BAB 92

301 30 12
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. La Terre Vue Du Ciel - Armand Amar

2. No Time To Die - Billie Eilish

[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas.]

Enjoy!

***


"Jenderal Xavier."

Will dan teman-temannya berdiri, menyambut Xavier yang baru saja datang.

Tiga hari berlalu. Will bersama Clara, John, Kyle, Reed, dan Grace duduk di kursi yang mengelilingi meja bundar pada ruangan khusus di Pentagon. Ekspresi mereka menunjukkan keseriusan dan mengoyak ketenangan.

Xavier dalam balutan seragam formal militernya, mengangguk singkat, bahwa para Letnan tidak perlu memberikan hormat. Tidak ada waktu. Ia duduk kursi kosong di samping Reed. "Maaf. Aku tidak sempat menemui kalian setelah menerapkan protokol perlindungan. Kita tidak dapat membicarakan ini dengan leluasa, termasuk di rumahku karena ada Athena di sana dan aku belum ingin dia mengetahui ini. Aku harus membawanya ke Italia selama beberapa waktu untuk melindunginya. Untuk sementara waktu, Pentagon adalah tempat teraman untuk kita berbicara."

Hembusan napas panjang dan besar terdengar dari Clara. Dia melemparkan sorot khawatir untuk Xavier. "Protokol sudah dijalankan sesuai dengan perintahmu. Dan syukurlah, kami baik-baik saja. Tapi bagaimana denganmu? Apa kau dan Athena baik-baik saja?"

"Apa dia sudah mempertimbangkan tawaran posisi itu?" Grace menimpali dengan pertanyaannya.

Xavier mengangguk. "Sampai saat ini Athena masih membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan tawaran pekerjaan itu, tetapi sampai detik ini pula aku tidak dapat memberitahunya apa yang terjadi."

Kemudian keheningan terjadi beberapa saat. Semua orang yang ada di meja bundar terdiam lantaran memikirkan hal yang sama. Ada satu kursi kosong di meja bundar itu dan yang paling pantas untuk menempatinya adalah Athena. Ekspresi Grace tampak sedikit muram meski sesungguhnya selalu saja begitu sejak mereka mendapati bahwa Operasi Savino belum usai sama sekali.

Xavier lalu memperhatikan kertas-kertas yang ada di meja bundar berisikan kesimpulan yang Grace dan Reed susun. "Apa yang sudah kalian dapatkan?"

"Pertama-tama, ada beberapa hal yang harus kita bicarakan denganmu."

Reed bersuara saat Xavier menoleh ke arahnya. "Saat kau memberikan perintah untuk menjalankan protokol perlindungan, aku mulai menyelidiki dan mengaitkan segala hal yang berhubungan dengan misi ini. Kita baru menyadari ada hal yang ganjil begitu Athena dijebak oleh seseorang saat dia menghadiri sebuah seminar pelatihan. Biarkan aku meruntutkan; kejadiannya bersamaan ketika kau menjebak Dunai Katrina dan Carter Egyed, setelah itu sekitar tujuh hari kemudian, seseorang mengirimkan dua video tentang apa yang kita lakukan di Ortegna, ledakan bom di Bacalar serta potret-potret Athena ke rumahmu. Sejauh ini, kita baru mengetahui bahwa tingkat kejahatan pelaku ini telah meningkat dan Athena menjadi sumber sasarannya. Semua ini dilakukan oleh seseorang yang memiliki urusan personal atau menyimpan dendam padamu, Jenderal Xavier. Hanya secara kebetulan dia memiliki kaitan dengan Operasi Savino."

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang