Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. CERITA WAJIB DI BACA URUT!
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Storm - Eric Radford
2. G Minor Bach - Lola Astanova
3. All Our Endless Love - the bird and the bee (feat Matt Berninger)
Dengarkan playlistnya, semua ada di playlist Spotify aku. Kali ini Athena & Xavier juga butuh support kalian.
***
"Alessandro, hentikan!"
Athena terlambat berseru ketika Alessandro sudah meraih pistol dan mengarahkannya di mana Margareth sedang meluruh bersama tanah. Kaki Athena bergetar saat melangkah lebar menyusul Alessandro yang murka seperti iblis. "D–dia masuk ke kamarku untuk mengambil piring kotor camilanku."
Rambut Margareth yang tertata rapi sudah tercerai berai dengan kondisi wajah yang jauh lebih buruk. Athena bahkan bisa melihat sudut pelipis yang berdarah serta leher belakang Margareth yang membengkak memerah.
"Ya, dan dia bisa saja masuk tidak untuk mengambil piringmu tapi mencuri pemberianku darimu!"
Athena dapat melihat wajah memerah Alessandro dan urat di lehernya yang semakin kencang setiap kali berseru. Situasi itu perlu diselamatkan. Athena tidak dapat menahan dirinya lagi untuk bungkam dan bersikap seperti patung setiap kali Alessandro pergi bekerja entahlah untuk melemparkan bom atau melukai orang lain. Kali ini tangannya menahan tangan Alessandro yang memegang pistol, menghiraukan semua anak buah Alessandro yang melempar lirikan tajam karena seorang perempuan yang begitu lancang dan terlatih menghadapi kemarahan seseorang seperti tuannya.
"Jangan mencoba untuk menghentikanku. Tikus bodoh ini bisa saja meracunimu." Alessandro menurunkan tangannya, tetapi tidak serta merta mengurangi hukuman untuk Margareth. Kakinya yang kuat menendang bahu perempuan itu hingga tubuh Margareth bergeser beberapa senti dari Athena setelah menepis sentuhannya.
Kebengisan itu membuat Athena lebih dari muak. Napasnya berhembus cepat daripada kekhawatirannya akan keselamatan Margareth. Apa yang terjadi sesungguhnya ketika Margareth masuk ke dalam kamar Athena adalah untuk mengambil balasan surat yang ditujukan untuk Xavier. Lipatan kertas yang rapi di samping surat Xavier memberi kesempatan Athena untuk menulis surat.
Mata Athena bergetar ketakutan kini basah oleh air mata karena wajah Xavier dengan suratnya yang indah terdengar oleh hembusan angin. Pun ketika melihat kekalahan Margareth hari ini, keyakinan yang sudah Athena temukan tadi siang kembali lenyap begitu saja.
"Tapi aku baik-baik saja! Dia tidak melakukan apapun padaku!" Athena bergerak maju ke depan untuk menghalangi kebengisan Alessandro. Miguel pun mengernyit terkejut.
"Minggir." Alessandro mendesis tajam.
"Tuan!"
Seruan tiba-tiba datang dari arah lain. Semua orang menoleh dan membulatkan matanya. Entah harus bersyukur atau tidak karena hukuman Margareth tertunda, tubuh Athena justru mematung ketika melihat salah satu pelayan wanita Alessandro diseret oleh anak buah Alessandro lainnya. Pakaian wanita itu compang-camping, kondisinya tidak kalah buruk dengan Margareth, tetapi darah mengalir dari kakinya membuat Athena terkesiap luar biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...