BAB 8

620 72 11
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "My Lieutenant General" On Spotify :

1. Heal - Tom Odell

***


"Karena hasilnya tidak bagus, Athena."

Terpejam erat, Athena perlu terdiam di pijakannya. Dada boleh terasa sesak dan kesulitan untuk bernapas. Tembok menjadi tempat kepalanya bersandar dengan lemas. Banyak hal boleh terjadi, tetapi Athena tidak pernah siap mendengar apapun yang akan Cecilia katakan.

"Athena... kau harus pergi ke rumah sakit. Kemarilah, aku akan membantumu. Washington dan Detroit tidak terlalu jauh, kau bisa datang secepatnya."

"Aku baik-baik saja."

"Kau kira aku bodoh? Dengan menjawab seperti itu kau kira aku percaya? Kau sama sekali sedang tidak baik-baik saja, Athena!"

Cecilia Hunt adalah salah satu dari teman baik yang Athena miliki selain Reed dan Grace Joy. ketika seorang teman begitu marah dan tidak mempercayai temannya sendiri walaupun bisa saja Athena baik-baik saja, Cecilia Hunt kenyataannya tidak baik-baik saja ketika membiarkan Athena menipu dirinya sendiri. "Jam berapa kau akan pulang bekerja? kita harus membahasnya, setidaknya kau harus melihat hasilnya sendiri."

"Aku serahkan saja padamu, Cecilia. Apapun hasilnya aku tidak bisa membaca atau berbuat apapun. Aku akan menerima segala risikonya...." Athena menundukkan kepala, tersenyum getir pada kedua kakinya.

"Aku tidak peduli. Kemarilah, Athena. Setidaknya kau harus mengambil obatmu. Profesor Gilbert dan timnya memiliki program yang bagus untuk penyakit ini dan kau menjadi kandidat yang tepat. Mereka memiliki dana yang besar untuk meneliti. Hasil pemeriksaanmu sedang dibahas dan terapi adalah salah satu jalan keluar untukmu. Maka sekarang juga kau harus kemari, kau tidak bisa menundanya lagi." Cecilia terdengar serius sekali saat mengatakan bahwa hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan jawaban yang bagus. Athena tahu bahwa pemeriksaan itu adalah miliknya dan sampai kapan pun, menghindar sama sekali bukan jalan keluarnya. Bom waktu telah digenggam sejak lama dan hari ini tiba.

"Baiklah, aku akan pergi ke sana sekarang."

Setelah mengakhiri telepon dengan keputusan yang tepat, Athena berjalan kembali ke ruangannya untuk meraih tas. Kaki yang setengah pincang bukan lagi masalah besar atau hal lain yang sempat membingungkan perasaannya. "Reed, apa kau bisa pulang sendiri?"

"Kau mau pergi? Sekarang? Ke mana?" Reed menoleh sejak Athena kembali ke ruangan BAU dengan langkah setengah tertatih dan tergesa meraih tasnya. Alisnya bertaut samar saat Athena sudah membuka pintu lagi.

"Ada sesuatu yang harus aku lakukan. Leo kabur. Kucingku."

"Apa?" Reed menatap tidak percaya dengan melongo. "Kucingmu kabur dan kau meninggalkanku pulang sendiri? Sejak kapan kau punya kucing? Baiklah, iitu tidak penting, tapi kau harus–"

"S–sebenarnya Leo adalah kucing tetangga apartemenku dan aku terlanjur berjanji untuk membantu mencarinya. Maaf, tapi aku benar-benar harus pergi. Mintalah John atau siapapun untuk mengantarmu dan jangan katakan apapun pada siapapun, Reed, karena alasan ini memang terdengar konyol. Termasuk kepada Jenderal Xavier. Bisakah kau lakukan itu untukku?"

Sebelum Reed sempat berkata atau bertanya, kaki yang setengah pincang melangkahi pintu ruangan BAU. Bergegas masuk ke dalam lift, kali ini frustrasi bercampur panik turut mengikuti Athena. Hal tersebut menarik perhatian Will saat baru saja membeli minuman kaleng dari mesin otomatis. Dia melempar senyuman dan berdiri di samping Athena untuk menunggu pintu lift hingga terbuka dan masuk bersamaan, tetapi alisnya juga bertaut seperti Reed saat bahu Athena tergantung oleh tas. "Selamat sore, Dr. Athena. Mau pergi kemana?"

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang