BAB 55

368 48 19
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. CERITA WAJIB DI BACA URUT ! 

Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK (MUTE). Lebih baik kalian silent readers daripada cerita yang aku tulis susah-susah ini dibaca acak.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Dance For Me Wallis - Abel Korzeniowski

Jangan lupa dukungan untuk Athena & Xavier, karena di bab ini, Langit tidak berpihak kepada mereka berdua :)

***

Sepatu boot prajurit terbaik Jenderal Xavier bergegas menderapkan langkah untuk menghampiri lokasi Will

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepatu boot prajurit terbaik Jenderal Xavier bergegas menderapkan langkah untuk menghampiri lokasi Will. Lengan mereka yang terbalut seragam loreng, masih mempertahankan senjata masing-masing dengan jemari yang siap menarik pelatuk apabila merasakan pergerakan musuh. Jantung Xavier bertalu cepat. Ia melangkah paling depan, memasuki dapur Arcadia yang reyot dan tidak layak. Begitu pintu kayu yang lapuk terbuka, ia melihat Will berdiri mematung di hadapan meja besi dengan sebuah laptop yang menyala di atasnya. 

Ketika Letnan itu berhadapan dengan layar laptop, raut wajah William terlihat kaku dengan tatapan penuh arti yang kemudian terarah pada Xavier. Alis Will melengkung sedih. Saat itulah, Xavier tidak membutuhkan penjelasan sama sekali. Ia menurunkan laras panjangnya perlahan-lahan. Ia melangkah mendekat dengan hati yang berdebar kencang, kepala yang penuh dengan firasat buruk. Begitu ia menyaksikan sendiri apa yang sebenarnya ditemukan oleh Will, mata hijau Jenderal Xavier membelalak tidak percaya. 

Apa sebenarnya skenario langit? 

Setelah akhirnya hampir dua minggu tidak bisa melihat wajah Athena, kini Xavier bisa melihat wajahnya. Kali ini Langit membuatnya melihat dengan cara dan pemandangan yang tidak pernah Xavier harapkan akan terjadi. Tangannya mengepal erat. Ia meletakkan laras panjang di atas meja demi menyambar layar mendekat padanya. Xavier sungguh tidak bisa percaya. Ia sedang menyaksikan tubuh kekasih hatinya tergantung di tengah ruangan dengan Alessandro yang mencekik lehernya. Dua tangan Athena terikat ke atas oleh rantai besar. Kedua kakinya masing-masing juga terikat rantai. Athena berjinjit di atas lantai, susah payah mencari pijakan yang percuma.

"... sekarang mereka sedang melihat, Athena Wilson. Pilihanmu hanya satu. Katakan dimana chipnya."

Alessandro mendesis sambil mencekik leher Athena dengan satu tangannya. Kedua kaki itu masih terikat, gerakannya terbatas oleh panjang rantai, bergerak-gerak panik ketika oksigen di paru-parunya semakin menipis. Mata Athena bergetar dan hanya bisa menatap Alessandro dengan sorot dingin dan penuh kebencian. Wajahnya memucat, seluruh aliran darahnya terhambat. Gadis itu masih mengatupkan bibir sebagai tanda penolakan.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang