Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. La Terre Vue Du Ciel - Armand Amar
2. No Time To Die - Billie Eilish
[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas.]
Enjoy!
***
"Jenderal Xavier."
Will dan teman-temannya berdiri, menyambut Xavier yang baru saja datang. Tiga hari berlalu begitu saja dan Will kini sedang bersama Clara, John, Kyle, Reed, dan Grace. Kelimanya duduk di kursi yang mengelilingi meja bundar, ekspresi mereka teramat serius ketika Xavier menemui teman-temannya. Dahi Xavier berkerut samar sedangkan degupan jantung yang semula tenang, kini seolah sedang memberontak.
Xavier kemudian mengangguk singkat, isyarat bahwa mereka semua tidak perlu memberikan hormat. Tidak ada waktu. Ia lalu menduduki kursi kosong yang ada di samping Reed dan berkata, "Maaf. Aku tidak sempat menemui kalian setelah kejadian itu. Kita tidak bisa membicarakan ini dengan leluasa di manapun itu, termasuk di rumahku karena ada Athena di sana dan aku belum ingin dia mengetahui ini. Aku harus membawanya ke Italy selama beberapa waktu untuk melindunginya. Untuk sementara waktu, Pentagon adalah tempat teraman untuk kita berdiskusi. Bagaimana dengan kalian?"
Hembusan napas panjang dan besar timbul dari Clara. Dia melemparkan sorot khawatir untuk Xavier, "Protokol sudah dijalankan sesuai dengan perintahmu. Dan syukurlah, kami semua baik-baik saja. Tapi bagaimana denganmu? Apa kau dan Athena baik-baik saja?"
"Apa dia sudah mempertimbangkan tawaran posisi itu?" Grace ikut menimpali dengan pertanyaannya.
Xavier mengangguk, "Dia baik-baik saja. Sampai saat ini dia masih membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan tawaran pekerjaan itu. Tapi hingga hari ini aku tidak bisa memberitahunya apa yang terjadi."
Kemudian keheningan terjadi beberapa saat. Semua orang yang ada di meja bundar itu terdiam lantaran memikirkan hal yang sama, yaitu Athena. Di meja bundar itu masih tersisa satu kursi kosong dan yang paling pantas untuk menempatinya adalah Athena. Ekspresi Grace tampak sedikit muram meski sesungguhnya selalu saja muram sejak mereka mendapati bahwa misi Savino belum usai sama sekali.
Xavier lalu memperhatikan kertas-kertas yang ada di meja bundar. Ia meraih dan membacanya sambil mengerutkan kening. "Apa yang sudah kalian dapatkan?"
"Pertama-tama, ada sesuatu hal yang harus kita bicarakan denganmu."
Reed bersuara. Saat Xavier menoleh ke arahnya, pemuda itu menatap serius sebelum kembali melanjutkan, "Saat kau memberikan perintah untuk menjalankan protokol perlindungan, aku mulai menyelidiki dan mulai mengaitkan segala hal yang berhubungan dengan Misi ini. Kita semua baru menyadari ada hal yang ganjal begitu Athena dijebak oleh seseorang, saat dia menghadiri sebuah seminar pelatihan. Kejadiannya terjadi bersamaan ketika kau menjebak Dunai Katrina dan Carter Egyed. Setelah itu sekitar tujuh hari kemudian, seseorang mengirimkan dua video tentang apa yang kita lakukan di Ortegna dan ledakan bom di Bacalar beserta foto-foto Athena ke rumahmu. Sejauh ini, kita baru mengetahui bahwa tingkat kejahatan pelaku ini telah meningkat dan Athena menjadi sumber sasarannya. Semua ini dilakukan oleh seseorang yang memiliki urusan pribadi atau menyimpan dendam padamu, Jenderal Xavier."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...