BAB 23

461 54 10
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Lover - Taylor Swift

2. Figurinha - Douglas & Vinicius

3. Des Heures - Nemir

Buat yang belum tahu, Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist My Lieutenant General atau scan Spotify Code nya di bab PROLOG


***


"Kyle! Cepat! Ambil potret mereka!" Will berseru dari kejauhan sambil bertepuk tangan dengan hebohnya, terburu menyuruh Kyle mengabadikan momen langka dan menyenangkan di tengah-tengah mereka. Kyle akhirnya mengangguk sambil tertawa lebar lalu segera mengeluarkan kameranya sedangkan Athena membekap mulutnya saat semua orang memperhatikan dirinya dan Marcus. Oh, ia malu sekali, walaupun merasa senang dan terhibur.

"Apa kau ingat saat pertama kali kita bertemu di Paris? Waktu itu aku sedang menonton penyanyi jalanan saat kau bertanya arah padaku." Marcus mulai memetik gitarnya ketika Athena mengangguk. "Kalau begitu kau pasti ingat lagu ini."

Semua orang lantas bersiul. Mereka bersorak dan bertepuk tangan ketika Marcus mulai menyanyikan lagu dengan begitu merdu. Siapa yang akan mengira bahwa pria kulit hitam yang handal merawat orang-orang sakit itu juga pandai memenangkan hati banyak wanita dengan suaranya yang merdu?

"Aku tidak menyangka akan melihat momen ini." Bahkan untuk John, dia tidak hentinya mengagumi suara merdu Marcus sembari bersiul.

Clara mengangguk sementara kedua mtanya memeprhatikan senyuman Marcus untuk Athena. "Sekarang aku mengerti mengapa Grace menyebut Marcus seorang Playboy, dia memang ahlinya!"

Di tengah-tengah suka cita itu, tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana Xavier mematung luar biasa. Menelan ludah dengan keras ketika menghabiskan wine secara langsung dari botonya hingga separuh hanya untuk berikutnya memperhatikan dari kejauhan senyuman Athena untuk Marcus. Ada pemberian yang jauh lebih mengesankan daripada sekedar memberikan sambutan, dan itulah yang dilakukan oleh Marcus. Namun, anehnya menjadi menyebalkan. Xavier yakin sekali bahwa pesta itu semestinya untuk bersenang-senang dan pertunjukan romantis sama sekali bukan salah satunya. Menggelikan. Namun, lihatlah apa yang sedang terjadi? Semua orang bersorak-sorai. 

Kemudian Xavier menghela napas kasar dan berdiri dari kursinya untuk berjalan ke arah meja dengan banyak beer yang terletak di sisi lain tempat pesta. Xavier membuka botol kaca itu dengan kasar hingga tutupnya terpelanting jauh. Alat pembukanya diletakkan di meja. Masa bodoh tentang mabuk ketika selanjutnya Xavier mendengar orang-orang memuji nyanyian Marcus dengan tepuk tangan.

"Indah sekali!" Athena memeluk Marcus dengane rat dan tertawa. Kejutan itu berhasil.

Bagaimanapun juga, apa yang direncanakan oleh Marcus dan Grace serta apa yang Athean berikan untuk balasannya, sama sekali tidak menularkan suka cita untuk Xavier. Mata hijaunya menatap lurus tepat ketika Athena mengecup pipi Marcus. Sulit sekali untuk mempercaya bahwa betapa mudahnya seorang gadis mengecup pipi sembarang orang seperti itu.

Ketika terlalu terlarut dalam suasana yang menggembirakan, Athena tersenyum lebar dan menatap Will. Sebelumnya merebut gitar Marcus. "Aku melupakan sesuatu—Will, aku juga belum memberikan hadiah ulang tahun untukmu."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang