BAB 6

702 82 22
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "My Lieutenant General" On Spotify :

1. Teenager In Love - Madison Beer


***


Athena Wilson sama sekali tidak tahu bahwa ia sedang diperhatikan begitu lama.

Detik yang berlalu, angin yang bertiup, setiap sorot yang mengedar, Athena masih mempertahankan pijakan dan pandangannya pada setiap detail bagaimana para Letnan menyikapi setiap tantangan yang diberikan, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah dengan cepat, dan ketiga Letnan Black Alpha tidak pernah hilang dari sorot yang jeli sampai John memimpin di garis pertama.

Athena berbisik, "Reed? Apakah kau melihatnya?"

Reed mendekatkan telinganya lalu mengangguk, "Ya, aku melihatnya. Semestinya mereka seharusnya bisa menyelesaikan kompetisi sejak sepuluh detik yang lalu. Mereka menggunakan peralatan dalam urutan yang berbeda dan itu memengaruhi kecepatan mereka melewati setiap rintangan."

Kapten yang menjadi wasit akhirnya membunyikan peluit menandakan ronde satu berakhir, waktu tercepat adalah delapan menit yang dimenangkan oleh John. Pria itu tampak bangga dengan pencapaiannya meskipun terlihat lelah dengan napas yang tersengal. Will berada di urutan nomor dua dan terlihat sebal dan mendorong bahu John, tetapi dia turut senang melihat temannya menjadi pemenang sementara Kyle di urutan ketiga dan Frent di urutan keempat.

Xavier baru memindahkan pandangannya ke hal yang semestinya tepat ketika para prajurit bersorak atas kemenangan John. Ia tersenyum puas, ketiga Letnannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Setidaknya John, Kyle, dan Will tahu diri untuk tidak mempermalukannya.

"Jenderal?"

"Ya." Xavier menoleh cepat, tiba-tiba mengerjap karena gugup saat Athena memanggilnya dan menggerakkan jari untuk menyuruhnya mendekat.

"Apa tujuan kompetisi ini, Jenderal?"

"Ketepatan." Xavier mengerutkan kening, melihat Athena dan para Letnan yang berada di Arena bergantian. "Ada apa?"

Kemudian Athena mengarahkan telunjuknya pada arena, di mana para Letnan sedang beristirahat dan mendiskusikan hasil kompetisi mereka satu sama lain. "Apa kamu menyadari apa yang terjadi pada Letnanmu? Kebanyakan dari mereka terobsesi dengan garis akhir atau tujuan utama mereka. Saat kamu menyelesaikan kompetisi ini dalam waktu dua menit, kamu pasti juga melakukan hal yang sama yaitu fokus dengan tujuan akhir, tapi yang membedakan adalah kamu berpikir dengan cara sederhana. Kamu melihat tahapan yang paling dekat dengan kakimu dan kamu berusaha melalui hal yang paling dekat daripada fokus mengejar sesuatu yang terlalu jauh dengan fokus terhadap hal pertama yang kamu sadari, otomatis kamu akan melalui setiap rintangannya dengan mudah... dan lebih tepat dan sedikit efisien."

"Sedikit?" Xavier mengangkat satu alisnya, menatap tidak percaya kepada Athena.

Athena tersenyum, menyimpan tawa halus saat Xavier tampak tersinggung. Setelah itu tangannya berada pada bahu Xavier yang tegap, berkata, "Jangan marah, Jenderal. Yang seharusnya kamu lakukan adalah tidak banyak berpikir, tetapi fokuslah terhadap apa yang ada di hadapanmu saat itu juga dan segera melakukannya. Jangan ragu sekalipun kamu merasa tidak mampu melakukannya, percayalah itu hanya kekhawatiran dan kekhawatiran tidak akan pernah terjadi. Bila kamu mampu melaluinya satu persatu dan yakin pada kemampuanmu, maka rintangan itu tidak akan terasa sulit lagi. Tidak akan ada kekhawatiran. Aku yakin kamu mengerti apa yang aku bicarakan."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang