20. You Know That?

4.5K 430 14
                                    

"Hei, kenapa tadi tidak sekolah?" tanya Sakura memecah keheningan. Sasuke melirik nya. "Darimana kau tahu?" tanya Sasuke balik. Membuat Sakura mendengus.

"Tadi di sekolah Naruto mengeluh karena kesusahan di tes bahasa Inggris. Dia berniat akan menyontek padamu." jawab Sakura santai.

Sasuke disebelah nya mendengus.

"Ck, hanya tes. Dia nya saja yang terlalu bodoh." jawab Sasuke tajam. Sakura mengerjapkan matanya. Well, ucapan Sasuke itu selalu pedas, tajam dan menusuk.

Sakura sendiri tak masalah. Hanya saja, ia dibuat penasaran. Bagaimana Naruto bisa tahan dan sabar menghadapi setiap perkataan yang dilayangkan Sasuke?

"Kenapa?" tanya Sasuke datar begitu Sakura tanpa henti menatap nya. Membuatnya risih. "Ah, tidak" jawab Sakura cepat, tersadar dari lamunan nya.

"Well, aku akan mengambil pesananku" pamit Sakura setelah menaruh jajanan lain di meja. Lalu, ia pun segera pergi. Meninggalkan Sasuke sendirian.

Sasuke sendiri hanya diam. Memperhatikan punggung Sakura yang menjauh.

🌸🌸

"Selesai!!! Ayo!! Aku ingin makan di mobil saja. Oh ya, tak perlu khawatir aku mengotori mobil mu, karena aku membawa kantong sampah khusus!!!" celoteh Sakura. Membuat Sasuke sedikit mengernyitkan alis nya.

"Yah, terserahlah." jawab Sasuke segera melenggang pergi. Meninggalkan Sakura yang menganga pelan. Dia sebenarnya ingin meminta Sasuke membawakan beberapa jajanan milik nya.

Karena kedua tangan nya penuh membawa kantong-kantong kertas berisi jajanan nya.

Namun sedetik kemudian, Sakura biasa saja. Ia tak mempermasalahkan nya. Toh selagi bisa, why not?. Lagi pula, dia cukup kuat dan tidak lemah.

Jadi, dia pun segera membawa jajanan nya dan menyusul Sasuke.

Sedangkan Sakura mengikuti nya, Sasuke sengaja memperlambat langkah nya. Ia menengok sedikit.

Dan tak bisa dipercaya, Sakura tak akan memanggil nya atau merengut meminta tolong?. Gadis itu malah terlihat santai saja. Seolah itu adalah hal biasa. Padahal, barang bawaan nya banyak.

Well, Sakura memang berbeda. Dan itu yang membuat Sasuke memperhatikan nya akhir-akhir ini.

Namun, Sasuke tanpa sadar mendengus kesal. Kenapa Sakura tidak meminta tolong padanya?!

'Ck, apa yang kupikirkan?! Aku tidak peduli!!'

Mengikuti ungkapan batin nya, Sasuke pun mempercepat langkah nya dan langsung masuk ke mobil.

Sementara itu...

"Dia kenapa?" tanya Sakura heran begitu melihat Sasuke mempercepat langkah nya dan langsung masuk ke mobil.

"Aish, memang Manusia Es." gumam nya memaklumi. Sakura pun mempercepat langkah nya dan langsung masuk.

"Ini, kau pasti lapar kan? Aku yakin kau belum makan." kata Sakura seraya menyodorkan sebuah kantong kertas berisi salad dan manisan tomat.

Sasuke mengernyitkan alis nya.

Sakura menaruh paksa kantong itu di tangan Sasuke.

"Makan lah. Bukannya kau suka yang berbau tomat, ya?" kata Sakura yang sibuk berkutat dengan jajanan nya. Tak menyadari tatapan si bungsu Uchiha itu yang berubah tajam dan dalam.

Merasa ditatap begitu, Sakura menoleh dan agak terkejut.

"E- eh... kenapa?" tanya Sakura gugup. "Darimana kau tahu aku suka yang berbau tomat?" tanya Sasuke, menatap Sakura tajam.

Sakura diam.

Namun sedetik kemudian, dia berkeringat dingin. Bahkan sampai meneguk ludah nya susah payah.

Well, kali ini kau sangat ceroboh, Nona Haruno.

🌸🌸

Huwaaaa gimana sama chapter ini?

Saia sempet buntu looh...

Cuma demi para readers, saia usahakan deh, ehehe

Maaf kalo kurang memuaskan...

Keep support yaak, supaya saia selalu dapet ide....

Arigatou

.
.
.

Selasa, 28 Januari 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang