BAB 89

273 35 8
                                    

Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.

Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :

1. Mariage D'Amour - Paul De Senneville, Lola Astanova

2. Song From A Secret Garden - Lola Astanova

[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas. Aku tunggu support kalian ya !]


***


"Welcome home, Mrs. Langdon."

Sambutan ramah untuk Athena diberikan ketika ia akhirnya pulang. Orson, Martha, Jasmine, dan Bertha sedang berdiri di hadapannya sambil membawa kue. Sambutan dan seruan selamat datang itu sangat menyenangkan dan mereka berempat tersenyum lebar sekali. Athena terkejut sambil terdiam, sama sekali tidak menyangka dirinya akan mendapatkan sambutan menyenangkan. Mansion mereka berhiaskan bunga-bunga cantik kesukaannya dan seisi ruangan beraroma wangi. Mereka semua tahu betul apa kesukaan Athena.

"Terima kasih." Athena tersenyum simpul. Pelayan-pelayan lalu mengangguk. Masih sambil tersenyum, mereka silih berganti memberikan pelukan selamat datang.

Sedangkan Xavier tetap terdiam di belakang Athena sambil mengulum senyuman. Pemandangan itu sudah tidak lama tidak dilihatnya. Suasananya begitu kontras saat Athena pergi dari rumah. Kali ini gadis itu pulang untuk memulai lagi sesuatu yang baru. Hal tersebut membuat Xavier bertekad bahwa rumahnya harus tetap seperti itu, tidak boleh lagi ada tangisan maupun keheningan yang mencekam. Harus ada banyak senyuman Athena, suaranya yang riang, ekspresi cerah maupun ekspresi seriusnya ketika sedang membaca buku atau bermain piano dan biola.

Sosok yang sedang Xavier perhatikan, sedang digandeng Martha untuk menuju ruang makan. Semua pelayan terlihat antusias ketika menunjukkan ada begitu banyak makanan di atas meja. Athena lalu tersenyum, berucap singkat dan berterima kasih pada semua orang meski gadis itu tidak makan terlalu banyak.

Keberadaan piano dan biola di aula utama seharusnya menghibur Athena seperti apa yang selama ini terjadi, tetapi ia justru memutuskan untuk menaiki anak tangga. Mereka semua mengira setidaknya Athena kan melihat piano dan biolanya, tetapi gadis itu memilih mengunjungi perpustakaan dan berkutat dengan buku-buku sampai berjam-jam.

Itulah keinginan utama Athena saat pulang ke rumah.

Perpustakaan memang menjadi tempat yang nyaman dan tumpukan buku sudah memenuhi meja. Athena teramat serius seolah sedang mencari-cari sesuatu. Alisnya bertaut sempurna, wajah yang masih pucat seolah tidak akan menghentikan segala niatan yang tertunda. Seharusnya kegiatan itu sudah lama ia lakukan daripada berkutat dengan dokumen kasus-kasus lama. Sudah sepatutunya ia banyak membaca seperti apa yang Dr. Wilson lakukan dulu. Mencari jawaban dari keraguan-keraguan.

Waktu yang berlalu sudah terlalu sering membuat Athena terlena sampai ia pun lupa memikirkan bagian apa yang paling penting yaitu mendapatkan keyakinan diri yang selama ini dibanggakan. Athena lupa, bahwa ia terbiasa menetapkan tujuan, target, dan mencari pintu apa yang akan ia pilih.

Maka saat itu ia bulat memutuskan untuk duduk di sofa malas sambil membaca. Tubuh nyaris tidak bergeming sementara jemari-jemari sudah menyapu barisan kalimat pada kertas buku.

My Lieutenant GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang