BAB 15

575 55 19
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "My Lieutenant General" On Spotify :

1. Everybody Knows - Sigrid


***


"Selamat pagi."

Letnan Frent tersenyum lebar di depan pintu ruangan medis. Dia menyandarkan tubuhnya di bingkai pintu, memperhatikan Athena dan Reed yang sedang merapikan barang-barang mereka.

"Selamat pagi, Letnan Frent." Athena tersenyum sambil terduduk di kursi. Frent melihat wajah Athena yang pucat, suaranya terdengar serak dan parau. Gadis itu menggunakan pakaian ganti militer berwarna hijau muda dan sedang mengikat rambutnya lalu bangkit dari duduknya.

"Aku dengar semalam kalian menginap di sini? Apa kalian baik-baik saja?" Frent mendekati Athena, melihat ranjang medis yang sudah tertata rapi.

"Ya, tentu saja, memangnya mengapa kita harus tidak baik-baik saja?" Reed tertawa kecil dan melirik Frent sekilas lalu meraih tasnya. "Badai semalam sangat kencang."

"Badai semalam memang sangat kencang. Banyak pohon yang roboh dan jalanan masih ditutup— Dr. Athena, wajahmu sangat pucat. Kau baik-baik saja?" Frent segera melangkah lebar mendekati Athena yang sedang berdiri di dekat jendela. Menatap cemas, tangannya berada di salah satu bahu Athena.

"Aku baik-baik saja, hanya flu." Athena tersenyum tipis, mengangguk kecil untuk meyakinkan Frent.

"Hei...." Frent kemudian menghela nafas kasar dan berkacak pinggang. Ekspresinya berubah dengan kedua alis yang bertaut. "Jangan memaksakan diri. Pulanglah, Dr. Athena."

Athena mengernyit lalu menggeleng sambil mengibaskan tangannya. "Sungguh, aku hanya sedang—"

"Tapi kau sedang tidak baik-baik saja!" Frent berseru.

Pada saat itu Reed dan Athena hampir terkesiap. Frent berseru dan dadanya mengembang kempis, tampak menahan emosinya. Sebelum pria itu datang, Athena bangun dari tidur lelapnya usai Reed membereskan sisa barang-barang mereka di ruangan medis. Lelapnya semalam, tidak membantu Athena dalam memulihkan kesehatan sama sekali. Perut yang sempat sakit, kini terasa lebih baik meski kepala terasa sangat pening dan bahu yang terasa pegal. Semuanya karena penyakit yang selalu menyerang kinerja sistem pernapasan hingga menjalar ke bahu dan leher. Juga terasa berat, seolah seluruh beban di dunia diletakkan secara bersamaan di atas bahu.

"Frent." Athena menghela napas, menunjukkan kesungguhan di depan Frent. "Aku sungguh baik-baik saja. Hari ini aku akan pulang lebih cepat. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku."

Athena kemudian memberi senyuman untuk menggantikan kekhawatiran Frent yang pada akhirnya merubah mimik wajah menjadi lunak dan pria itu menghela napas. Tangan yang berkacak pinggang perlahan turun dan tersenyum tipis.

"Ehm. Apa kau melihat Kyle, Frent?" Reed menyahut, berdiri membelakangi Frent menuju lemari obat.

Frent menggeleng. "Kenapa kau mencarinya?"

"Ada sesuatu yang harus aku katakan padanya." Reed mengedikkan bahu acuh, membelakangi Frent agar pria itu tidak tahu bahwa tangannya sedang meraih botol injeksi yang kelak dibutuhkan Athena.

"Aku belum melihatnya. Katakan saja padaku, apa yang perlu kubantu untuk kalian? Kau membutuhkan obat?"

"Tidak perlu. Aku hanya sedang melihat-lihat persediaan obat kalian."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang