BAB 20

553 54 20
                                    

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Baby You Make Me Crazy - Sam Smith

***

"Jenderal Charles Wilson ada di telepon sekarang. Ayo kita masuk ke dalam."

Grace menunjukkan tabletnya lalu menggerakkan tangan kepada semua orang untuk masuk ke dalam kamp, berjalan lebih dulu.

Amerika memiliki Kamp Pangkalan Militer di Mexico yang digunakan khusus untuk menjalankan operasi rahasia. Bangunannya sengaja didirikan tak terlalu mencolok, berlokasi di perbatasan Mexico. Athena yakin bahwa bangunannya amat layak menjadi hunian yang nyaman dan "Kamp" hanyalah topeng, tapi memiliki cerita seram.

Pendahulu hunian itu memiliki bisnis keluarga lalu bangkrut dan memutuskan untuk hidup dengan sederhana dan meninggalkannya selama puluhan tahun hingga beberapa sudut semakin hancur akibat perang. Saat berjalan memasuki bangunan utama, Kyle dan John iseng berkisah bahwa beberapa ratus tahun yang lalu, bangunan itu menjadi persembunyian pasukan Amerika ketika berperang bahkan menjadi penjara untuk para tahanan karena letaknya terpencil di tengah-tengah gurun dan hamparan rumput.

Athena mengulum senyum, sebab tampaknua bagian dalam bangunan utama kamp tak seseram kisah Kyle dan John. Ada atap yang tinggi dengan interior modern khas mediterania, tetapi tak memiliki banyak dekorasi. Terbagi menjadi ruang makan, dapur, dan area masuk. Masing-masing sayap, mengarah pada lorong empat kamar tidur, gudang penyimpanan, bunker di bawah tanah, dan ruangan kerja Xavier. BAU, Para Letnan, dan Kapten memiliki ruang kerja berupa tenda khusus di halaman rumput. Ratusan prajurit tidur di tenda barak.

Ruang makan seringkali menjadi tempat pertemuan untuk para Letnan. Grace meminta semua orang duduk di ruang makan dengan lima meja panjang di tengahnya. Masing-masing meja diperuntukkan 25 orang. Ketika mengedarkan pandangan, Athena menemukan beberapa bingkai foto berjejeran di sisi lain ruang makan. Ada beberapa potret Tim Black Alpha dan BAU serta beberapa prajurit lainnya. Di salah satu potret itu ada ekspresi konyol Grace yang merayu Reed berfoto dengan rusa bertanduk, gajah, dan beberapa hewan eksotis lainnya. Athena tersenyum geli terhadap potret Will sedang menertawakan Marcus yang terjatuh ketika mencoba menunggang kuda.

Semua potret itu lebih banyak diambil di luar kamp. Seperti di gurun pasir dan beberapa tebing tinggi yang sepertinya tak jauh dari kamp. Namun, ada beberapa potret yang Athena pandangi lama-lama yaitu potret Xavier bermain catur dengan Reed di malam hari. Ada beberapa prajurit yang menonton dan sepertinya mereka sedang bersorak karena Xavier memenangkan pertandingan dengan senyuman jenaka sedangkan Reed menunjukkan wajah masam.

"Di mana Will? Sejak tadi aku tidak melihatnya." Athena menoleh kepada semua orang yang menduduki kursi di meja makan.

"Will sedang pergi ke perbatasan." Kyle menimpali. "Sebentar lagi dia akan kembali."

Ketika itu, Xavier berdiri di ujung meja, masuk paling akhir. Pandangannya tak pernah begitu sensitif daripada hari ini, ketika tertuju pada Athena yang sedang mengelilingi kampnya. Seolah tak seharusnya malaikat turun ke gurun. Sangat menawan, bahkan Marcus terus tersenyum. Akal sehat berharga Xavier raih kemudian ketika Grace mendorong laptopnya ke tengah-tengah meja.

"Telepon kita sudah tersambung lagi dengan Jenderal Charles." Grace menggeser duduk lebih dekat dengan Reed, lalu menggoyangkan tangan kepada Athena untuk mendekat.

"Hormat!"

Begitu layar menampilkan wajah Charles, seruan hormat datang dari Xavier, John, dan Kyle. Bersamaan dengan respon Charles.

Athena tersenyum, melambai. "Halo, Ayah."

"Syukurlah kau sudah sampai dengan selamat—lihatlah ekspresi kalian, dan lihat senyumanmu, Grace. Terutama kau, Reed."
Suasana saat itu menjadi semakin hangat, Charles tersenyum simpul kepada Xavier. "Langdon, mungkin kau bertanya-tanya sekarang kenapa Athena ada di Mexico—tidak, maksudku kalian semua pasti mempertanyakannya...."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang