BAB 97

240 25 10
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Saturn - Sleeping At Last

2. Love Story - Lola & HAUSER

3. Light - Sleeping At Last


***


Tidak pernah ada kesempatan.

Tidak pernah berbelas kasihan.

Langit menunjukkan kekuatan dan keahliannya kepada Athena terhadap rancangan skenario dan pertunjukan melalui kejutan dan hukumannya hari ini. Ia pernah menghadapi pagi-pagi yang tidak menyenangkan. Hari-hari yang paling buruk dan tragedi-tragedi paling menyeramkan. Athena pernah mendapatkan dua puluh empat jam yang begitu menyusahkan dan hampir membuatnya menyerah terhadap dunia. Namun ia tak pernah tahu, bahwa pada sampai saat ini, tidak ada yang pernah menyakiti dan membuat dirinya hancur ketika membuka mata dan tidak menemukan Xavier di manapun. Athena yang terbangun dalam keadaan panik, diiringi oleh guguran air mata tanpa sempat ia mendapatkan kalimat perpisahan sesungguhnya.

Xavier benar-benar pergi.

Apa yang terjadi beberapa jam lalu, seolah hanya mimpi. Apa yang terjadi kemarin malam, menangis bahagia sambil berpelukan erat saat mendengar bahwa mereka akan memiliki seorang anak, seolah tidak ada artinya. Athena bingung harus menyebutnya sebagai mimpi buruk atau mimpi indah, ia pun sempat merasa bahagia karena Xavier kembali dan memeluknya begitu erat.

Rupanya lelaki itu berbohong. Xavier menipunya.

Sepanjang waktu, Xavier membelai wajah Athena. Xavier menatapnya dengan sorot lembut dan dalam, setelah itu membuai dirinya sampai tertidur. Pemilik hati Athena memang ahli untuk membuat siapapun terlena. Selimut pernah Xavier rapatkan pada tubuhnya dengan harapan kehangatan tersebut menggantikan kehangatan dari pelukan yang selalu lelaki itu berikan. Namun Xavier tidak pernah tahu bahwa kehadirannya tidak akan pernah tergantikan oleh hal apapun. Dia adalah kesempatan langka yang pernah Athena dapatkan seumur hidupnya. Namun begitu egoisnya pergi tanpa sempat membangunkan maupun memberi bisikan perpisahan dan berpamitan.

"Xavier? Kamu di mana?"

Athena mempertanyakan keberadaan Xavier dengan hati yang pedih. Hatinya berulang kali berharap kepada Langit bahwa pemilik hatinya masih ada, tidak benar-benar pergi. Bibirnya bergetar, hendak terisak tetapi ia berusaha keras untuk membendungnya supaya bisa memanggil Xavier dengan jelas. Athena hanya berharap bahwa ruangan yang hening adalah karena Xavier berada di suatu tempat dan tidak mendengar panggilannya. Walaupun hati kecil Athena sebenarnya tahu benar kalau pemilik hatinya itu sudah pergi sejak lama.

Kaki yang melangkah begitu putus asa, tetap memaksakan diri untuk mencari-cari. Hati Athena menggenggam penuh harapan, ia mencari Xavier di luar kamar tidurnya. Pada saat itu langit Varenna sudah teramat gelap dengan udara dingin khasnya yang bertiup kencang. Dulu, Xavier selalu memberikan kehangatan karena tahu Athena mudah kedinginan. Namun saat ini sosoknya sama sekali tidak ada untuk memberikan rengkuhan. Dia sungguh pergi meninggalkan Athena.

Pemilik hati Athena memang berniat tidak memberikan salam perpisahan. Tidak pernah ada skenario tinggal bersama dan memberikan pelukan sampai Athena terbangun esok harinya. Hening, Athena tidak menemukan siapapun dan ia tidak pernah merasa begitu kesepian sejak berada di Gharco untuk berperan sebagai Charlotte White.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang