BAB 81

373 32 11
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Gymnopedie No.1 - Erik Satie
2. Million Years Ago - Adele


***


Bentuk kegembiraan hari pertama lebih dari cukup.

Xavier dan Athena seolah lupa dengan jet lag, usai berbincang hangat dan berbagi kisah tentang kesempatan pertama, mereka menghabiskan makan malam di ruang makan sekali lagi hingga nyaris tengah malam. Nenek dan kakek Xavier memutuskan untuk lebih dulu masuk ke kamar tidur. Mereka terlalu lelah dan mengantuk karena terlalu banyak tertawa.

Hugh, Rieta, dan Matteo, duduk bersama dengan Athena dan Xavier di sofa ruang keluarga. Api di perapian menghangatkan udara di ruangan, mengusir angin-angin malam. Bunyi gemeletuk api yang membakar kayu menjadi menyenangkan apabila diiringi oleh obrolan.

"Berapa hari kalian akan berada di Italia?" Matteo bertanya tepat ketika Athena merapatkan jaket rajut hangatnya dan duduk lebih dekat di samping Xavier. "Dan dimana kali ini kau akan ditugaskan?"

"Kau tidak tahu? Apa Zio dan Zia belum mengatakannya padamu?" Xavier mengernyit sembari melihat Hugh dan Rieta. "Aku sudah pensiun."

Mata Matteo membulat. Punggungnya tampak tegang. "Apa katamu? Pensiun?"

Ketika Xavier hanya berekspresi datar, Athena tersenyum dan menggeleng. "Bukan pensiun dalam artian yang sebenarnya—Xavier tidak akan berpergian dan ditugaskan ke negara internasional lagi untuk berperang. Itu apabila dia menerima pekerjaan baru sebagai Direktur Intelijen di Pentagon."

"Tunggu dulu." Matteo mengulurkan tangannya di depan Xavier, terlihat bingung dan terkejut seperti Rieta dan Hugh.

"Pentagon menawariku posisi sebagai Direktur Intelijen Militer, tetapi aku belum menyetujuinya," Selanjutnya Xavier dapat menemukan sorot harapan Rieta.

"Apa kalau kau mengambil pekerjaan itu, kau tidak perlu pergi ke mana-mana?"

Athena tersenyum simpul saat menemukan kekhawatiran di balik ekspresi Rieta dan Xavier mengangguk pelan, "bisa dikatakan begitu."

"Jadi kau pensiun sekaligus tidak pensiun?" Matteo mengerutkan alisnya, lalu mulai tersenyum lega seperti ayah dan ibunya.

"Pekerjaan di Pentagon berbeda. Jam kerjanya tidak terlalu panjang kalau dibandingkan dengan apa yang selama ini Xavier lakukan. Dia akan lebih banyak mengandalkan komunikasi dan urusan kenegaraan." Athena berbaik hati menjelaskan dan melihat senyuman lebar Rieta yang mendesah lega karena harapan wanita malang itu terkabulkan.

Hugh kemudian menatap Athena seolah penjelasannya mustahil. "Athena, bagaimana denganmu? Apa kau juga akan kembali bekerja?"

Sekali lagi, pertanyaan Hugh seharusnya sangat sederhana, tetapi Athena perlu terdiam selama beberapa waktu. Jawaban itu telah berada di ujung lidahnya, tetapi hati kecilnya selalu berbisik dan mempertanyakan hal yang sama. "Kembali bekerja?" Athena mengernyit bingung pada dirinya sendiri. Lalu menggeleng dan memberi senyuman. "Tidak."

Obrolan malam itu terlalu menyenangkan untuk terselip oleh keraguan dan ketidaknyamanan lainnya.

Pembicaraan mereka usai ketika Rieta dan Hugh tampak puas dengan berita baru dari Xavier. Mereka berwajah sumringah sebelum meninggalkan ruang keluarga.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang