Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Love - Lana Del Rey
2. Lover - Taylor Swift
[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas.]
Masih ingat playlist ini juga ada di bab berapa? Selamat menikmati!
***
Hari esok, Xavier terbangun sendirian di ranjangnya. Ketika kelopak mata terbuka, yang pertama kali ia lakukan adalah mengernyitkan dahi. Selimut hanya menutupi batas pinggangnya. Tumpukan bantal di sampingnya tertata rapi dan Xavier hampir mendominasi sebagian sisi ranjang yang besar. Namun daripada merasa ganjil, ia terkejut. Pelukannya kosong. Xavier masih ingat semalaman gadis itu tertidur di atas dadanya dengan rambut yang tergerai hampir menutupi wajahnya. Tapi tidak ada Athena di sampingnya. Gadis itu juga tidak duduk dan membaca buku di depan perapian, maupun berdandan di walk in closet.Xavier terbangun sendirian. Ia lantas mengeluh dalam hati atas perasaan tidak mengenakkan yang ia rasakan apabila terbangun seorang diri. Xavier tidak pernah merasa kesepian separah ini selama seumur hidupnya. Dirinya adalah lelaki independen. Persoalan tidur sendirian dan terbangun begitu saja, bukan masalah yang besar. Tidak sampai Xavier sudah menikahi seseorang. Ia kemudian menerka-nerka bagaimana perasaan Athena selama ini ketika gadis itu hanya tidur seorang diri di ruangan sebesar master bedroom mereka setiap malam. Tanpa ada sambutan menyenangkan di keesokan paginya.
Tetapi setidaknya Xavier bisa tersenyum ketika ia sudah menggunakan pakaian kasual dan turun ke lantai dasar. Sosok yang ia cari rupanya sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan. Asyik mengobrol dengan Berta dan Martha ketika Xavier sendiri kebingungan mencari keberadaannya. Ketika berjalan di koridor, sayup-sayup telinga Xavier mendengar suara tawa Athena dan ocehannya tentang bagaimana selama ini gadis itu mendapatkan sarapan ditengah-tengah kesibukannya menjadi Agent FBI. Begitu ia melihat langsung bentuk visual tawa tersebut, bibir Xavier tersenyum simpul karena pemandangannya begitu menyenangkan.
Selama ini Xavier selalu membayangkan paginya akan terbangun bersama dengan Athena, lalu mengobrol dan bertukar rencana yang akan dilakukan sepanjang hari di dekat jendela sambil memandang taman bunga di halaman belakang mansion. Kemudian berdua berendam di bathtub, bercanda jika sempat. Xavier menyayangkan hal tersebut tidak terjadi pada pagi hari ini. Namun apabila dibandingkan dengan sekarang, melihat Athena yang sudah bergerak ke sana dan kemari di dapur, menggunakan gaun selutut berwarna kuning cerah dan rambut pirangnya yang dikat bergerak pelan setiap kali gadis itu menoleh, sangat sepadan dibandingkan dengan apapun.
Pemandangan cerah seperti itu, adalah langka dan hampir tidak pernah Xavier miliki seumur hidupnya. Dia terbiasa makan di tempat yang tidak nyaman, mulai dari medan pertempuran, gurun yang panas, di tengah lapangan yang becek, cafeteria yang buruk dan segala macam hal serupa. Tetapi mulai detik ini, menyaksikan Athena berada di dapurnya telah Xavier nobatkan sebagai pemandangan wajib yang harus ia lihat setiap pagi hari. Favorit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...