• Special Chapter -Bunda&Mama- •
"Katanya jam 8!"
"Yakan gue ngurus suami dulu!"
Dharma liatin Tirta yang duduk disampingnya terus mukul lengan temennya itu kesel.
"Habis jatahan lo ya?!"
"Kok lo tau?!"
"Leher lo anying, merah-merah?"
"Emang keliatan?"
"Ya menurut lo, gue tau darimana hah?!"
"Ya mana gue tau! Lagian si Jeffrey noh gak bisa nahan hormon!"
"Lo juga sama aja!"
"Anjir! Eh ini mau masak aja apa gimana buat besok?"
"Berapa orang sih? Lagian ada-ada aja pake kumpul begitu. Faedahnya apaan?"
"Pamer harta suamilah. Ini gue aja males banget pas tau giliran gue yang jadi tuan rumah. Padahal gak pernah tuh gue dateng."
"Gue apalagi, males anjir ketemu emak-emak rempong."
"Ya kayaknya kita doang yang gak pernah dateng. Kalo kita pernah dateng pasti pernah ketemu, tapikan kita ketemu lagi gara-gara anak-anak."
"Iyasih. Duh ini harus banget ya? Lagian si Johnny kenapa kudu punya perusahaan gede sih anjir?!"
"Mana tau, lagian yang pertama bikin acara beginian gak kaya-kaya amat."
"Anjiran?! Terus pamer apaan mereka?"
"Mana tau gue. Turun lo, udah nyampe ni."
Dharma sama Tirta jalan keluar dari parkiran. Jangan salah, biarin mereka kalo ketemu gak bisa akur, tapi kalo pergi berdua gini mereka gandengannya gak mau dilepas.
Dharma dorong kereta belanja sedangkan Tirta jalan disampingnya sambil masukin belanjaan.
"Masak ajalah ya, tapi lo bantuin gue."
"Repot dong gue, ogah!"
"Nanti Natasya gue kasih pinjem sehari."
"Seminggu."
"Kelamaan anjir, anak perawan gue itu."
"Dua hari."
"Oke deal."
.
.
.
"Natasya bisa bikin kue kan?"
"Masak dia juga jago. Nanti dia juga bantu kok."
"Enak gak sih punya anak cewek?"
"Duh enaknya-- Nyet, arah jam 3. Ibu-ibu baju merah tas LV."
Dharma pelan-pelan noleh kearah yang dibilang temennya, "Tas KW, keliatan dari jauh. Siapa?"
"Yang bikin acara kumpul unfaedah."
"Dih tasnya KW tapi kelakuan najisin."
Dharma nyinyir pas liat ibu-ibu itu marahin salah satu pegawai disana.
"Biarin aja, males kalo ketemu sekarang. Udah lengkap belom?"
"Udah kok, bayar terus cari makan."
"Jalan-jalan ya?"
"Sip!"
.
.
.
"Bunda-- Eh Mama? Mama cari Mas Al? Mas Al udah pulang."
Tirta senyum terus meluk Chandra sebentar, "Gak kok, Mama nganterin Bunda kamu aja. Mama pamit yaa. Dhar, abis subuh dijemput Mark."
"Iye, sana pulang!"
"Aku boleh ikut?!"
Dharma ngacak rambut anaknya gemes, "Iya sayang."
"Yes!!"
Tirta ketawa, "Pamit dulu."
"Yoi, hati-hati."
Dharma masuk kerumahnya setelah Tirta pulang. Dia ketawa pas liat muka sepet suaminya. Dia langsung meluk suaminya itu.
"Seru jalan-jalannya?"
"Iya, makasih yaa udah nemenin anak-anak seharian."
"Iyaa sama-sama, jatah ya?"
"Hilih ga--"
"DUH TELINGA ABANG MASIH SUCI GAK DENGER APA-APA!!"
"JENOARDI!!!"
******
Kalian nih, mentang-mentang kubilang ada special chapter pake emot bulan item, kalian pada meshoom semua😂😂😂
Sucikan pikiran kalian wahai generasi muda😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey. Bae. Like it. [MarkHyuck]✔
Short StoryDimanapun tempat kita saling bertukar pandang Kita selalu memimpikan lagu indah Langit berwarna saat kamu menyentuhnya Semua warna bercampur menjadi satu Dilangit yang cerah, terukir namamu--- Warn: isinya tak sesuai deskripsi Mark X Haechan BXB AU ...