Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Nocturne In C Sharp - Frederic Chopin, HAUSER
2. Dance For Me Wallis - Abel Korzeniowski
3. Light - Sleeping At Last
Selamat menikmati! Jangan lupa dengarkan playlistnya ya!
***
Sinar mentari belum menerangkan langit. Burung-burung belum berkicau sahut menyahut karena sebagian besar mereka masih tertidur. Seperti halnya dengan semua orang yang masih bergelung dalam selimut. Tertidur nyaman, menikmati udara sejuk karena sebentar lagi musim dingin akan datang. Masih pagi-pagi buta dan langit belum secerah rambut pirangnya tetapi Athena memutuskan untuk terbangun.
Ketika Athena terduduk di pinggiran ranjang, helaan napas panjang terjadi mengisyaratkan bahwa beban di bahunya menguap begitu saja. Entah apa yang terjadi dan mengapa rasanya tiba-tiba seperti menjadi semakin mudah, Athena hampir bingung. Namun begitu ia menoleh ke belakang, Athena menemukan jawabannya. Xavier masih tertidur, deru napasnya halus dan selimut putih yang lembut menutupi sampai batas pinggangnya. Lelaki itu tampak nyenyak sekali, Athena tak tega membangunkan walaupun sekedar mencoba untuk merapatkan selimut agar Xavier tidak kedinginan. Semuanya karena Xavier memiliki kepekaan dan bisa terbangun kapan saja.
Alasan mengapa kebingungan dan keresahan Athena akan banyak hal, perlahan-lahan sirna dan terbayarkan oleh perbincangan semalam. Pelukan dan sentuhan yang dirindukan. Tubuh yang memeluk erat, menempelkan hati, dan menyatukan irama degup jantung. Pagi ini Athena menatap pantulan wajahnya di cermin, sama seperti semalam. Namun terasa begitu kontras, tidak ada lagi air mata yang gugur membasahi dunia yang Athena pijaki.
Langit semakin cerah dan udara terasa sejuk ketika Athena memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dan turun ke lantai dasar. Kakinya melangkah lebar dalam balutan sepatu olahraga serta jaket yang tebal dan hangat. Aktivitas pertama yang ingin ia lakukan adalah menyapa pagi yang cerah. Ia ingin mendapatkan silau mentari untuk rambutnya sekaligus menyilaukan mata biru yang sekian lama hanya bisa kabur oleh kesedihan. Athena berlarian kecil, menghembuskan napas pendek dan teratur. Kicauan burung yang merdu mengiringi setiap langkah larinya.
Rasanya begitu menyenangkan meski apa yang dilakukan adalah aktivitas sepele dan sering dilakukannya. Menit-menit berlalu, napas Athena tersengal dan perutnya terasa sedikit kram. Lelah berlari, ia melesakkan pantat di kursi kayu terdekat. Senyumnya terbit atas hasil dari warisan sinar mentari yang cerah. Sorot hangat menyerbu wajah, Athena terpejam sejenak untuk merasakannya sembari mengatur ritme napas.
Ketika selanjutnya ia membuka mata, senyumannya tetap tersungging. Ada begitu banyak orang yang melakukan berbagai macam aktivitas. Beberapa orang berlari seperti dirinya. Sebagian lagi ada anak-anak kecil berlarian dengan seragam sekolah, seorang ibu mendorong kereta bayi, seorang petugas taman sibuk menyapu dedaunan kering di setapak jalan, dan sepasang lansia berbincang sambil mengitari taman.
Menyenangkan. Itulah pemandangan yang Athena sukai. Kesibukan manusia dan hiruk pikuk di pagi hari seperti itu, selalu ia dapatkan ketika dirinya menyatu dengan kesibukan kota untuk berangkat bekerja maupun sedang menangkap penjahat bersama tim BAU yang terbaik.
Perenungan lalu terjadi, pandangan Athena tetap tertuju pada satu per satu aktivitas manusia yang berada di sekitarnya. Arti kehidupan yang sebenarnya, ia dapatkan ketika diam-diam menganalisis dan memperhatikan situasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...