***
"Kenapa kau terlihat sedih?"
Hailey menoleh ke samping pada seseorang yang sedang duduk di sofa ruang keluarga bersamanya. Athena Wilson, membuyarkan lamunan Hailey. Perempuan itu adalah sahabat terbaiknya. Hailey bersyukur karena bertemu dengan perempuan itu dan mereka menuntut ilmu di salah satu universitas yang ada di Perancis. Mereka menghabiskan waktu masa muda bersama, tumbuh berkembang, saling mendampingi untuk satu sama lain, dan menjadi tak terpisahkan seperti saudari kandung. Athena berambut pirang, panjang rambutnya sedikit melebihi bahu.
Kepribadian Athena berbeda dari Nicole yang feminim, tetapi memiliki jati diri yang bertolak belakang dengan pekerjaannya. Athena benar-benar feminim, meskipun pekerjaannya adalah Supervisory Special Agent di salah satu biro yang ada di FBI, yaitu sebagai analis profil di Behavioral Analysis Unit. perempuan itu handal menggunakan pistol serta menangkap penjahat dengan kemampuan analisis psikologi yang mengagumkan.
"Hale, seharusnya kedatanganku membuatmu tertawa lebar. Aku jarang sekali datang ke Washington dan sekarang aku membawakanmu casserole yang biasa kita makan di restoran yang biasa kita kunjungi. Ada apa denganmu?"
Athena sedang asyik menonton televisi sebelum perempuan itu menyadari ada aura berbeda dari orang di sampingnya. Hailey telah meminta Athena menginap untuk semalam, selagi dia berada di Washington usai menyelesaikan sebuah kasus.
Hailey bersyukur memiliki Athena di hidupnya. Perempuan itu juga selalu mengerti Hailey dengan sempurna. Peran Athena begitu besar, apabila bukan Athena, Hailey tidak akan pernah tahu bahwa Heather tinggal di Alexandria.
"Aku belum pernah bercerita kepadamu tentang masa kecilku." Hailey berucap dengan nada lirih, tersenyum getir.
Athena mengernyit bingung ketika Hailey tiba-tiba ingin membicarakan tentang masa mudanya. Athena memang mengenal ibu Hailey dengan baik, tetapi saat ini dia baru menyadari bahwa baik Hailey ataupun Ruth, tidak pernah bercerita tentang kehidupan mereka sebelum pindah ke Washington DC.
"Ya, kau hampir tidak pernah bercerita tentang hal itu padaku selama enam tahun kita berteman. Terkadang aku merasa bahwa di antara kita berdua, kehidupanmu sangat misterius." Athena tersenyum geli, menggoda Hailey sambil mempersiapkan dirinya untuk tersenyum lebih lebar dan tertawa apabila nanti mendengar kisah masa kecil yang mengasyikkan, ceroboh, dan penuh semangat. Dia sedang mengharapkan sebuah cerita konyol
Hailey lantas menatap lurus, memulai ceritanya "17 tahun yang lalu... saat aku berumur sembilan tahun. Aku tidak memiliki banyak teman selain teman sekelasku, ibuku, wanita tua yang tinggal di depan rumah—kupanggil dia Nenek Esther dan anjing peliharaannya yang penurut. Setelah itu aku memiliki seorang tetangga, mereka adalah seorang ibu dan seorang anak laki-laki yang berusia lebih tua tiga tahun dariku. Pertemuan pertama kami begitu cepat... tapi anehnya terasa begitu unik dan pada hari itu juga kami menjadi teman baik. Kami menjadi keluarga. Namanya Raegan Edgar."
Dengan suara lirih, nama itu terucap dari bibir Hailey. Tanpa sadar tersenyum. Mengenang memori.
"Raegan Edgar adalah seorang anak laki-laki yang cerdas. Dia memiliki banyak hobi, menggambar dan bermain bisbol. Menjahiliku adalah hobi favoritnya. Ketika aku suka sekali bersantai dan berbaring di atas rumput, dia suka sekali berolahraga dan membuat tubuhnya basah oleh keringat. Apa yang kusuka darinya adalah mata abu-abunya yang indah. Jernih seperti kristal, bersinar seperti bulan, cerah seperti langit, sorotnya dalam seperti samudra, bahkan saat Raegan menatap ibunya penuh kasih sayang, aku seolah ikut merasa teduh. Seperti angin musim semi yang lembut ketika menerpa tubuhku yang berbaring di atas rumput.
"Raegan dan ibunya Heather Rovia... berasal dari New Orleans sebelum memutuskan tinggal di Philadelphia saat Raegan berumur 12 tahun. Raegan seperti anak laki-laki kebanyakan, Athena. Walaupun terkadang dia menyebalkan, tapi Raegan adalah anak yang baik. Dia cerdas, semua orang menyukainya. Pada saat itu dia memang teman terbaikku, tetapi dia selalu menjagaku seolah aku adalah saudari kandungnya. Kami sama-sama tidak memiliki ayah, mungkin itulah alasan mengapa kami begitu cocok. Entahlah... aku tidak tahu. Pada saat itu aku belum tahu jika sebelum pindah ke Philadelphia, Heather bercerai dengan mantan suaminya. Sehingga aku merasa tidak pernah memiliki teman yang nasibnya begitu mirip denganku dan karena itulah kami saling melengkapi walaupun kami berbeda. Aku dan Raegan menjadi dekat, ibu kami juga sangat dekat. Benar-benar seperti keluarga."
Athena mendengarkan dengan baik sampai Hailey memberi jeda dalam ceritanya. Senyuman lebar Athena sudah redup perlahan-lahan. Dia masih mengharapkan sebuah cerita menyenangkan, walaupun menyadari bahwa ekspresi Hailey tampak begitu sedih. Dahi Athena berkerut samar, lantaran Hailey perlu memalingkan wajah untuk menatap lurus ke depan, seolah sedang mengenang bagian memori kehidupannya yang paling menyakitkan.
"Pada musim dingin... usiaku menginjak sepuluh tahun. Saat itu dua hari sebelum hari natal. Aku sendirian di rumah, duduk sambil memandangi perapian sedangkan ibuku sibuk menjadi pramusaji. Biasanya Raegan dan ibunya selalu menemaniku jika ibuku harus lembur bekerja, tapi hari itu mereka tidak bersamaku. Malam itu aku berharap aku bisa menginap beberapa malam di rumah mereka dan merayakan natal bersama-sama karena aku merasa kesepian. Maka aku pergi... masuk ke dalam rumah Raegan. Namun, hari itu aku tidak mengerti... mengapa pintu rumah mereka—maaf, teksnya hilang.
Kamu bisa membaca versi lengkap cerita ini di "I'll Always Be Your Guardian Angel" karya Rachel Bryy.
*Kalian akan berjumpa dengan Tim BAU lagi di cerita ini :)*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...