BAB 54

458 48 25
                                    

[Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. Cerita wajib dibaca urut!]

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. La terre vue du ciel - Armand Amar

[Ini adalah satu dari empat Theme Song / Top Songs dari My Lieutenant General. La terre vue du ciel berasal dari bahasa Prancis. Dalam bahasa artinya 'Dari Bumi untuk Langit.' Tetapi, dalam cerita ini maknanya, Dari Athena untuk Langit. Aku harap kalian bener-bener dengerin playlistnya ya.]

Xavier menginginkan dukungan kalian. Karena di bab ini, Langit tidak berpihak padanya :)


***


"Aku telah menemukan lokasinya!"

Xavier masih mempertahankan bidikan pistolnya ketika Grace memberikan berita yang mengejutkan. Hampir membulatkan mata, Xavier melirik Clara yang tersenyum. Kelima Agen Federal yang ada di hadapan mereka sedang mendengarkan komando lain dari interkom di telinga masing-masing.

Semuanya saling berpandangan.

Ketegangan itu hampir buyar ketika ponsel Xavier di saku celananya tiba-tiba berdering keras. Rahangnya mengeras, ragu menurunkan tas senjata di lantai untuk meraih ponselnya sendiri sedangkan bidikan dari tangan kanannya tetap bertahan.

"Xavier Langdon! Apa yang kau lakukan?!"

Xavier menghela napas pendek saat bayangan wajah Charles Wilson terlukis di dinding seolah pria itu berada di hadapannya. Ayah Athena di tempat lain tampak begitu marah sembari menyentuh keningnya yang terasa kaku. "Agen federal itu datang untuk membantu. Aku perintahkan kau segera menurunkan senjatamu dan bertindak rasional—"

"Apa yang aku lakukan selama ini sudah tidak rasional, Jenderal. Aku tidak akan melakukannya lagi dan terlambat menyelamatkan Athena." Napas Xavier lalu tercekat, kini membayangkan dirinya sungguh terlambat dan tangan kanannya semakin erat menggenggam pistol terarah pada Agen Greg.

"Kau tidak akan terlambat. Tidakkah kau tahu, tindakanmu justru akan membuat putriku celaka?! Apa kau lupa apa janjimu padaku hari itu, Langdon?!" Charles menggenggam ponselnya dengan tangan hampir gemetaran. Kontrol yang selalu dia banggakan pun, setengah mati sedang dipertahankan. Ketakutannya jauh lebih nyata daripada milik Xavier lantaran kehilangan bukanlah pengalaman pertamanya. sebelumnya sudah pernah kehilangan orang terkasih.

Setelah itu, dengan tubuh yang menunduk dan menumpu di dinding gedung Menteri Pertahanan, Charles meletakkan ponselnya di atas meja dalam mode pengeras suara. Kakinya lemas dengan mata yang terpejam. Situasi membuatnya terpaksa pula mengingat wajah mendiang ibu Athena yang selalu menjadi pertahanan diri ketika kontrol hampir lenyap. "Jika perintahku tidak mampu membuatmu mendengar dan mengalah, maka lakukan ini demi Athena. Untuk putriku—dan aku akan memohon kepadamu, Langdon.... Kembali duduk dan gunakan semua pengalaman yang kau dapatkan saat masih menjadi prajuritku. Tunjukkan padaku bahwa kau masih orang yang sama dengan prajurit yang selalu kupercaya untuk melangkah di garis terdepan. Tetapi kali ini, aku memintamu berada di garis terdepan untuk menyelamatkan Athena. Aku tidak perlu membeberkan padamu penyesalan apa saja yang kudapat dan kurasakan hingga detik ini karena membiarkan kekasihku pergi untuk selamanya akibat keegoisan dan kecerobohanku—tidak, karena kau sama sekali tidak akan kehilangan Athena."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang