24. Angry

4.5K 437 31
                                    

Sosok gadis dengan pakaian santai baru saja sampai di kota romantis itu.

Ya, dia adalah Sakura. Dia baru saja sampai di Paris. Dan perjalanan kali ini cukup melelahkan. Tapi, malam ini dia harus mulai menjalankan misi nya.

Dia melirik arloji nya.

"Well, masih ada banyak waktu untuk bisa beristirahat sejenak." gumam nya sembari menguap malas. Dia melihat sekeliling nya melalui kaca mobil.

"Nona, Tuan dan Nyonya nanti akan menemui anda di apartemen." kata supir yang ternyata bawahan orang tuanya itu. "Haa, apa terjadi sesuatu?" tanya Sakura dengan nada malas.

"Nanti nona akan mengetahuinya sendiri."

Sakura cemberut di tempat. Akhirnya, ia memilih tiduran di jok mobil yang luas itu sembari memainkan ponsel nya. Namun, begitu sambungan internet nya terhubung, berbagai macam notifikasi muncul.

Mungkin itu dari grup chat nya. Dan Sakura lebih memilih membaca apa yang mereka obrolkan.

"Loh, grup chat nya kok sepi? Lalu, ramai dari mana?" gumam nya penasaran. Hingga, akhirnya dia menemukan sesuatu.

Disana ada grup chat yang baru. Dan ketika ia membuka dan mencari tahu...

"What the hell?!"

Sakura bahkan sampai berteriak.

"Nona, apa terjadi sesuatu?" tanya si Supir khawatir. "Tidak. Ini teman-temanku mengejutkan aku." jawab Sakura cepat. Si Supir nampak lega, dan mengangguk mengerti. Dan Sakura kembali fokus ke ponsel nya.

"Sialan, disaat aku tidak ada, mereka bersatu. Ah sial, padahal disana ada Sasuke. Ck, benar-benar deh" gumam Sakura kesal.

Ia mengirim pesan singkat di grup itu lalu segera mematikan sambungan internet nya dan menaruh ponsel nya. Ia terlajur kesaaaal.

🌸🌸

"Ada Sakura-chan eeeh!!" seru Naruto heboh. Semuanya menatap dia tajam kecuali Hinata yang hanya tertawa kecil.

"Si Jidat itu datang hanya untuk mengumpat? Astaga, ada apa sih dengan dia?" keluh Ino kesal. "Sudah tidak masuk sekolah dan ketika muncul malah mengumpat. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi padanya." kata Kiba berlagak sok pintar.

"Aku akan ke rumah nya nanti." putus Hinata. "Aku ikut!!!" seru Naruto. Hinata mengangguk saja. "Kalian tidak ikut?" tanya Naruto kepada para gadis.

"Tentu saja kami ikut. Awas saja, akan kuhajar dia begitu bertemu!" jawab Ino berapi-api. Semuanya hanya bisa tertawa paksa.

Ino, jika marah memang menyeramkan.

Tapi, jika Sakura yang marah itu 100 kali lebih menyeramkan.

"Ayo kita segera bergegas." seru Ino yang segera pergi. "Baik!!!" semuanya segera menyusul nya.

🌸🌸

Sesampai nya Sakura di tempat tinggal nya, dia melihat orang tua nya sudah menunggu dia.

"Akhirnya. Bagaimana perjalanan mu kemari?" tanya Kaa-san nya. "Menyebalkan. Aku tidak sempat berkeliling." jawab Sakura sedikit kesal. Sepertinya ia sudah melupakan persoalan grup chat itu.

"Nanti jika misi nya selesai, kamu bebas. Oh ya, kami hanya ingin memberimu ini." jawab Tou-san nya. Dia menyerahkan sesuatu padanya.

Sebuah pisau dan cincin?

Apa maksud nya?

"Pisau itu khusus untuk mu. Disana ada ukiran bunga sakura dan inisial nama mu. Dan cincin giok itu menandakan kamu itu anak Tou-chan. Kakak mu juga memiliki nya" jelas Tou-san nya.

Sakura tersenyum dan menimang-nimang. Keren juga.

Sakura pun memakai cincin itu. "Ini bagus. Boleh kan dipakai untuk sehari-hari?" tanya Sakura antusias. "Boleh saja. Hanya saja kamu harus berhati-hati" jawab Kaa-san nya.

Sakura mengangguk antusias.

"Baiklah. Karena Sasori sudah memberitahu mu detail misi nya, kami akan pergi." kata Kaa-san nya. Sebelum pergi, mereka bertiga berpelukan. Lalu berpisah.

🌸🌸

Hola holaaa

Bagaimana sama chapter ini?

Kayak pendek ya? Padahal udah 500 kata. Dan itu tuh udah paling panjang.

Eh tapi ada kok yang lebih dari ini, tapi saia lupa chapter berapa, ehehe

Well sekian saja.

Keep support ya

Arigatou

.
.
.

Selasa, 18 Februari 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang