Pekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...
Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. CERITA WAJIB DI BACA URUT !
Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK(MUTE). Lebih baik kalian silent readers daripada cerita yang aku tulis susah-susah ini dibaca acak.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Dance For Me Wallis - Abel Korzeniowski
Jangan lupa dukungan untuk Athena & Xavier, karena di bab ini, Langit tidak berpihak kepada mereka berdua :)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepatu bot prajurit terbaik Xavier bergegas menderapkan langkah untuk menghampiri Will. Lengan mereka yang terbalut seragam loreng, masih mempertahankan senjata masing-masing dengan jemari yang siap menarik pelatuk apabila merasakan pergerakan musuh. Jantung Xavier bertalu cepat saat melangkah paling depan memasuki dapur Arcadia yang reyot dan tidak layak. Begitu pintu kayu yang lapuk terbuka, ia melihat Will berdiri mematung di hadapan meja besi dengan sebuah laptop yang menyala di atasnya. Raut wajah William terlihat kaku dengan tatapan penuh arti yang terarah pada Xavier. Alis Will melengkung sedih.
Xavier tidak membutuhkan penjelasan sama sekali. Laras panjangnya turun perlahan-lahan. Kakinya melangkah dengan hati yang berdebar kencang, kepala yang penuh dengan firasat buruk, dan hati yang hampir remuk, lalu hancur sempurna begitu menyaksikan yang sebenarnya ditemukan Will,
Apa sebenarnya skenario langit?
Setelah akhirnya hampir dua minggu tidak bisa memandang wajah Athena, kali ini Langit memberikan kesempatan kepada Xavier dengan cara yang tidak pernah ia harapkan. Laras panjang itu Xavier letakkan di atas meja demi menyambar layar laptop yang diyakininya sengaja diletakkan Savino, mendekat padanya. Xavier membelalak, menyaksikan tubuh kekasih hatinya tergantung di tengah ruangan dengan tangan yang terikat ke atas oleh rantai besar dan Alessandro sedang mencekik lehernya. Kedua kakinya juga terikat, berjinjit di atas lantai susah payah mencari pijakan yang percuma.
"... sekarang mereka sedang melihat, Athena Wilson. Pilihanmu hanya satu. Katakan di mana chip milikku." Alessandro mendesis saat mencekik leher Athena dengan satu tangannya. Kedua kaki Athena yang masih terikat meronta panik ketika oksigen di paru-parunya semakin menipis. Pembuluh darah di sekitar bola matanya mengencang dan menatap Alessandro dengan kengerian. Namun, bibirnya tetap terkatup rapat.
Penolakan Athena akan selalu membuat Alessandro membenci; tangannya menampar Athena tiga kali berturut-turut, memukul tulang rusuknya dengan penuh semangat, lalu mengejutkan tubuhnya dengan aliran listrik di tempat yang sama. Gadis itu lemas tidak memiliki daya.
Tidak ada yang mau menghitung seberapa banyak Alessandro berbuat bengis. Berikutnya, kepalan tangan Alessandro melayang menuju sisi tubuh Athena seperti hewan buas alfa yang menghabisi musuhnya. Athena yang terikat oleh rantai bergerak ke sana kemari bagaikan samsak tinju.