Tadinya mau up awal-awal, eh gak bisa dibuka... akhirnya milih log out. Ada persyaratan cerita baru yang belum tersimpan akan dihapus. Ya saia pikir kan ini story lama dan udah di save berulang kali...
Tapi ternyataaa... Ilang semuaaaaa.. karya nya ada tapi katanya baru bisa buat cerita baru!!!
Udah mau nangis aja... soalnya kan saia udah buat persiapan awal gituuu tapi malah ILANG!!! Kan nyebelin!!
Udah log out sama log in dua kali... gak ngaruh!!. Akhirnya jalan terakhir pake hp Mimom... Thank God... akhirnya bisa. Udah siap nangis nih kalo story ilang...
Duh maap ya malah ngomel-ngomel mulu...
Yaudah happy reading yaa
Arigatou
.
.
.Bel istirahat berakhir telah berbunyi.
Sakura nampak pucat karena ia belum makan. Bagaimanapun, ia sarapan hanya dengan roti dan susu saja. Tidak cukup.
"Ah, aku akan bolos satu jam pelajaran." gumam nya. Ia membuka bilik toilet. Kosong dan sepi. Lagi pula, orang mana yang mau menunggu seorang gadis di depan toilet perempuan selama 1 jam?!
Apalagi Gaara bukan tipe orang yang sabaran.
Dengan langkah mantap dan lega, Sakura keluar dari toilet.
"Akhirnya. Kamu benar-benar menguji kesabaran ku, Haruno."
Eh?
Sakura menoleh ke samping kirinya. Disana ada Gaara sedang berdiri bersandar ke tembok.
'Jangan-jangan... dia benar-benar menungguku? Sial.'
Sakura yang berniat untuk kabur, tertahan begitu...
Srttt
Brukkk
Tangan nya ditarik dan tubuh nya didorong kuat ke tembok. Sehingga kini ia tertahan diantara Gaara dan tembok dibelakang nya.
"Katakan lagi."
Apa?
Sakura menatapnya tidak mengerti. Namun beberapa saat kemudian...
'Ah, kata-kata sensitif itu... ya?'
Sakura memilih diam tidak berbicara. Ekspresi remaja didepan nya kian mendingin. Dan semakin membuat Sakura takut.
"Bisakah... kamu... lepaskan aku?" bisik Sakura memohon. Remaja di depan nya justru menyeringai dingin. "Bisa. Selama kamu berhenti menghindar." jawab Gaara seraya berbisik pelan.
Sakura menjauhkan wajah nya. Bagaimanapun, ini terlalu dekat. Apalagi Sakura dapat mencium wangi mint dari napas pemuda itu. Ayolah, ia harap ini semua segera berakhir.
"Wow, ini akan menjadi gosip terbesar. Dua murid melakukan perbuatan mesum di sekolah."
Keduanya terkejut dan melihat kearah sumber suara. Disana ada sosok gadis berkacamata menatap keduanya sinis. Apalagi begitu bertemu pandang dengan Sakura.
Sakura mendengus kasar. Dia tahu siapa gadis ini. Uzumaki Karin. Sepupu nya Naruto yang begitu tergila-gila pada Sasuke. Cih, menyebalkan.
Gaara berdiri tegak, namun tangan nya menggenggam erat pergelangan tangan Sakura. Takut-takut gadis itu kabur begitu saja. "Pergi. Tak usah mencari masalah." usir Gaara dingin.
"Khe, kau siapa berani memerintahku?" sinis Karin sombong. Ia berkacak pinggang. "Jadi benar, ya. Murahan tetaplah murahan." sinisan nya semakin parah begitu melihat Sakura.
Gaara menatap gadis berkacamata itu dengan tatapan yang sangat menyeramkan. Cukup membuat Karin gemetar ketakutan.
"Katakan sekali lagi dan aku tak akan ragu memotong lidah mu." ancam nya sadis. Sakura merasa situasi semakin tak mendukung. Ia harus membawa Gaara pergi. Dengan tempramen nya yang seperti ini, ia bisa membongkar identitas tersembunyi itu...
"Ayo pergi."
Kali ini Sakura yang menarik tangan remaja berambut merah itu. Dia membawa nya pergi menuju kantin yang sepi. Tentu saja karena semua murid tengah berada di kelas. Bel masuk kan sudah berbunyi dari tadi.
Sakura berusaha untuk menguatkan dirinya agar tidak kabur.
"Seharusnya kamu menjaga sikapmu." kata Sakura kesal. "Tidak ada yang berubah, ya." lanjut nya menatap Gaara tajam. Iris emerald nya berinar terang. "Tentu saja tidak ada yang berubah. Aku tetap aku dan kamu tetap kamu." jawab Gaara enteng.
"Kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Sakura pelan. Gaara memberikan senyum dingin padanya. "Apa? Kamu tidak senang melihatku ada disini?" tanya nya balik. Namun, dalam nada nya, terdapat rasa marah yang dalam.
Sakura meneguk ludah nya. Memang sulit untuk berbicara tanpa emosi pada Gaara
"Aku hanya bertanya." jawab Sakura serileks mungkin. Ia tidak boleh gegabah. "Aku sengaja pindah kemari karena ingin menemui mu. Tidak kusangka ternyata kamu itu-hft."
Ucapan Gaara tertahan karena Sakura langsung membungkam bibirnya dengan telapak tangan gadis itu yang lembut dan harum. Sakura menatapnya tajam dan serius.
"Kamu... jangan berani..."
Gaara menatap Sakura remeh. Kini dia mendapat ide. Dia melepas paksa telapak tangan gadis itu. Tatapan nya menyapu Sakura dengan sinar licik.
"Baik, jika kamu tidak ingin identitas mu terbongkar, kamu hanya memiliki satu syarat. Yaitu dengan..."
🌸🌸
Dengan apa hayoooo
Btw chapter ini fokus nya ke Sakura sama Gaara ya..
Mungkin chapter depan juga...
Soalnya saia pengen ngungkap 'rahasia' diantara mereka...
Btw ini Sasusaku gak ada kemajuan ya?
Gomenne....
Tapi akan saia usahakan buat ngebanyakin momen Sasusaku nya
Well, jangan lupa vote komen nya yaaa
Arigatou
.
.
.Selasa, 12 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
We
FanfictionKisah tentang Sakura Haruno yang memiliki banyak rahasia, yang ternyata jatuh cinta pada si bungsu Uchiha itu. "Aku menunggu mu menemukan ku. Ah, aku tidak suka berpura-pura. Tapi mau bagaimana lagi??" -Haruno Sakura Dan Sasuke Uchiha... Dia hanyala...