BAB 22

461 57 11
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Des Heures - Nemir

[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist My Lieutenant General atau scan Spotify Code nya di bab PROLOG]

Enjoy!

***

"Oh dear.... Kyle, Kau sangat tampan!" Grace tersenyum dan memeluk Kyle. Grace terkesiap saat melihat tiga Letnan itu datang dengan berpenampilan kasual. John datang menggunakan kemeja biru muda, Will dengan kaus abu-abunya dan Kyle yang menggunakan kemeja lengan pendek berwarna hijau. Tiga sejoli itu datang dengan celana jins dan kain.

"Kau terlihat cantik dan berbeda, Grace." John memuji sambil tersenyum dan Grace tertawa kecil atas pujiannya. Mereka kemudian saling memberikan pelukan untuk satu sama lain.

"Oh my God, dari mana kau mendapatkan ide seperti ini, Grace? Apa kau memiliki pekerja sampingan selain menjadi Agen FBI?" Will memperhatikan sekitarnya, melongo takjub. Matanya terbuka lebar ketika melihat dekorasi yang Grace ciptakan untuk pesta malam itu. Bangunan yang hancur sebagian karena perang itu telah Grace berhasil sulap menjadi tempat pesta sederhana yang cantik. Will terheran, entah dimana Grace menemukan hiasan-hiasan seperti itu di camp mereka yang sederhana.

Grace pun tersenyum dan tersipu atas sorot-sorot takjub dan senyuman-senyuman puas malam itu.  "Indah, bukan?"

Ketiga Letnan Black Alpha itu tidak perlu mengangguk. John, Kyle, dan Will datang bersama prajurit-prajurit yang lain, menciptakan suasana hangat dan menyingkirkan ketegangan perang dari mereka. Alunan lagu terputar untuk membawa hiburan. Meja-meja kayu di sisi samping lantai dansa diperuntukkan jamuan makan malam sederhana khas Mexico.

Di sisi lain, Marcus bertanggung jawab untuk menyiapkan minuman. Pria itu adalah ahlinya minuman beralkohol, kali ini aturan bahwa minuman alkohol tidak boleh diminum terlalu banyak karena alasan kesehatan harus dilupakan. Ketika para prajurit berdatangan, Marcus sudah seperti sales alkohol, asyik membagi-bagikan botol-botol beer dengan bangganya.

"Bir?" Marcus tersenyum lebar, menyodorkan botol minuman kepada ketiga Letnan Black Alpha.

Tentu saja Kyle dan Will menyeringai lebar, meraih botol bir secepatnya. Namun, John menggeleng, mengibaskan tangannya. "Nope. Thank you."

"Ayolah, satu malam saja. Lagipula kita bertiga memiliki toleransi yang tinggi terhadap bir. Ini bukan apa-apa—berikan padaku satu lagi, Marc." William tahu diri bahwa julukan penggemar pesta adalah miliknya, sehingga ia  mendorong bahu John dengan wajah jenaka. Kyle lalu melakukan hal yang sama.

John, adalah orang yang paling menyukai pesta nomor dua setelah dan sedang membuktikan dirinya seorang prajurit yang baik. Malam itu sepakat untuk tidak pernah memandang bir atau minuman alkohol lainnya dengan sorot yang lebar.  menahan diri. Lalu menghela napas, mengedarkan pandangannya. "Di mana Clara?"

Semua orang melakukan hal yang sama, memperhatikan sekeliling. Reed lalu mendekat sambil menatap layar ponselnya. "Sebentar lagi dia datang."

"Apa dia mengatakan sesuatu kepadamu?" Grace melirik ponsel Reed.

Reed mengangguk. "Dia sedang menuju kemari."

Grace kemudian dapat melihat lantai dansa mulai ramai, menciptakan hiruk pikuk prajurit berpakaian kasual mengikuti peraturan yang Grace terapkan. Will tahu-tahu mengangkat alisnya, tersenyum lebar lantaran menemukan sosok yang dikenalnya. Dia segera melambai. "Jenderal! Di sini!"

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang