My Lieutenant General

BAB 56

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. CERITA WAJIB DI BACA URUT ! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK (MUTE). Lebih baik kalian silent readers daripada cerita yang aku tulis susah-susah ini dibaca acak.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Never Tear Us Apart - Bishop Briggs ["Athena dan Xavier tidak akan terpisahkan." Setuju dengan judul lagunya?]

Aku tunggu support kalian ya !

***

Semua yang mendengarkan di balik layar mendesah napas lega karena Athena memberikan jawaban palsu. Xavier mulai memasuki hummer, begitu juga dengan Will dan Kyle dengan kendaraan yang berbeda. Tim gabungan FBI, Militer, dan polisi lokal itu mengikuti Xavier dan barisan kendaraan mereka membentuk formasi di jalanan.

John di Occeleras, segera memberi isyarat pada timnya untuk kembali menyisiri lokasi. Walaupun merasa lega, John sama sekali belum tenang karena tidak mendapatkan lokasi Athena. Dia menekan interkomnya. "Grace, apa kau melihat pergerakan Alessandro? Dia pasti sedang meninggalkan Occeleras dan pergi ke Gharco untuk mencari chip!"

"Tunggu sebentar—Alessandro Savino benar-benar tidak bercanda dengan perbuatannya." Grace masih menggerakkan jemarinya di papan ketik mengakses kamera dari helikopter dan kamera pengawas di seluruh akses terdekat pelabuhan Occeleras. Dua Agen Federal menemaninya di ruangan BAU, menyaksikan teknik analis itu sempat pucat ketika mendengar penyakit Athena dan Reed menyimpan rahasia yang begitu besar.

Ketika Grace sibuk mencari, hummer Xavier sudah melesat bagaikan kilat dan kecepatannya menggerakkan daun di pepohonan. Itu semua karena mata hijaunya menyiratkan penyesalan, kebencian, dan amarah yang mampu menggetarkan siapapun yang melihat dan menemukan auranya. Clara berpegangan erat ketika Xavier membelok tajam ke kiri dan ke kanan dengan beringas melebihi masa peperangan yang lelaki itu habiskan selama belasan tahun.

"Fokuslah mencari peti kemas Athena, Grace. Savino akan menemuiku di Gharco. Biarkan dia lolos." Xavier mendesis tajam melalui interkom.

Hummer Xavier melaju terlalu cepat. Tangannya terkepal sementara wajah Alessandro membayang di pelupuk mata. Dalam beberapa menit akibat kecepatan itu, Xavier berhasil memasuki pulau pribadi Alessandro dan melihat rumah pantai. Halaman rumah mafia berbahaya itu sudah dipenuhi barisan pertahanan orang-orang Mexico yang mengangkat senjata berusaha melindungi istana kerajaan.

Hingga salah satu kendaraan besar milik militer yang mengerikan tahu-tahu melintas, menyalip di depan hummer Xavier menerobos formasi pertahanan orang-orang Alessandro yang sia-sia itu dengan brutal dan mencerai-berai. Prajurit-prajurit yang setia itu sudah membuka akses penuh dan mempersilakan Letnan Jenderal mereka untuk menghukum orang yang sudah menyengsarakan kekasih hatinya.

Tentu saja, orang-orang Alessandro itu telah membuat keputusan fatal saat membuat barisan di depan gerbang. Will berada di kendaraan yang dikemudikan oleh Kyle, menoleh ke belakang melihat bagaimana para polisi dan FBI turut datang. Anggota federal tidak mau kalah, turun dari mobil dan segera menghentikan orang-orang Alessandro yang menghalangi jalan Xavier dan melesatkan peluru. Hummer militer Xavier terparkir sembarangan dan Will melihat pula bagaimana kalutnya Xavier lompat turun dari kendaraannya.

Letnan Jenderal yang selalu memimpin pertempuran tidak pernah segila itu ketika meraih laras panjang. Ia mengokang senjata di udara tanpa sempat mengambil napas lalu berlari sekencang-kencangnya ke halaman rumah Alessandro. Xavier begitu beringas, kaki panjangnya melompati dinding tinggi halaman rumah Alessandro lantas setelah berpijak pelurunya melesat seperti salju. Terang saja, momen itulah yang sejak lama dinantinya dan orang-orang Alessandro Savino itu berani sekali menghalangi jalannya.