My Lieutenant General

BAB 44

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. CERITA WAJIB DI BACA URUT ! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK (MUTE). Lebih baik kalian silent readers daripada cerita yang aku tulis susah-susah ini dibaca acak. 

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Nocturne in E-Flat Major, Op. 9, No.2 - Frederic Chopin, Vladimir Feltsman

[Tolong dengarkan playlist supaya kalian memiliki feel yang sama denganku. Semua playlist ada di spotify dengan judul "My Lieutanant General" Akses link playlist spotify nya di bio aku atau scan spotify codesnya di atas.]

***

Setidaknya sebagian harapan Athena sedikit banyak terkabulkan. Hari-harinya sebagai Charlotte White terasa begitu cepat sekaligus lambat. Segala bayangan tentang kisah-kisah menyeramkan hubungan "Empat hari" bersama Alessandro terus terjadi di kepalanya. Perasaan cemas menguasai tubuhnya seperti angin kencang yang selalu terjadi setiap mata hari tenggelam di Gharco. Sebanyak apapun pengalaman sebagai penyidik dan seberapa keras memberanikan diri, manusia akan selalu memiliki rasa takutnya.

Namun, Langit berbaik hati. Waktu yang terasa begitu cepat itu mulai melegakan. Lima hari berlalu secara membosankan, itu artinya "Empat hari" telah berhasil Athena lewati. Hari ini ia akan bersyukur pada Langit bahwa dirinya masih baik-baik saja meskipun belum mendapatkan petunjuk apapun tenang chip.

Senyuman palsu selalu terpasang di atas nama Charlotte White selama lima hari terakhir. Alessandro menepati janjinya sebagai teman yang baik sedangkan Athena mulai meragukan kemampuannya sendiri. Biarpun begitu, skenario yang baru berjalan lima hari itu terasa begitu rumit sekaligus melelahkan. Setiap matahari menyorot pertama kalinya, Athena akan menghembuskan harapan bahwa hari ini akan menjadi berbeda dan dapat menemukan petunjuk baru. Namun, kelima kalinya matahari menyorot Gharco ketika Athena berada di rumah Alessandro, skenario itu benar-benar kacau.

Tidak ada kegiatan berarti yang dapat dilakukan, rasanya seperti menonton acara televisi yang sama selama lima hari. Alessandro sibuk menunjukkan koleksi karya seni dan barang antik miliknya sedangkan Athena sibuk berperang dengan identitas dirinya yang lain. Karya seni yang menggantung di setiap dinding rumahnya, Alessandro menceritakan dengan bangga bagaimana dia berhasil mendapatkannya. Setiap malam Alessandro akan memainkan piano dan musik klasik, sementara itu Athena sibuk menebak kapan ia bisa mendapatkan petunjuk keberadaan chip.

Kegiatan yang seharusnya menantang dan mendebarkan, mulai terasa membosankan dan memuakkan. Penyamaran sebagai Charlotte White hari ini sama seperti sore-sore sebelumnya. Athena mengitari ruang tengah rumah, menginjak tepian karpet indah dan selalu bertanya-tanya mengapa pelayan tidak pernah memetik bunga atau meletakkan vas di atas meja.

Matahari sudah hampir terbenam, tetapi sore ini Athena tidak dapat menemukan Alessandro di manapun. Setelah makan siang, pria itu harus pergi tergesa-gesa, tanpa senyuman, atau memberikan perpisahan. Athena hanya memperhatikan mobil mewah Alessandro pergi dari halaman rumah dengan senyuman dan lambaian tangan. Tidak perlu ada pertanyaan apapun, pekerjaan itu pastilah tentang transaksi haram dengan memperjualbelikan nyawa orang lain.

Matahari tampak terbenam lebih cepat ketika Athena memperhatikannya sembari berjalan mondar-mandir di balkon lantai dua dengan pengawasan ketat dari sorot tajam kepercayaan Alessandro bak anjing mengawasi domba di dalam kandangnya.