75. Sunset

1.7K 231 46
                                    

"Lihat! Diatas!"

Segera mereka melihat keatas dan melihat titik gelap. Bukan, itu adalah orang-orang yang terjun. Atau.. yang sedang sky diving!!

"Wooo wooo Sakuraaaaaa!!!" Ino mulai berteriak heboh menyemangati sahabat jidat lebar nya itu. "Kau, berhentilah. Tak takut pita suara putus? Mereka tak akan bisa mendengar kita." kata Temari heran.

"Eh?? Begitu ya?" kekeh Ino memasang ekspresi polos yang membuat mereka tak sabar untuk memukulnya. "Daripada bosan menunggu, bagaimana dengan makan ini?? Aku sengaja meminta chef di resort membuatkan camilan ringan untuk kita." kata Hinata seraya mengeluarkan tas keranjang dari dalam mobil.

"Woaaah, Hinata... kau memang perhatian!" seru Tenten memuji. Segera para gadis itu menyerbu. Hinata mengalihkan pandangan nya pada sekelompok kawanan Jungryuu yang menonton.

"Kalian mau?? Boleh bergabung, kok. Kemarilah." ajak Hinata ramah. Ino sempat mendengus. Namun, memilih mengacuhkan saja. Begitupun Temari dan Tenten yang nampak mengacuhkan. Lebih tepatnya, tidak mempedulikan kehadiran mereka.

Mereka saling pandang sebelum mengangguk seraya tersenyum dan berterimakasih pada Hinata. Mereka pun mulai bergabung. Dan karena Hinata orang nya ramah dan baik hati, mereka pun mulai merasa nyaman.

Hinata pun berhasil menenangkan para sahabatnya itu untuk bersikap dan menerima mereka dengan baik.

"Bagaimana kalian bisa ikut kemari?" tanya Ino datar. "Nona Muda yang mengajak kami. Ya, kami pun menuruti nya sebagai permintaan maaf." jawab seorang gadis yang sebelumnya nampak membenci Sakura. Lebih tepatnya, yang waktu itu menginginkan Sasuke.

"Tak kusangka Sakura akan serendah hati itu. Bagaimana kalian bisa lolos dan aman duduk tenang disini?" tanya Tenten tak menyangka. Kata-katanya menyiratkan bahwa Sakura bukan orang yang mudah bersikap baik. Dan benar saja... perasaan mereka jadi sedikit tak nyaman.

"Entahlah... kami pun tidak tahu." jawab gadis itu ragu dan takut. Mereka mengangguk-angguk saja, paham.

"Ngomong-ngomong, aku baru saja teringat sesuatu..." kini, semua perhatian terfokus pada Temari. "Apa?" tanya Ino tak sabar karena Temari sengaja menggantung ucapan nya.

"Aku tak sengaja menguping. Ada seseorang yang akan... melamar Sakura..."

"Ha?? Ohh...."

Ketiga gadis itu mengangguk-angguk, sebelum...

"HUH?! APA?!"

🌸🌸

Orang-orang yang mengikuti sky diving itu akan segera mendarat. Sakura sudah bersiap. Dan Sasuke hanya diam. Namun, raut wajah nya tak dapat dibaca.

Setelah Sakura dengan kurang ajar mencium pipi nya dan menggoda nya, ia memilih diam. Sebenarnya, ia sedang kebingungan. Yang dirasakan nya saat itu adalah malu, kesal, senang... campur aduk. Ia tak  mengerti.

Orang-orang berhasil mendarat dengan mulus. Namun, entah disengaja atau bukan, saat mereka sudah berhasil, mungkin tergelincir atau apa, mereka berdua terjatuh dengan posisi Sakura menindih punggung Sasuke.

"Jidat! Woaaah apa-apaan kau ya?!"

Semuanya kini memperhatikan kearah dua orang itu. Sakura sendiri merasa malu. Tak bisa dipercaya, ia yang biasanya berani atau memang tidak tahu malu, akan berlagak seperti ini.

"Hah? Apa? Tidak sengaja! Kita berdua tergelincir." jawab Sakura cepat. Ia melepas cantelan nya dari Sasuke kemudian berdiri cepat disusul pemuda Uchiha itu.

"Eh? Kenapa Sasuke bisa bersamamu? Tak mungkin kan kau yang membimbing nya?" tanya Tenten tak percaya. "Omong kosong! Tali parasut milik Sasuke-kun terikat. Jadi, aku membantunya." jawab Sakura cepat. Sasuke mengangguk-angguk, setuju.

"Dan kau mengambil kesempatan?" ejek Ino. "Ya, benar, benar..." jawab Sakura tak sadar seraya menganggukkan kepala nya. Namun, begitu melihat seringai sahabat nya itu... ia sadar.

