Well, Sakura memang sengaja melakukan nya. Ia ingin mengetahui reaksi Sasuke. Dan... itu memuaskan rasa penasaran nya.
'Akhirnya kamu luluh!! Setelah sekian lama... akhirnya.'
Sakura menaruh ponsel nya kembali. Ia menyeringai kecil pada Sasuke. "Terimakasih mau membantuku menghabisi mereka. Orang suruhan Saso-nii akan muncul, mereka akan membersihkan kekacauan ini. Sayang sekali kan, pantai seindah ini jika tidak ada pengunjung nya karena takut setelah insiden ini." kata Sakura panjang lebar.
Sasuke hanya menatapnya datar.
Sakura tak banyak bicara lagi maju, maju kedepan. Ia membersihkan darah yang menempel di sepanjang tangan dan lengan nya menggunakan air laut. Sasuke sendiri ikut berjongkok disebelahnya dan melakukan hal yang sama.
"Apa keluarga Akasuna seperti ini? Setahuku mereka hanya bekerja di perusahaan."
Eh?
'Kenapa dia menanyakan ini? Sepertinya dia ingin aku mengungkapkan kebenaran. Tidak akan. Belum waktunya.'
"Memang. Hanya saja setiap anggota keluarga kami dibekali ilmu bela diri. Jaga-jaga untuk kejadian seperti ini." jawab Sakura santai. Lantas hening, keduanya sibuk berpikir.
"Kami datang, Nona."
Keduanya menoleh, melihat sekelompok orang berpakaian serba hitam. Tatapan Sasuke menajam. Entah mengapa ia merasa waspada dengan orang-orang ini.
Orang-orang itu sendiri yang melihat Sasuke merasa terkejut dan... waspada. Setelah mereka membantu Sakura menjalani misi di Paris, mereka segera menemui Sasori. Melaporkan sesuatu yang penting.
Ya, organisasi ilegal The Demon.
Yang mereka selidiki akhir-akhir ini, akhirnya saat itu muncul juga. Walau hanya anggota nya saja, itu sudah sangat cukup untuk menyelidiki. Bahkan mereka mengikuti anggota itu dengan baik tanpa ketahuan.
Mereka berhasil menyelinap ke organisasi itu. Tentu saja, dengan kemampuan mereka yang hebat, mereka dapat menyelinap dengan mudah.
Dan saat pengeksekusian anggota yang dibunuh itu... mereka melihatnya. Namun, mereka tidak tahu, dia disana sebagai anggota atau apa. Karena setelah itu, mereka tak bisa terus mengawasi karena akan sangat berbahaya. Jadi, mereka memilih kembali dan melaporkan nya pada Sasori.
Sakura yang merasakan ada sesuatu yang salah, mulai mengerti. Pasti ada sesuatu diantara mereka.
"Nona, ini pakian ganti untuk Anda dan teman Anda." celetuk salah satu dari mereka memecah keheningan. Sakura mengangguk dan mengambil alih tote bag besar itu.
"Nona, seperti biasa..."
Sakura menyengir begitu mendengar bawahan Sasori yang nampak lelah melihat ini. Sasuke menghabisi mereka dengan sekali tusuk. Namun, Sakura justru memainkan mereka.
"Oh ya, kembalikan kepala itu pada pemilik nya. Hias seindah mungkin. Katakan, aku senang dengan pelayanan nya~"
Semuanya meneguk ludah. Walau suara nya manja dan sengaja dibuat imut, itu sangat menyeramkan dan kejam.
"Ayo, Sasuke-kun. Tak jauh dari sini ada toilet umum." ajak Sakura yang diangguki Sasuke. Keduanya pun segera bergegas. Untung nya ketika di toilet itu saat sepi. Jadi, mereka dapat masuk dengan mudah tanpa takut ketahuan.
Karena membersihkan noda dari tubuh itu tidak mudah, jadi mereka cukup lama disana. Hingga 45 menit kemudian, Sasuke keluar terlebih dahulu dari toilet pria. Dia memakai t-shirt hitam dengan celana denim hitam pendek selutut.
Dan sesaat setelah itu, Sakura muncul dengan atasan merah maroon dengan celana denim super pendek. Ia menatap Sasuke dengan mata berbinar. Sasuke sangat tampan dan terlihat charming dengan pakaian seperti ini.
"Hehe, ayo kembali~" seloroh Sakura sembari memeluk lengan Sasuke dan menyeret nya pergi. Sasuke hanya dapat pasrah. Well, ia benar-benar luluh oleh Sakura.
🌸🌸
"Astaga, kalian berdua darimana saja? Kami mencari-cari looh. Ternyata kalian kencan diam-diam, ya."
Sakura hanya menampilan cengiran tanpa dosa. Membuat para gadis gemas ingin memukulnya namun tak berani.
"Tadi saat makan malam Putra klien itu datang mencarimu, Sakura-chan. Katanya dia ingin mengajakmu makan malam bersama keluarga nya." kata Hinata memberi tahu.
"Wah wah wah, sepertinya dia menyukai mu, Jidat." ledek Ino yang membuat Sakura tersedak. Ia dapat merasakan hawa dingin di samping nya. Bukan hantu. Tapi hawa dari Sasuke.
"Sudah saatnya kau merasakan rasanya punya pacar. Dari lahir kau masih saja sendirian." ledek Ino. Sakura berdehem pelan. Melirik Sasuke dan terkekeh pelan.
"Maaf, standarku tinggi."
Sasuke dan Naruto terkejut. Ini adalah kata-kata yang diucapkan Sasuke pada Naruto. Dan sekarang...
Naruto menatap Sasuke dengan cengiran menggoda. Si bungsu Uchiha itu hanya mendengus saja dan memilih mengalihkan pandangan nya pada Sakura.
"Lalu, standar tinggi mu itu seperti apa?" tanya Tenten gemas. Agak sebal juga mendengar standar yang dikatakan Sakura. Sakura mengusap dagu nya lembut, berakting seolah memikirkan sesuatu.
"Hmm... seperti..."
Kemudian,ia melirik Sasuke yang menatapnya. Dia menyeringai pelan dan Sasuke terlihat terkejut.
🌸🌸
Jelas lah standar tinggi nya itu bang Sasuuuuu
Dan dari sinilah yang akan menyebabkan masalah antara Sasusaku dikemudian hari... nyehehehe
Makin rumit dan panjang aja kan?
Yah, saia sih berharap kalian tetep stay disini...
Tapi kalo kalian bosen, saia gak bakalan maksa kok...
Makasih banget udah selalu support saia
Arigatou
.
.
.Selasa, 18 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
We
FanfictionKisah tentang Sakura Haruno yang memiliki banyak rahasia, yang ternyata jatuh cinta pada si bungsu Uchiha itu. "Aku menunggu mu menemukan ku. Ah, aku tidak suka berpura-pura. Tapi mau bagaimana lagi??" -Haruno Sakura Dan Sasuke Uchiha... Dia hanyala...