Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Selfish Love - Jessie Ware
2. High - Whethan, Dua Lipa
Dua playlist ini adalah salah satu kesukaanku, selalu mengingatkanku saat Athena & Xavier di Mexico suka memperdebatkan hal-hal sepele. Tentunya sebelum 'skenario' terjadi.
But anyway, happy reading and enjoy! :)
***
Di dalam ruangan sempit, Xavier meraih pakaian minim dan membentangkannya di udara sambil tersenyum miring. Athena lalu menoleh dan wajahnya menjadi benar-benar merah lebih daripada sebelumnya. Apa yang sedang Xavier pegang adalah lingerie berwarna merah gelap. Pakaian dalam tersebut benar-benar erotis dan tipis bahannya sungguhan membuat Xavier tersenyum jahil. Jauh lebih tipis daripada selembar tisu. Tanpa ia tahu, Athena sempat memilih pakaian tersebut dan gagal mencoba karena merasa terlalu vulgar. Dan secepat kilat seperti perubahan rona di wajahnya, Athena merebut pakaian tersebut dan melemparnya ke dalam tas belanja.
"Berapa yang kau beli? Hanya satu?" Xavier masih tersenyum miring, melirik tas belanja dengan alis yang terangkat.
Athena mendelik. Mendorong Xavier menjauh darinya. "Aku tidak membelinya."
"Kenapa? Pakaian itu bagus." Sekali lagi, Xavier Langdon yang dingin dan kaku tapi ahli menggoda itu tersenyum miring.
"Tidak, lingerie itu jelek. Keluarlah dari sini, Xavier!" Athena mendesis sebal. Susah payah ia menutupi tubuhnya sendiri ketika mendorong tubuh Xavier kembali.
Tetapi Xavier yang keras kepala bersikukuh tidak mau keluar. Seringaiannya meredup tetapi sama sekali tidak mengurangi sorot jahil dari matanya. Selanjutnya Xavier menggerakkan tangannya ke belakang. Mengunci pintu dan bersandar dengan santai. Athena lalu memicingkan mata. Saling melemparkan tatapan tajam dengan Xavier. "Apa yang masih kamu lakukan di sini? Orang-orang itu akan curiga dengan kita!"
Xavier tertawa halus. Tangannya bersedekap di depan dada sambil mengernyit. "Tidak. Jelaskan padaku kenapa mereka harus curiga sementara kita tidak berbuat apa-apa di sini."
"Oh, sekarang kamu ingin kita bermain 'menganalisa situasi'?" Athena menggeram sebal. Ia lalu menahan menghembuskan napas panjang-panjang. Berjalan mendekat dan mencoba untuk membuka kunci dari balik tubuh Xavier. "Mereka curiga jika laki-laki dan perempuan berada dalam ruang ganti yang sama, Xavier—My God. Apa bahkan aku perlu menjelaskan dan menganalisisnya? Kumohon, keluarlah.... Sekarang bukan waktunyauntuk bercanda."
Oh. Xavier menahan senyuman sambil membasahi bibirnya yang kering. Teramat suka ketika melihat kepanikan Athena yang diiringi semburat merah di wajahnya. Xavier senang menonton perubahan ekspresi tersebut dan menjadi takjub ketika seorang manusia bisa memperlihatkan ketersipuannya secara jelas. Sementara apa yang ada di depannya, adalah seorang gadis cantik. Terkadang pintar dan jahil tetapi kali ini terlihat menggemaskan saat memohon dan setengah telanjang. Sebagian rambutnya tergerai indah dan jatuh menjuntai menghiasi dua bahunya yang cantik.
Xavier tersenyum tipis. Mengangkat dagunya tinggi-tinggi ketika melirik tas belanja Athena. "Aku tidak melihatmu memilih pakaian itu."
"Seriously? Kita sungguhan sedang membicarakan lingerie itu?" Athena membulatkan matanya. Menatap Xavier tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...