"Sialan kau Pig! Mana mungkin aku begitu, huh?!" seru Sakura seraya memukul lengan Ino. Sementara, Sasuke muram. Apa-apaan gadis itu?! Jelas-jelas gadis itu dengan kurang ajar memeluk dan menciumnya! Sudah berapa kali ia berbuat selancang itu padanya?!

Melihat bagaimana malu nya Sakura, keeempat gadis itu tak bisa menahan tawa. Namun, mereka juga cukup tak percaya mengingat kata-kata Temari. Dilihat dari sikap Sakura, ia nampaknya belum mengetahui hal itu. Ah, mereka tak bisa mengatakan nya. Takut menghancurkan suasana.

"Hei, kau... kau baik-baik saja?" tanya Sakura pada Jungryuu, mengalihkan perhatian. "Ya... aku baik-baik saja." jawab Jungryuu tercengang. Tak menyangka Sakura akan bertanya padanya.

"Syukurlah. Kupikir kau akan pingsan begitu di udara. Tapi, cukup oke lah." jawab Sakura enteng seraya mengibas-ngibaskan tangan nya enteng.

"Woah, Sakura-chan, kau sangat hebat! Kau berani melompat lebih dulu dan bahkan menolong si Teme!" seru Naruto memuji. "Dan kau Teme, kau ini ya.. jika ada sesuatu langsung bicara, jangan diam saja!" omel Naruto pada sahabat raven nya itu.

"Diam kau! Kau sendiri bahkan hampir muntah!" jawab Sasuke tajam. Seketika, mereka pun tertawa melihat pertengkaran lucu keduanya.

Setelah mereka selesai dengan itu semua, mereka kembali melanjutkan acara berkeliling, menikmati destinasi wisata di pulau Jeju. Kali ini, Sakura bahkan mengandalkan Jungryuu dan kawanan nya.

Dan sekarang...

Mereka menikmati sunset dengan senang hati. Tak lupa, mereka bahkan berfoto bersama.

"Fotokan aku dan Gaara!" seru Sakura seraya melemparkan ponsel mahal hasil kemenangan nya tempo hari, pada Sai. Untung Sai dapat menangkapnya dengan baik. Ia mulai bersiap.

Gaara sangat kaku untuk urusan seperti ini. Namun  karena Sakura yang periang dan tidak kaku, ia mampu membuat Gaara bersikap out of character.

Sakura berpose seraya menatap keatas ,kearah wajah tampan Gaara yang memang tinggi pemuda itu melebihi nya dengan nya, seraya tersenyum lebar.Gaara sendiri bahkan sampai tertawa pelan karena Sakura begitu lucu.

Ia menutupi jidat lebar Sakura dengan tangan nya yang besar sementara tatapan nya dipalingkan kesamping. Karena posisi nya dibelakang Sakura... itu... menakjubkan...

Ugh, Sakura tidak menyadari bahwa orang tertentu sudah diambang kemarahan. Lihat saja, ekspresinya yang semakin tak enak dipandang.

"Sudah." jawab Sai setelah selesai memotret beberapa. "Yatta~" seru Sakura riang. Ia kemudian mengambil ponsel nya dan dengan tanpa beban menghampiri Sasuke.

"Hehe, ayo berfoto dengan ku." ajak Sakura memasang puppy eyes. Sasuke hanya mendengus, berusaha mengacuhkan nya. "Ish, ayolah, Sasuke-kun~" rengek Sakura. Mulai menimbulkan masalah.

"Ck baiklah, kalau begitu aku akan mengajak Gaara lagi-"

"Baiklah. Cepat!"

Senyum lebar kembali terlihat di bibir nya. Ia segera menarik tangan besar Sasuke dan mengajak nya mendekat ke bibir pantai.

"Hoi, kau! Fotokan!" seru Sakura memerintah Sai yang hanya bisa pasrah sebagai tukang foto dadakan. Demi mobil mewah.

"Seperti apa?" tanya Sasuke. Yang di maksudnya adalah pose mereka. Sakura diam sebentar sebelum...

Sratt

Ia menarik kerah pakaian Sasuke. Wajah mereka sangat dekat. Sakura berani sekali! Apalagi ia baru saja membuatnya marah karena si Merah itu.

Seringai kemenangan terlihat di bibir merona nya. Iris emerald nya bercahaya... indah.

Tatapan tajam Sasuke terfokus ke bibir merona itu... dan perlahan menutup matanya.

🌸🌸

Kyaaaa mau apa kau Sasuke huh?!

Minta dibantai Sasori ya tu bocah,hahaha

Well ya, segitu aja dulu...

Gimana?? Oke gak??

Semoga kalian sukaaaaa

Arigatou

.
.
.

Selasa, 1 September 2021

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang