. Diam-diam..." bisik Sakura terus membujuk. Untung mereka duduk di belakang. Jadi, tidak akan ketahuan. "Imbalan nya?" huh? Maksudnya?

"Imbalan mau diajak berkencan. Waktuku sangat mahal dan kamu ingin aku membuang-buang waktuku secara percuma." jawab Sasuke sombong. Sakura diam sebelum menganga tak menyangka. Tidak menyangka si pantat ayam ini akan menjawab seperti itu.

"Kamu! Dasar Pantat Ayam menyebalkan! Kenapa kamu begitu perhitungan? Aku ini-"

Cuppp

"Sudah, jangan berisik. Tentukan saja waktunya."

Sakura menatap Sasuke horor. Sejak kapan Sasuke yang dingin, bermulut tajam dan yang selalu bertingkah seolah tidak peduli, akan bertingkah seperti itu. Untung, ia tidak suka mencium gadis sembarangan. Jika tidak, mungkin ia akan mengelompokan nya sebagai orang cabul yang super mesum.

Andai jika Sasuke tahu apa yang dipikirkan nya, mungkin dia akan habis saat itu juga.

Karena mereka semua lelah setelah perjalanan, jadi mereka memilih untuk segera pulang. Sakura mengantar mereka ke depan. Tak lupa, ia memberikan flying kiss pada pemuda Uchiha itu ketika tidak diperhatikan orang-orang.

Setelah semua teman nya pulang, Sakura diam merenung di ruang tamu. Ia sedang memikirkan cara untuk menghadapi situasi saat ini.

"Jangan dipikirkan dulu. Lebih baik kamu istirahat saja, Sakura. Kamu kelelahan." kata Sai yang kebetulan lewat. Sakura mengangguk dan tanpa banyak bicara segera bergegas ke kamar nya.

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang