BAB 47

477 68 48
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. CERITA WAJIB DI BACA URUT ! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK (MUTE). Lebih baik kalian silent readers daripada cerita yang aku tulis susah-susah ini dibaca acak.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Million Years Ago - Adele

3. G Minor Bach - Lola Astanova Luo Ni (repeat sampai akhir)

TOLONG dengarkan playlistnya ya. (Bagian ini akan sedikit panjang)

Jangan lupa support Athena & Xavier ya. Karena selain membutuhkan Langit yang berpihak kepada mereka, keduanya juga membutuhkan dukungan dari kalian yang sudah setia mengikuti mereka sampai disini. Enjoy!

***


Pagi ini Athena memutuskan membuka matanya lebih awal, terduduk di sofa kamarnya untuk memperhatikan bagaimana langit gelap perlahan-lahan berganti menjadi biru yang cerah seperti matanya. Bagaimana cahaya matahari perlahan-lahan menyebrangi lantai kayu kamar tampak begitu indah.

Sebelum memulai hari ke sembilan yang membosankan, tampaknya duduk dan terdiam terasa melegakan. Athena mempersilakan udara pagi masuk ke dalam kamarnya dan membiarkan suara deburan ombak di luar sana memenuhi kamarnya yang sepi dan dingin. Untuk sejenak, kesendirian itu perlu diresapi.

Kesendirian selalu membawa rasa sesak memenuhi celah ulang rusuk. Athena menghembuskan harapan dan seluruh kegelisahannya. Sejak Alessandro memberi biola dan mereka berpelukan, hari-hari yang berlalu terasa jauh lebih berat sedangkan belum banyak petunjuk yang didapatkan sejak terakhir kali menemukan keganjilan pada susunan buku Alessandro.

Terus terang saja, Athena merasa ragu apakah harinya yang ke sembilan akan mendapatkan petunjuk yang pasti. Siulan burung di luar sana seperti sedang memberinya keyakinan bahwa skenario Charlotte White bukan dibuat tanpa alasan. Athena bergegas menuju kamar mandi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi orang lain.

Tidak ada sambutan Alessandro yang membosankan dan kali ini Athena menantinya. Pria itu entah pergi ke mana karena pelayan hanya memberitahu bahwa tuan mereka sedang memiliki urusan penting dan memerintahkan Miguel Marcello untuk menjaga Charlotte White.

Sepanjang hari itu pula Athena bersantai di ruang tengah; membaca buku, memainkan biola, dan berulang kali memperhatikan susunan buku yang mencurigakan. Sembilan hari yang membosankan membuat tubuh menjadi lelah karena ada banyaknya harapan yang dipikul. Malam-malam yang berlalu membawa penyakit kembali menggerogoti, merasa pusing, mual, sesak napas, dan ulu hati yang seperti terbakar.

Matahari sudah berada tepat di atas kepala saat Athena kembali ke ruangannya. Margarteh diberitahu agar makan siang disiapkan di dalam kamar tidurnya. Tidak ada dosa yang dilakukan apabila sesekali memutuskan untuk menjadi seorang ratu di kandang singa. Kenyataannya, perintah Athena diberikan karena bosan sekaligus berdalih padahal sedang menghindari Miguel yang tidak berhenti memberikan tatapan selidik dan memuakkan ke mana pun ia pergi dan meneguk obatnya.

Sekali lagi Athena larut dalam lamunan dan memandangi biola pemberian Alessandro di sudut ruangan. Makan siang yang disajikan untuknya selalu lezat dan Athena selalu mengingat Grace dan Kyle karena keduanya selalu menyukai makanan lezat.

Ketukan terdengar beberapa menit kemudian, Margareth sebagai Paula membuka pintu. "Nona White, apakah kau tidur?"

"Paula? Ada apa?"

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang