64. Attractive

2.4K 267 61
                                    

Mereka yang tengah mengobrol, melihat kelompok remaja itu menghampiri mereka.

"Nona Sakura dimana?" tanya Jungryuu menggunakan bahasa Inggris. "Mck, Sakura sudah mengatakan nya kan? Jika mau memohon, temuilah Kakak nya!" balas Ino marah.

Bagaimanapun, ia masih sensitif dengan keberadan mereka. Para remaja itu tidak mau menyerah dan berakhir dengan mereka berdebat disana.

Hingga, tatapan Ino teralih kearah Sai dan seorang lelaki tampan disebelah nya.

"Ta-tampan... nya!!"

Secara otomatis, mereka melihat kearah dimana Ino menatap dan ikut tercengang. Sakura yang menyamar sebagai laki-laki diam-diam terkejut. Apalagi begitu mendengar pekikan Ino yang mengatakan nya tampan.

Ternyata... ini berhasil?

Sakura menoleh dan tersenyum tipis namun sangat menawan. Menyebabkan para gadis disana menjerit. Bahkan, Hinata yang biasanya tidak terpengaruh, terlihat memerah. Dan dia semakin puas.

Dan..

"Hehe."

Sakura menampilkan senyum charming nya yang semakin membuat mereka histeris. Apalagi para resepsionis dan Pelayan perempuan terlihat nosebleed. Setelah itu, Sakura pura-pura fokus kembali mengobrol dengan Sai dan bergegas keluar.

"Sialan!! Dia sangat tampan!!! Bahkan... Sai kalah!" seru Ino histeris. Temari yang biasanya tegar dan santai setiap melihat laki-laki tampan, kini malah terlihat salah tingkah. Dan Hinata pun...

"Naruto-kun... maafkan aku. Dia memang lebih tampan dari mu."

Naruto menganga tak percaya. Hinata itu tipe gadis pemalu yang tak akan tergoda laki-laki tampan sekalipun!. Bahkan ketika pertama kali nya mereka bertemu, ia bertanya padanya siapa yang lebih tampan. Dirinya atau Sasuke, dan Hinata dengan tulus menjawab dirinya.

Hanya Hinata yang mengakui nya tampan!!! Dari sekian gadis di KHS, hanya Hinata yang memilih nya!!!. Karena para gadis disana lebih memilih dan terpikat pada si Uchiha bungsu itu! Dan kali ini...

Ia akan mencatat siapapun pria itu, sebagai rival terberat nya. Karena Hinata tidak terpikat kepada si Uchiha bungsu. Tapi pada pria itu, dia...

"Siapa dia?" tanya Neji penasaran. Melihat adik nya yang cinta buta pada si Kuning Bodoh itu, terlihat kagum dan takjub pada pria itu, membuatnya penasaran dan tertarik.

Tatapan Sasuke penuh selidik. Ia merasa familiar. Tapi... siapa?

Sedangkan Gaara, ia sempat terdiam. Namun, sedetik kemudian, dia terkekeh pelan ketika menyadari sesuatu.

'Aku tertipu lagi. Kau memang pandai menyamar... Sakura.'

🌸🌸

Sakura dan Sai memasuki room salon yang mewah dan tersembunyi itu. Yang dimana, sudah ada banyak para bos besar disana.

Namun, begitu melihat kemunculan Sakura, semuanya dibuat terdiam. Dan para wanita penghibur disana saja nampak takjub melihatnya. Bagaimapun... dia benar-benar sempurna untuk ukuran seorang pria muda.

"Maaf, saya datang terlambat." kata Sakura dengan suara yang dalam dan seksi. Ia duduk di kursi yang sudah disiapkan bersama Sai. Ia duduk sembari menahan kepala nya malas dengan jemari nya.

Ia terlihat menawan apalagi dengan senyum tipis yang nampak malas itu. Para wanita penghibur tanpa segan berusaha menggoda nya. Namum, Sakura hanya menanggapi nya dengan senyuman. Membuat mereka malu.

"Jadi, kerja sama apa yang ditawarkan?" tanya Sakura ramah dan sopan. Si Pemimpin mengangguk dan mulai memerintahkan asisten nya membacakan detail kerja sama.

Sakura diam-diam merekam nya. Misi nya kali ini adalah mengawasi dan mendengarkan bocoran nya. Tidak akan ada aksi seperti saat di Paris itu. Ia akan menghancurkan nya melalui bisnis.

Namun, jika sudah menggunakan kekuatan yang mengancam, mereka akan melakukan nya secara militer. Bukan, secara agresif. Tentu saja dengan cara memburu dan membunuh mereka.

Lagi pula, Sasori tak ingin mengganggu liburan nya. Jadi, dia hanya memerintahkan ini saja.

Sakura diam-diam menyeringai dingin. Semua yang ditawarkan begitu menggoda. Namun, jauh jika lebih dipahami, jelas keuntungan lebih besar ada ditangan si Pemimpin itu. Dan juga ini proyek ilegal, lagi.

Diskusi kotor itu berlangsung selama beberapa jam karena adanya negosiasi dari beberapa pihak. Dan tentu nya, dengan mulut manis si Pemimpin, mereka terbuai dengan janji nya. Tapi, berbeda dengan Sakura...

Ia memilih tak ikut campur. Takut salah mengatakan sesuatu. Jadi, dia hanya diam saja. Dan diam nya dianggap persetujuan oleh mereka.

Sekitar pukul 2 pagi, Sakura dan Sai kembali ke resort. Yang mana nampak lengang, hanya ada penjaga keamanan. Tapi, Sakura tetap saja waspada. Namun untung nya, suasana nya benar-benar sepi, dan dia aman.

Ia harus segera beristirahat. Karena besok ia akan menikmati liburan nya dan tentu nya ia ingat akan pertemuan dengan klien itu. Huft...

🌸🌸

Yang sabar ya Sakuuu... kamu mah emang strong... nyehehe

Btw gimana sama chapter ini? Makin freak kah?

But semoga kalian tetep stay dan suka terus yaaa

Keep support!!!

Arigatou

.
.
.

Selasa, 21 Juli 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang