44. Distruber

2.9K 301 24
                                    

Sakura memucat. Ia tahu, si licik ini tak akan melewatkan satu pun kesempatan untuk mengekang nya. Kejadian di masa lalu sepertinya akan terjadi lagi.

"Bagaimana? Menjadi pacar ku, dan aku akan menutup mulut ku."

Sakura memejamkan matanya. Bahkan jika ia meminta Sasori untuk membungkam Gaara, itu tak akan berhasil. Gaara itu pintar, cerdik dan juga licik. Akan sangat sulit mengatasinya.

"Opsi lain." jawab Sakura. Gaara menatap nya tajam. Jelas Sakura akan menolak syarat itu. Ia tahu Sakura dengan baik. Remaja bersurai merah itu mengangguk. Ia mendekatkan wajah nya pada gadis itu.

Membuat Sakura terpaksa memundurkan wajah nya. Bahkan hidung mereka hampir bersinggungan.

"Menikah dan menjadi istriku."

🌸🌸

Temari menghela napas melihat kedua orang yang dicarinya kini dia temukan. Ia mendekat secara diam-diam. Karena keduanya terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius?

"Menikah dan menjadi istriku."

'HAH?! APA-APAAN DIA?!'

Temari terlihat sangat terkejut. Ia juga melihat Sakura yang sama terkejutnya seperti dia.

"Hei!! Kau mengancam Sakura, ya?!"

Temari jelas kesal dengan tingkah adik nya, jadi dia segera menghampiri keduanya dan menarik kerah seragam nya kasar.

Sakura diam-diam merasa lega.

Karena dengan begini, ia bisa memiliki waktu untuk melarikan diri.

"Jangan ikut campur!" ketus Gaara menahan marah. Ia menepis tangan Temari dari kerah seragam nya. "Aku harus! Karena Sakura sahabatku." jawab Temari sambil memelototi pemuda itu.

"Ah, sepertinya aku harus kembali ke kelas." celetuk Sakura memecahkan argumen duo bersaudara itu. Temari mengangguk dan memberikan tatapan maaf. Berbeda dengan si remaja bersurai merah itu yang memberinya seringai berbahaya.

Tanpa banyak bicara Sakura segera melarikan diri dari sana. Ia tahu, mulai sekarang hidupnya tidak akan tenang, lagi.

🌸🌸

"Ayo bersenang-senang!!!"

Naruto terlihat sangat bersemangat. Itu karena mereka akan bermain dan berkumpul dengan anggota yang lengkap!!!

Sakura melirik Temari. Dia terlihat suram. Dan Sakura jadi merasa bersalah.

"Apa yang kau lihat, Haruno?"

Sakura tercengang begitu mendengar suara dingin dan tajam itu. Kebetulan sekali mereka berjalan cukup dekat dengan si Uchiha bungsu itu.

"Ah? Aku melihat Temari." jawab Sakura polos. Temari menatapnya dengan tatapan penasaran. Namun, dengan ketajaman mata nya, Sakura dapat membaca gerak-gerik Sasuke. Remaja itu salah tingkah!

"Sakura-chan, sudahlah jangan berbohong!! Kau pasti memperhatikan si Teme kaaan?" goda Naruto heboh.

"Diam!"

Sakura dan Sasuke mengatakan kata itu berbarengan. Membuat para kumpulan remaja itu terkekeh. Entah mengapa mereka rasa, Sasuke dan Sakura semakin kompak saja... ya, kan?

"Berhenti disitu!!"

Semuanya terhenti begitu seorang gadis berkacamata dengan surai merah menghadang jalan mereka. Diikuti para pengikutnya yang... ugh yeah.

"Karin?"

Karin memasang senyum angkuh nya. Setelah sekian lama ia tidak bergerak mengejar Sasuke, itu karena tidak ada seorang gadis pun yang berhasil dekat dengan nya.

Tapi gadis ini berbeda...

Ia diam-diam memperhatikan dan selalu mendengarkan ocehan Naruto tentang nya. Ia merasa sudah waktunya untuk menyingkirkan pengganggu yang satu ini.

"Apa? Mck, jangan menghalangi jalan!" ketus Naruto kesal. Yeah, walaupun Karin adalah sepupu nya, ia tidak pernah menyukainya. Karena Karin itu pembuat masalah dan sangat menyebalkan.

Gadis itu memelototi Naruto. Tapi, hanya dibalas dengusan saja.

Dia lalu mengubah perilaku nya begitu melihat Sasuke.

"Sasuke-kun, apa kau punya waktu nanti malam?" tanya nya malu-malu. Namun, si remaja Uchiha itu tak tergerak sedikit pun. Ia menatapnya seolah dia adalah debu.

Bahkan Sasuke pun malas menjawab nya.

"Pftt."

Sakura secara terang-terangan mengejek Karin. Namun, tidak terlihat jelas karena ia begitu sembari memainkan ponsel mahal nya.

"Kau mengejekku?!"

Tidak terlihat seperti gadis pemalu ketika berhadapan dengan Sasuke, dia secara terang-terangan menunjukkan sikap agresif nya pada Sakura.

"Oh? Aku tidak bermaksud. Kau sendiri yang mengatakan nya."

Sasuke melirik Sakura. Gadis itu mengutip kata-katanya waktu itu. Tapi ia memilih tak berkomentar. Bagaimanapun, ini cukup menarik untuk dilihat.

"Kau... dasar gadis murahan! Padahal kulihat setelah jam istirahat berakhir, kau berbuat mesum dengan si murid baru. Dan sekarang kau berani menempel pada Sasuke-kun?!"

Tatapan Sakura berubah tajam dan dingin.

🌸🌸

Apakah Sakura akan meledak?

Kita lihat aja nanti next chapter...

Btw ini story makin ngawur ya?

Gomen...

Tapi kalian tetep stay dan support...

Saia terhura :')

Makasih banyak buat yang udah mau baca, vomment dan support terus cerita ini...

Semoga story ini makin membaik...

Okelah segitu...

Jangan lupa krisar nya yaa

Arigatou~

.
.
.

Selasa, 12 Mei 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang