BAB 39

553 44 31
                                    

Surprise! Cover MY LIEUTENANT GENERAL telah diganti.

(Sebagai info untuk readers baru, cover yang lama adalah yang masih dipakai di Playlist Spotify.)

Aku juga suka sama cover yang sebelumnya tapi cover yang sekarang punya makna besar buat cerita ini khususnya pemeran utama yaitu Xavier dan Athena. Memang udah seharusnya pakai cover yang seperti sekarang ini karena bukan sekedar menunjukan medali milik Xavier, tapi lebih dari itu. Ada pengorbanan untuk mendapatkannya. Kalian akan mengerti maksudnya nanti seiring waktu.

Sekedar cerita aja, cover nomor 1 adalah cover lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekedar cerita aja, cover nomor 1 adalah cover lama. Awalnya mau pakai cover nomor 3 tapi nggak tau kenapa aku lebih suka yang nomor 2. Tapi apapun covernya dan gimana pendapat orang lain entah suka atau enggak suka aku nggak ambil pusing. Semua tergantung selera karena bagiku nggak ada yang lebih penting dari pada isi cerita.

Setuju?

Kalau gitu, sebelum menikmati bagian ini, aku mau kalian duduk manis dan dengarkan playlistnya sambil membaca. (Lagu yang ada di setiap bab juga punya makna sesuai sama bagian ceritanya masing-masing.)

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Gymnopedie No. 1 - Erik Satie

2. When We Were Young - Adele (repeat sampai akhir cerita)

Kali ini giliran Xavier Langdon yang sangat membutuhkan support kalian.

Enjoy!

***

Diskusi siang itu berjalan lancar dan berakhir mendekati jam makan malam. Athena menutup laptopnya lalu menderapkan langkahnya menuju lemari. Ketika itu Xavier terlihat sedang bicara serius dengan Clara di telepon. Athena sesungguhnya tahu jika lelaki itu sedang menghindari tatapannya. Sejak diskusi bersama Grace dan Reed berakhir, Xavier lebih banyak diam. Letnan Jenderal yang kaku dan dingin itu semakin tidak banyak berbicara. Namun Athena selalu mengerti bahwa terkadang yang dibutuhkan seseorang adalah sedikit waktu.

Athena berkutat dengan pakaian untuk persiapan hari esok. Dirasa aktivitas tersebut tepat untuk mengalihkan perhatian, ia pun melakukannya dengan hati yang mantap karena segala skenario telah dihapalnya sangat baik tanpa perlu bersusah payah. Jauh sebelum berdiri di sini, ia selalu memecahkan setiap kasus dengan baik. Maka Athena pun begitu percaya diri atas misi Savino.

Athena menyelesaikan beberesnya dengan cepat. Setelah itu ia mengganti pakaiannya menjadi gaun tidur di dalam kamar mandi. Wajahnya bersemu merah, sebab malam ini ia tidak perlu tidur menggunakan pakaian tertutup. Night dress sederhana menjadi pilihan. Gaun berbahan sutra yang lembut Athena kenakan sembari mematut diri di depan cermin. Athena tersenyum ketika memperhatikan panjang gaun kesukaannya menyelimuti sampai setengah paha. Yang paling Athena sukai selain kainnya yang lembut, gaun itu berwarna biru namun lebih gelap dari pada matanya. Warna biru selalu terlihat kontras dengan warna kulitnya yang pucat, tapi Athena menyukainya. Kegiatan mematut diri tersebut ia akhiri dengan membetulkan letak dua tali tipis yang menghiasi bahu.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang