Cerita ini dalam proses editing. Nikmati selagi belum banyak yang berubah. SETIAP CHAPTER DALAM CERITA WAJIB DI BACA URUT! Yang ketahuan, maaf, TERPAKSA AKU BLOCK.
Playlist "My Lieutenant General" on Spotify :
1. Mariage D'Amour - Paul De Senneville, Lola Astanova
2. Song From A Secret Garden - Lola Astanova
[Semua playlist ada di spotify, cek bio di profil untuk akses link Playlist "My Lieutenant General" atau scan Spotify Codenya di atas. Aku tunggu support kalian ya !]
***
""Selamat datang di rumah, Nyonya Langdon."
Orson, Martha, Jasmine, dan Bertha berdiri di hadapan Athena membawa kue. Sambutan mereka sembari tersenyum lebar sekali. Athena terkejut dalam keterdiaman, sebab sambutan itu tidak pernah diperkirakan. Para pelayan mendekorasi mansion seolah-olah mereka merayakan hari pernikahan, dengan bunga-bunga indah bermekaran di dalam vas, guci, hingga pegangan tangga dan lengkungan di jendela-jendela besar membentuk pregolan. Aroma bunga yang menyegarkan menguar menyenangkan. Dekorasi itu berwarna putih, merah muda, ungu, dan biru.
"Terima kasih." Athena tersenyum simpul. Para pelayan meletakkan kue di atas meja dan memeluk Athena satu persuatu kecuali Orson, yang menatap hangat.
Xavier menyaksikan dari balik punggung Athena, betapa mansion dan penghuninya amat menganggap penting keberadaan Athena. Dengan senyuman, Athena membalas pelukan para pelayan. Pemandangan itu hampir tidak pernah Xavier temukan sejak kembali dari Budapest. Perayaan yang Martha dan semua pelayan lakukan adalah untuk Athena yang akan memulai kehidupan baru. Mereka yakin dan percaya bahwa Xavier akan bertekad agar mansion tidak boleh memiliki tangisan maupun keheningan yang mencekam. Harus ada banyak senyuman Athena, suaranya yang riang, ekspresi cerah maupun ekspresi seriusnya ketika sedang membaca buku atau bermain piano dan biola.
Berikutnya Martha dan Jasmine merangkul Athena untuk duduk di kursi makan dan memotongkan kue untuknya. Athena berucap singkat dan berterima kasih, tetap tidak makan terlalu banyak.
Keberadaan piano dan biola di aula utama seharusnya menghibur, semua orang berharap Athena akan duduk dan memainkannya seperti hari-hari yang lalu, tetapi gadis itu memilih menaiki anak tangga tanpa senyuman. Punggungnya duduk di dalam perpustakaan dan meleburkan diri dengan banyak buku sampai berjam-jam.
Itulah keinginan utama Athena saat pulang ke rumah.
Athena teramat serius seolah sedang mencari-cari sesuatu. Jemarinya menyapu barisan kalimat pada kertas buku. Alisnya bertaut sempurna, wajah yang masih pucat seolah tidak akan menghentikan segala niatan yang tertunda. Seharusnya kegiatan itu sudah lama ia lakukan daripada berkutat dengan dokumen kasus-kasus lama. Sudah sepatutnya banyak membaca seperti apa yang Dr. Wilson lakukan dulu; mencari jawaban dari keraguan-keraguan.
Waktu yang berlalu sudah terlalu sering membuat Athena terlena sampai ia lupa memikirkan bagian apa yang paling penting, yaitu mendapatkan keyakinan diri yang selama ini dibanggakan, menetapkan tujuan, target, dan mencari pintu kesempatan apa yang akan dipilih.
Martha datang beberapa jam kemudian. Pelayan yang ramah itu berdiri di samping Athena sambil membawa nampan makanan. "Nyonya Langdon, aku membawakan roti lapis tuna untuk makan siangmu seperti kesukaanmu saat sibuk bekerja—kau melewatkan makan siang. Lalu untuk makan malam nanti, apa ada sesuatu yang ingin kau makan? Berta akan menyiapkannya dan aku akan membawakannya kemari atau ke kamar tidur sehingga kau tidak perlu turun."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lieutenant General
RomancePekerjaan sebagai Analis Profil di FBI mengharuskan Athena untuk memahami perilaku manusia. Namun, Athena takut karena pekerjaannya, ia akan benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang Letnan Jenderal bintang tiga karena ketika Athena sudah terjun d...