BAB 78

392 37 12
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Gymnopédie No. 1 - Erik Satie

[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas.]


***


Desahan kecil Athena dan suara lain menginterupsi hampir bersamaan.

Athena erburu-buru mendorong tubuh Xavier sekuat tenaga hingga nyaris tersandung dengan kakinya sendiri. Mereka berdua membelalak bersamaan ketika menoleh siapa yang tengah berada di aula utama.

"Sialan—apa semua ini?!" Seruan Xavier tertuju kepada Reed yang riang memegang segelas dan sebotol wine mahal milik Langdon di sofa aula utama. Pemuda itulah yang menginterupsinya dan sekarang menunjukkan ekspresi aneh yang semestinya ekspresi itu Xavier tujukan padanya.

Xavier ragu apa yang sebenarnya terjadi di rumahnya ketika tiba-tiba menjadi begitu ramai. Sofa-sofa penuh dengan orang-orang yang semula bercanda tawa sebelum Xavier dan Athena tiba. Ada Clara yang duduk di samping Grace—bergosip, tapi terpaksa berhenti dan membekap mulut seperti baru saja menyaksikan film erotis, Will dan Kyle berada di dekat piano, jahil memainkan sembarang nada memalingkan wajah dan merasa tidak pantas memperhatikan ciuman itu, sedangkan John— Letnan paling santun yang pernah Xavier kenali, duduk di sofa sambil menyilangkan satu kaki sambil menyeringai jenaka.

"Apa yang kalian lakukan—sialan—di rumah kami?!" Xavier sekali lagi berseru kesal. Jari telunjuknya teracung kepada setiap wajah di hadapannya. Wajah galaknya menjelaskan, tidak pernah ada yang lebih menyebalkan daripada diinterupsi oleh orang lain ketika asyik bercumbu di rumahnya sendiri. Jauh lebih menyebalkan lagi ketika melihat ekspresi jenaka Reed, seringaian jahil Grace, dan semua teman-teman Xavier.

Kemudian kebingungan Xavier menyebabkan Grace dan semua orang kompak menunjuk Athena dengan sorot mata mereka. Xavier turut menoleh, menuntut penjelasan kepada Athena yang lantas berdeham. Wajahnya terasa panas, seolah Xavier masih mencumbunya. Susah payah dan gugup ia membetulkan letak pakaiannya. "Ya—akulah yang mengundang mereka."

"Apa katamu?" Xavier menatap Athena tak percaya seolah gadis itu berkata bahwa rumah mereka diambil alih oleh orang-orang aneh. Xavier mendesis pada dirinya sendiri. "Semua ini pasti lelucon."

Tanpa melirik Xavier yang sedang kesal, Athena bergegas membereskan tas dan benda-benda yang berjatuhan di lantai lalu menyerahkannya kepada Jasmine yang berbaik hati memaklumi situasi dengan senyuman geli. Wajahnya menahan malu saat mendengar tawa kecil Grace. Ini semua memang kesalahannya yang terlalu mabuk akan gairah dan lupa telah mengundang Clara, John, Kyle, dan Will.

Namun, kemudian langkah Athena terhenti. Wajahnya jauh lebih terkejut daripada Xavier saat melihat Reed dan Grace. "Apa yang kalian berdua lakukan di sini?!"

Xavier tertawa sinis. "Ya! Itulah yang aku katakan!!"

Terkejut. Athena menghampiri Grace dan Reed dan memekik tidak percaya, lupa tentang kejadian memalukan beberapa menit yang lalu. "Grace?! Reed?! Kenapa kalian tidak mengatakan apapun kalau kalian akan datang? Jadi kau sengaja melakukannya, Grace? Menelpon untuk bertanya apakah aku ada di rumah?"

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang