91. Identifying

1.2K 190 56
                                    

Cincin itu sepenuh nya giok!

Giok nya bukan digunakan sebagai permata. Tapi memang benar-benar cincin yang polos! Namun ia yakin, pasti ada ciri khusus di sana! Ia hanya perlu memastikan sedikit lagi!

"Sasuke-kun, kau mengatakan padaku untuk belajar. Tapi, apa ini?"

Kata-kata Sakura membuyarkan pikiran Sasuke. Ia melihat gadis itu mengacung-acungkan buku komik yang memang dibaca nya seusai ia membaca sekilas buku pelajaran nya.

"Aku baru selesai belajar dan membaca itu." jawab nya datar. Bagaimanapun, ia kecolongan. Ia mengatakan pada Sakura bahwa Sakura malah kesini dan tidak belajar. Namun, dia?

"Ah, Sasuke-kun... aku lelah." Sakura dengan seenaknya bersandar di bahu kokoh Sasuke. Ia menutup matanya perlahan. "Aku tak ada waktu untuk berkonsentrasi untuk belajar, sebagai persiapan besok ujian." sambung nya lesu. Tentu saja, ia lebih sibuk menerima dan memikirkan laporan itu!

"Istirahat dan rileks lah..." jawab Sasuke mengulurkan tangan nya, mengacak surai soft pink gadis itu. Sakura tak protes. Ia malah menikmati sentuhan pemuda itu di kepala nya.

"Ada apa?"

Sakura memeluk lengan Sasuke erat. Ah, bagaimana ini?

"Aku cinta kamu..."

Huh?

"Hehe, menggelikan ya?" kekeh Sakura lirih. Sasuke diam.

"Tidak."

Ah...

"Oh... uhm... ya..." malah Sakura sendiri yang gugup. Ia menghela napas. Dan kembali duduk tegak, menoleh dan menatap Sasuke lekat-lekat. "Terimakasih waktu nya, Sasuke-kun! Aku senang dan lega sekali!" ia tersenyum riang.

Sasuke mengernyitkan alis nya. Ada apa dengan Sakura? Ia nampak aneh.

Sakura bangkit berdiri.

"Aku akan pulang!" kata nya riang. "Aku antarkan." kata Sasuke bangkit berdiri. "Oh, oke!" jawab Sakura senang. Bagaimanapun, ia sengaja datang kesini naik taksi. Karena ia malas untuk menaruh kembali mobil nya ke garasi.

Sasuke beranjak. Ia mengambil kunci mobilnya dari meja kerja nya. Ia dan Sakura keluar dari sana. Sasuke mengambil jaket miliknya, kemudian segera menyusul Sakura keluar dari sana.

"Ayo."

Sratt

Sakura tercengang saat Sasuke menarik dan menggenggam tangan kanan nya. Sakura tak berontak. Ia hanya terkejut dan pipi nya merona merah. Langka sekali ia terlihat seperti ini!

Mereka turun ke bawah dan melihat orang tua Sasuke dan Itachi serta Izumi sedang berkumpul bersama. Mereka akan berpamitan dulu.

"Bibi, Paman, Kak Itachi dan Kak Izumi, aku pamit untuk pulang, ya!" ia membungkuk sejenak sebelum kemudian berseru riang. "Ah, cepat sekali. Kenapa tidak disini dulu, hm?" tanya Mikoto lembut.

"Ini sudah malam, Bibi. Sasuke-kun tak ingin aku pulang terlalu malam, yah walau dia tak rela aku- hmff."

Ekspresi Sasuke yang awalnya tenang segera berubah saat Sakura mengatakan kata-kata yang bukan berdasarkan kebenaran nya. Ia menutup bibir Sakura dengan tangan kanan yang bebas. Sakura sendiri nampak berontak.

"Semuanya, aku akan segera kembali" tanpa mempedulikan pemberontakan Sakura, ia menyeret Sakura masih dengan membekap nya.

"Sasuke! Jangan kasar!"

Sasuke hanya mengangguk pelan tanpa menoleh. Sementara Sakura menatap mereka dengan senyum di mata nya. Ia melambaikan tangan nya riang sebagai perpisahan, sebelum benar-benar menghilang dari hadapan mereka.

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang