BAB 98

259 23 8
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Not Afraid Anymore - Halsey

2. Light Of The Seven - Ramin Djawadi

[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas. Aku tunggu support kalian ya !]

***

Frent Mills.

Tidak ada yang pernah melupakan nama itu. Tidak ada yang pernah melupakan sedikitpun pada apa yang terjadi di Markas Detroit. Teror yang Frent berikan, perbuatannya dengan mencuri pasokan makanan dan senjata, apa yang dia lakukan terhadap Kyle, Athena, john, dan dirinya, apa yang Frent lakukan hingga membuat Xavier takut terhadap mimpi buruk setelah sekian lama ia tidak mengkhawatirkannya, serta apa yang telah Frent lakukan sehingga Xavier dan tim Black Alpha harus ditugaskan dari Detroit ke Mexico untuk menangkap Alessandro Savino.

Tidak ada yang lupa terhadap apa yang pernah Frent Mills lakukan.

Xavier duduk hampir merenung lama sambil menjalin dua tangannya di atas meja ruang pertemuan lantai tiga rumahnya. Setiap tarikan napas Xavier menjadi pendek-pendek, mata hijaunya memandang kosong meja panjang yang berbahan kayu. Kepalanya penuh dengan banyak skenario dan cara agar dapat menangkap Frent Mills secepatnya. Sedangkan hati Xavier berkecamuk dengan segala emosi dan kegagalannya. Hampir melakukan skenario perpisahan juga termasuk alasannya. Ada begitu banyak hal yang dikhawatirkan, Xavier memendam dan memikirkannya silih berganti.

Pagi ini Xavier duduk di kursi pada ujung meja sementara Damian, Grace, John dan yang lain duduk di sekeliling meja. Stephan Reed berdiri ujung meja yang lain, sedang menghadap papan tulis untuk menjelaskan. Suara-suara yang sedang membicarakan Frent Mills, hampir terdengar samar di telinga Xavier. Ia hampir kehilangan fokus karena memikirkan banyak hal, sekaligus dalam fokus yang tinggi ketika memikirkan bagaimana cara menangkap Frent.

"Sejak awal, Frent memang berniat mencelakai Athena. Tapi sebenarnya, dia sedang menunjukkan eksistensinya yaitu memaksa Athena untuk mengakui keberadaan Frent di hidupnya selama ini." Reed menjelaskan sembari menunjuk foto Frent yang diambil ketika memasuki penjara Guotemala pertama kalinya.

Damian mengerutkan kening.. "Maksudmu, Frent terobsesi dengannya?"

"Kita belum tahu," Reed menggeleng. "Tapi kita perlu menyelidiki dan menelusuri kembali apa yang terjadi di Detroit. Termasuk ketika dia pertama kali bertemu dengan Athena."

Clara kemudian menyahut sambil melihat Reed dan Xavier bergantian, "Jadi ini tentang Athena? Bagaimana dengan Xavier? Semua kejadian di Detroit disebabkan oleh Frent yang menyimpan dendam terhadap Xavier karena kesalahpahaman Operasi Silvont."

"Ya, tapi aksinya sempat terhenti begitu aku dan Athena ditugaskan di Detroit. Aku masih ingat, ketika dia berbicara dengan Athena pertama kalinya pada hari kedua kami bekerja, yaitu di Field Training Exercise. Sampai selama itu, Frent menunggu waktu untuk bisa menyapa Athena dengan benar. Dia begitu antusias dan begitu senang ketika berkenalan. Frent bahkan tidak menunjukkan sikap yang sama terhadapku. Saat dia ditangkap dan diinterogasi, Athena menyadari bahwa Frent memandangnya seperti seorang adik perempuan alias teringat dengan Ilsya yang saat itu menolongnya di Afghanistan." Reed menjelaskan panjang lebar, dahi semua orang berkerut karena berpikir keras.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang