Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. CERITA WAJIB DI BACA URUT ! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK (MUTE). Lebih baik kalian silent readers daripada cerita yang aku tulis susah-susah ini dibaca acak.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. No Time To Die - Billie Eilish
2. Timelapse - Uno Helmersson (repeat sampai akhir cerita)
[Untuk info update terbaru, aku selalu umumkan dulu lewat announcement di profil aku. Jangan lupa follow ya :)]
Enjoy!
***
"Oh Tuhan, tolong jangan katakan itu."
Grace hampir kehilangan konsentrasinya sebab tidak pernah membayangkan wajah Athena berada di web gelap Alessandro Savino dan namanya termasuk dalam daftar panjang pelelangan manusia, serta menemukan potretnya di Facebook khusus sosiopat.
Pertanyaan Will menghadirkan aura membunuh yang menguar dari tubuh Xavier pula. Seluruh sarafnya berkedut pedih. Tangannya mencengkram kursi dengan kuat, berusaha keras untuk tidak mengumpat pada Langit. Kalimat terakhirnya memang terdengar seperti menyuruh Grace mencari Athena di pelelangan web itu.
Reed kemudian menghela napas dan menggeleng ke arah Will sembari menunjuk foto Alessandro di papan tulis. "Alessandro yang menyukai karya seni, selama ini pasti memiliki tempat khusus. Diibaratkan seperti kolektor yang sering mengunjungi museum sebagai tempat menyimpan dan memamerkan karya seni. Alessandro memiliki museumnya sendiri untuk mengumpulkan orang-orang yang akan dia jual. Tempatnya harus terisolir, dia orang yang terorganisir, kompulsif, tetapi narsistik. Sifat angkuh dan superiornya itulah yang justru menjadi kelemahan karena dia tidak menyadari operasi ilegal itu sangat beresiko jika dilakukan di tempat yang sama—aku sangat benci untuk mengatakan ini, tetapi pelelangan manusia itu akan menjadi kunci yang sangat membantu kita untuk menemukan Athena dan menyelamatkan korban-korban Alessandro.
"Apabila Gharco adalah tempat untuk mencari ketenangan, maka ada tempat lain yang menjadi sumber pusat bisnisnya. Seperti apa yang aku katakan—tempat khusus itu adalah tempat dimana Alessandro mendapatkan kepuasan fantasinya sekaligus di mana dia biasa menyiksa lalu menjual anak-anak dan perempuan-perempuan. Maka dari itu, Jenderal Xavier meminta Grace untuk menemukan demografi yang cocok di web ilegal. Kita harus menemukan satu pelelangan dengan mencocokkan deskripsi dan demografi dari salah satu korban untuk melacak keberadaan museum Alessandro."
Xavier menemukan kewarasannya dan berterima kasih dalam hati kepada Reed dengan anggukan. "Ya, Reed. Kita akan mengikuti pergerakan dari demografi cocok. Grace akan fokus untuk menemukan alamat IP dari pembeli yang berhasil memenangkan pelelangan yang berada di sekitar Mexico selatan. Begitu memenangkan pelelangan, pembeli itu akan menjemput karya seninya di suatu tempat yang akan menuntun kita ke orang Savino. Kita bisa melacak IP Alessandro dari orang-orangnya yang menjadi perantara."
"Itu benar." Reed mengangguk. "Masa pertukaran seperti itu adalah yang paling rentan, tetapi serah terima uang di web ilegal itu juga krusial. Ketika seseorang memberikan penawaran paling tinggi dan memenangkan pelelangan, dia akan tersambung dengan Savino untuk mentransfer uangnya. Kita juga bisa melacak IP lokasi tempat operasi bisnisnya dari sana. Meskipun akan sangat sulit karena kita semua sudah berkali-kali melakukannya, tetapi kali ini kita harus mencoba sekali lagi."
Skenario itu begitu rumit, tetapi menuntun Xavier dan semua orang pada petunjuk baru dengan pintu yang terbuka lebar. Mereka masih memiliki kesempatan untuk melakukan usaha yang terbaik demi menemukan Athena biarpun telah sisa waktu dapat dihitung dengan satu telapak tangan saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...