BAB 43

410 51 12
                                    

CERITA WAJIB DI BACA URUT !

Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK (MUTE). Lebih baik kalian silent readers daripada cerita yang aku tulis susah-susah ini dibaca acak. 

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. The Light Of The Seven - Ramin Djawadi

[Spoiler dan info update terbaru, aku selalu umumkan dulu lewat announcement di profil aku. Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist.

Enjoy :)

***

"Dimana kita?" 

Adalah pertanyaan pertama yang Athena luncurkan ketika Alessandro mengulurkan tangan dan membantunya turun dari mobil. Meskipun tahu di mana dirinya sedang berada, Athena merasa perlu untuk mempertanyakan hal tersebut kepada Alessandro. Namun ia tidak akan mengira ketika pandangannya mengedar, warna biru dari air laut akan menyambut dengan begitu indahnya. 

Indra penciuman langsung menghirup puas-puas aroma garam laut. Bibir Athena tanpa sadar dibuat tersenyum lebar ketika mendengar desiran ombak yang menghantam bibir pantai. Mata birunya memantulkan pemandangan laut yang berwarna serupa. Athena nyaris memejamkan mata ketika menikmati semilir angin yang berhembus.

"Ini adalah rumahku," jawab Alessandro. Athena terlihat takjub dengan pemandangan rumah yang Alessandro miliki. Pria itu tersenyum, lalu tangannya terulur untuk menggenggam tangan Athena yang langsung disambut oleh gadis itu. 

"Ini menakjubkan, Alessandro!" Athena berseru senang dengan mata berbinar memandang air laut yang sangat jernih dari kejauhan. Ia tidak berbohong dan sedang bertingkah apa adanya. Ekspresinya menunjukkan bahwa dirinya sangat menyukai pantai Gharco. Lalu beralih menatap Alessandro dan saling melemparkan senyuman. 

"Apa kau senang?" tanya Alesandro, dengan senyuman sumringah.

Athena mengangguk sebagai jawabannya. Ketika sebenarnya ia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan Alessandro karena seluruh ekspresi dan senyuman cerahnya sudah menggambarkan semuanya. Pun kali ini Athena terpaksa harus memuji kekayaan Alessandro yang sangat menakjubkan. 

"Aku selalu ingin punya rumah di pinggir pantai seperti ini." Sekali lagi Athena mengutarakan kalimat untuk menyenangkan Alessandro. Ia melangkah sedikit mendekati bibir pantai dan beralih mengedarkan pandangan ke rumah Alessandro yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat mereka berdiri. Angin berhembus kencang ketika ia sibuk menghapal sudut pulau Gharco. Sembari berharap menemukan sesuatu yang bisa membantu misinya cepat terselesaikan. 

Melihat rambut pirang di depannya bergoyang lembut karena tiupan angin kencang, Alessandro pun mendekati Athena dari belakang dan membantu mengikat rambutnya. Setelah itu Athena menoleh ke belakang, tidak menduga Alessandro akan menyentuh rambutnya.

"Rambutmu indah sekali." Alessandro berkata lirih sembari membelai rambut pirang Athena dalam sela jemarinya. Merasakan kelembutan setiap untaian rambut yang berkilau di bawah sinar matahari. Ekspresi Alessandro yang menyiratkan penuh takjub hanya karena rambut, membuat Athena tersenyum miring dalam hati. Puas karena perlahan-lahan pria itu mulai menunjukkan sosok aslinya.

Tiba-tiba saja Alessandro menatap Athena dan tersenyum lirih. Lalu membalikkan tubuh Athena agar menghadapnya dengan benar. "Apa aku sudah mengatakan betapa cantiknya dirimu?" pujinya, sambil mengusap pipi Athena.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang